INILAH.COM, Jakarta - PT BNP Paribas Investment Partners
mengharapkan dapat mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10%
pada 2013, dengan memperhitungan pertumbuhan earning per share (EPS)
10%-12%.
"Bila pasar saham untuk perkembangan EPS nya sekitar 10%-12% maka pertumbuhan kami sendiri sekitar 10%," ujar Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma, dalam acara peluncuran edukasi baru BNPP IP Investment Academy 2013, Selasa (27/11/2012).
Menurut Vivian, pertumbuhan dana kelolaan itu juga didukung dari fundamendal ekonomi Indonesia yang positif. Meski begitu, pelaku pasar harus memperhatikan kondisi ekonomi global dengan isu fiscal cliff di Amerika Serikat dan masalah utang Eropa yang belum selesai. Volatilitas pun diperkirakan masih cukup tinggi pada 2013.
"Stimulus-stimulus yang diberikan bank sentral Eropa memang cukup baik karena likuiditas juga masuk ke Asia. Selain itu, isu fiscal cliff di Amerika Serikat juga harus dicermati bagaimana kebijakan selanjutnya. Walaupun Indonesia masih baik tetapi pengaruh eksternal cukup besar," kata Vivian.
Vivian memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat tumbuh mencapai 10%-12% dengan perkiraan IHSG mencapai level 4.800-4.900 pada tahun depan.
Sektor-sektor saham konsumsi domestik dan infrastruktur pun diperkirakan masih menopang bursa saham pada tahun depan. "Sektor saham infrastruktur dan konsumsi domestik masih akan menunjukkan kinerja cukup baik ke depan," tutur Vivian.
Sementara itu, produk reksa dana saham dan pendapatan tetap diharapkan akan memberikan kontribusi cukup besar kepada dana kelolaan perseroan. Perseroan juga akan mengeluarkan 1-2 reksa dana baru pada 2013. Vivian menuturkan, kemungkinan reksa dana baru yang akan dikeluarkan yaitu reksa dana saham dan campuran. "Kami hati-hati mengeluarkan produk reksa dana agar tak overlap. Bentuknya kemungkinan reksa dana saham dan campuran," kata Vivian.
Saat ditanya potensi reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap pada 2013, Vivian mengatakan, reksa dana saham kemungkinan akan lebih baik dibandingkan reksa dana pendapatan tetap pada 2013. Hal itu dikarenakan ada kemungkinan suku bunga acuan atau BI Rate akan naik sehingga mempengaruhi harga obligasi dan yield obligasi.
Meski begitu reksa dana pendapatan tetap masih akan baik pada 2013. "BI Rate ada kemungkinan naik tapi kenaikan terbatas sehingga berdampak terbatas juga terhadap reksa dana pendapatan tetap," ujar Vivian.
Hingga Oktober 2012, perseroan mencatatkan dana kelolaan sekitar Rp33,91 triliun. Saat ini perseroan memiliki 14 reksa dana yang tersebar di hampir seluruh kelas aset.
Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran berinvestasi di reksa dana, perseroan meluncurkan program edukasi dengna nama BNPP IP Investment Academy pada 2013. Vivian mengatakan, program ini dapat diikuti oleh nasabah yang existing dan masyarakat umum. Program edukasi ini sebagai bagian dari kelanjutan komitmen perseroan di industri reksa dana dan pasar modal. Selain itu program ini sebagai inovasi dalam bentuk edukasi. [ast]
"Bila pasar saham untuk perkembangan EPS nya sekitar 10%-12% maka pertumbuhan kami sendiri sekitar 10%," ujar Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma, dalam acara peluncuran edukasi baru BNPP IP Investment Academy 2013, Selasa (27/11/2012).
Menurut Vivian, pertumbuhan dana kelolaan itu juga didukung dari fundamendal ekonomi Indonesia yang positif. Meski begitu, pelaku pasar harus memperhatikan kondisi ekonomi global dengan isu fiscal cliff di Amerika Serikat dan masalah utang Eropa yang belum selesai. Volatilitas pun diperkirakan masih cukup tinggi pada 2013.
"Stimulus-stimulus yang diberikan bank sentral Eropa memang cukup baik karena likuiditas juga masuk ke Asia. Selain itu, isu fiscal cliff di Amerika Serikat juga harus dicermati bagaimana kebijakan selanjutnya. Walaupun Indonesia masih baik tetapi pengaruh eksternal cukup besar," kata Vivian.
Vivian memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat tumbuh mencapai 10%-12% dengan perkiraan IHSG mencapai level 4.800-4.900 pada tahun depan.
Sektor-sektor saham konsumsi domestik dan infrastruktur pun diperkirakan masih menopang bursa saham pada tahun depan. "Sektor saham infrastruktur dan konsumsi domestik masih akan menunjukkan kinerja cukup baik ke depan," tutur Vivian.
Sementara itu, produk reksa dana saham dan pendapatan tetap diharapkan akan memberikan kontribusi cukup besar kepada dana kelolaan perseroan. Perseroan juga akan mengeluarkan 1-2 reksa dana baru pada 2013. Vivian menuturkan, kemungkinan reksa dana baru yang akan dikeluarkan yaitu reksa dana saham dan campuran. "Kami hati-hati mengeluarkan produk reksa dana agar tak overlap. Bentuknya kemungkinan reksa dana saham dan campuran," kata Vivian.
Saat ditanya potensi reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap pada 2013, Vivian mengatakan, reksa dana saham kemungkinan akan lebih baik dibandingkan reksa dana pendapatan tetap pada 2013. Hal itu dikarenakan ada kemungkinan suku bunga acuan atau BI Rate akan naik sehingga mempengaruhi harga obligasi dan yield obligasi.
Meski begitu reksa dana pendapatan tetap masih akan baik pada 2013. "BI Rate ada kemungkinan naik tapi kenaikan terbatas sehingga berdampak terbatas juga terhadap reksa dana pendapatan tetap," ujar Vivian.
Hingga Oktober 2012, perseroan mencatatkan dana kelolaan sekitar Rp33,91 triliun. Saat ini perseroan memiliki 14 reksa dana yang tersebar di hampir seluruh kelas aset.
Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran berinvestasi di reksa dana, perseroan meluncurkan program edukasi dengna nama BNPP IP Investment Academy pada 2013. Vivian mengatakan, program ini dapat diikuti oleh nasabah yang existing dan masyarakat umum. Program edukasi ini sebagai bagian dari kelanjutan komitmen perseroan di industri reksa dana dan pasar modal. Selain itu program ini sebagai inovasi dalam bentuk edukasi. [ast]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar