JAKARTA – Kinerja rata-rata reksa dana saham dari sisi imbal hasil (return) sepanjang 2011 tercatat minus 0,25%. Kinerja ini jauh merosot dibanding periode yang sama 2010.
“Kita juga bisa lihat dari IHSG yang memang berselisih jauh antara kedua periode tersebut,” ujar analis Riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya kepada SINDOdi Jakarta kemarin. Dia menjelaskan, dengan kinerja rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 30 Desember 2009–30 Desember 2010 mencapai 46,13%, kinerja rata-rata reksa dana saham mencapai 29,25%, reksa dana campuran senilai 25,3% dan pendapatan tetap 13%.
Sementara, untuk kinerja rata-rata IHSG periode 10 Desember 2010–30 Desember 2011 tercatat mengalami koreksi tajam, yakni hanya 3,2%. Adapun,kinerja reksa dana saham yang berhasil melampaui IHSG pada periode tersebut, di antaranya Panin Dana Maksima dengan return 9,7%, Millenium Equity dengan returnmencapai 10,02%,dan Makinta Mantap dengan return sebesar 23,93%.
Edbert menjelaskan, terkoreksinya kinerja reksa dana saham sepanjang tahun lalu karena imbas dari berfluktuasinya gerak IHSG yang merupakan aset dasar utama dari jenis reksa dana saham. Seperti diketahui, pasar saham dalam beberapa bulan terakhir di tahun lalu sangat volatil sebagai akibat dari sentimen negatif yang datang dari Eropa, Amerika Serikat, dan China.
Sementara,Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto berpendapat, kondisi ekonomi dan pasar modal Indonesia pada tahun ini positif meski masih akan dipengaruhi oleh kondisi global dari Eropa dan Amerika Serikat. jerna
Rabu, 04 Januari 2012 | 15:03 oleh Dyah Ayu Kusumaningtyas KINERJA REKSADANAInfovesta: Makinta Mantap torehkan imbal hasil terbesar di 2011
kontan
JAKARTA. Walaupun banyak kendala yang melanda pasar saham domestik maupun global, produk-produk reksadana saham masih mencatatkan performa positif sepanjang tahun lalu.
Data PT Infovesta Utama memperlihatkan, tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 3,2% dalam setahun terakhir (30 Desember 2010 - 30 Desember 2011). Sedangkan di periode yang sama, rata-rata imbal hasil produk-produk reksadana hasil riset Infovesta yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index, naik sebesar 3,66%, atau masih lebih tinggi ketimbang kinerja IHSG.
Analis PT Infovesta Utama, Edbert Suryajaya menyebut, produk reksadana saham memang mengalami tekanan sepanjang 2011, dan hanya 20-an produk yang menoreh imbal hasil di atas IHSG, selama setahun. Namun, dengan adanya beberapa produk yang naik signifikan di atas IHSG, hal ini menunjukkan keberhasilan Manajer Investasi (MI) mengalahkan indeks. "IHSG sempat jatuh 20% selama Juli sampai Oktober," urainya, Selasa (3/1).
Di antara 84 produk reksadana saham yang diriset Infovesta, produk Makinta Mantap milik PT Makinta Securitiies menorehkan imbal hasil terbesar, yaitu 23,93% dalam periode setahun (yoy). Kemudian di peringkat kedua, ada produk Millenium equity besutan PT Millenium Danatama Indonesia yang menuai return 10,02%, diikuti produk Panin Dana Maksima yang diterbitkan PT Panin Asset Management dengan laba 9,7% di periode yang sama.
Adapun, reksadana saham yang merugi paling besar di sepanjang 2011, yaitu Mega Dana Ekuitas dengan imbal hasil minus 21,11%. Lalu, OSK Nusadana Alpha Sector Rotation dengan kerugian sebesar 18,7%.
Edbert yakin, performa reksadana saham akan terus membaik sepanjang tahun ini, mengingat akan banyaknya investor asing yang masuk ke pasar Indonesia karena terdorong jaminan investasi atau peringkat Investment Grade bagi Indonesia.
"Walaupun sepertinya masih akan banyak sentimen negatif yang menghadang pasar saham, diharapkan MI mampu menangatasinya dengan strategi investasi yang optimal sehingga bisa kembali menjinakkan volatilitas pasar," imbuhnya. Edbert pun memprediksi akan ada banyak produk baru reksadana saham di 2012 ini.
... well, ternyata ada juga yang ngaco beritanya soal kinerja reksa dana saham Indonesia secara umum pada 2011, coba neh baca sendiri : naek kok tapi disebut penurunan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar