Jumat, 09 Oktober 2009 | 07:21
KINERJA REKSADANA CAMPURAN
Reksadana Campuran yang Memberi Imbal Hasil Tinggi
JAKARTA. PT Infovesta Utama menobatkan Pratama Berimbang sebagai produk reksadana campuran yang memberikan imbal hasil tertinggi selama sembilan bulan pertama 2009. Imbal hasil produk kelolaan PT Pratama Capital Assets Management ini mencapai 140,54%. Pencapaian ini jauh melampaui keuntungan rata-rata reksadana campuran yang sebesar 48,6%.
Menurut Dewi Fajar Mayang Sari, Analis Infovesta Utama, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi pendongkrak utama imbal hasil beberapa produk reksadana campuran. "Kejelian para manajer investasi (MI) dalam memilih saham, dan memanfaatkan momentum kenaikan indeks menjadi kunci utamanya," kata dia, kemarin (8/10).
Buktinya, kendati harga saham dan obligasi sudah naik kencang, ada beberapa produk reksadana campuran yang memberikan hasil negatif. Infovesta mencatat, imbal hasil Optima Fleksi dari PT Optima Kharya Capital Management pada periode yang sama masih minus 25,57%. Begitu pula, imbal hasil Harvestindo Istimewa terbitan PT Harvestindo Asset Management, masih minus 77,24%. "Ini mencerminkan ketidakmerataan kemampuan MI dalam mengelola dana nasabahnya," ujar Dewi.
Direktur Pratama Capital Djoni Gunawan mengaku, alokasi aset yang fleksibel menjadi salah satu kelebihan reksadana campurannya. Dalam kebijakan investasinya, Pratama Berimbang bisa menempatkan dana kelolaannya di saham dan obligasi antara 1%-79%. Adapun sisanya di pasar uang. Alhasil, dana kelolaan Pramata Berimbang pun naik 141,45%, dari Rp 19,7 miliar di awal Januari 2009, menjadi Rp 50 miliar per 8 Oktober kemarin.
PT Danareksa Investment Management (DIM) juga menonjolkan keluwesan dalam pengalokasian aset. Danareksa Anggrek Flexible, misalnya, membuat garis investasi yang memungkinkan alokasi aset 0%-80% di saham dan obligasi. Hingga akhir September, dana kelolaan reksadana campuran ini mencapai Rp 75,68 miliar. "Adapun total dana kelolaan seluruh reksadana campuran DIM mencapai Rp 349 miliar," kata Dyah Sofianti, Head of Marketing DMI.
Selain untuk mencapai hasil investasi semaksimal mungkin, kebijakan alokasi aset yang fleksibel juga memungkinkan MI memindahkan-mindahkan aset reksadana. Cara ini berguna menekan sekecil mungkin potensi kerugian.
Ade Jun Firdaus KONTAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar