Selasa, 12 Mei 2009 | 07:58
SUN JANGKA PANJANG
SUN Jangka Panjang Mulai Diminati Investor
... akan kah berimbas ke REKSA DANA PENDAPATAN TETAP juga ... well ditunggu dah ...
JAKARTA. Perdagangan Surat Utang Negara (SUN) memang belum seramai tahun lalu. Tapi, investor sudah mulai berani masuk ke SUN dengan tenor lebih panjang. "Belakangan ini, memang perdagangan SUN berjangka waktu lebih dari tujuh tahun mulai ramai," kata Budi Susanto, Head of Debt Research Danareksa Sekuritas, Senin (11/5).
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang memperlihatkan, selama empat bulan pertama 2009, nilai transaksi SUN bertenor lebih dari tujuh tahun di pasar sekunder mencapai Rp 116,93 triliun atau 45,76% dari total transaksi.
Adapun, pada April saja, nilai transaksinya mencapai Rp 32,79 triliun yang mencerminkan 46,36% dari total transaksi. Padahal, selama Januari 2009, nilai transaksinya hanya Rp 16,49 triliun atau 38,18% dari total transaksi.
Ada dua faktor utama yang mendorong peningkatan nilai transaksi obligasi berjangka waktu panjang. Pertama, persepsi investor terhadap prospek perekonomian membaik. Dengan kata lain, ada ekspektasi pemulihan ekonomi. Kedua, "Jika likuiditas global sudah bertambah, investor cenderung masuk ke surat utang dengan tenor yang lebih panjang," ungkap Budi.
Biasanya, investor membeli surat utang bertenor panjang karena ingin memegang obligasi tersebut hingga masa jatuh temponya tiba. Sebaliknya, jika ingin mendapat keuntungan cepat, investor akan cenderung membeli surat utang bertenor pendek.
Transaksi makin marak
Budi memperkirakan, transaksi SUN bertenor panjang akan lebih ramai lagi. Alasannya, imbal hasil atau yield obligasi ini jauh lebih menarik daripada bunga simpanan di bank. Untuk menangkap peluang tersebut, pemerintah akan menambah keramaian pasar SUN dengan melelang SUN bertenor panjang.
Dalam lelang hari ini, pemerintah akan menjual SUN seri FR0030 bertenor tujuh tahun, seri FR0044 bertenor 15 tahun, dan seri FR0050 bertenor 19 tahun. Selain itu, pemerintah juga melelang Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berumur cuma setahun. Dari penjualan empat seri surat utang tersebut, pemerintah mematok target perolehan dana sebanyak Rp 2 triliun.
Analis Obligasi Trimegah Securities Ariawan meramalkan, pemerintah akan lebih banyak menjual seri FR0050 agar transaksinya kian likuid. "Karena total nilai obligasi seri ini baru sekitar Rp 2 triliun," jelas Ariawan. Sekadar pembanding, nilai SUN seri FR0030 saat ini Rp 9,51 triliun dan FR0044 Rp 7,99 triliun.
Budi meramalkan, pemerintah akan terus menawarkan SUN jangka panjang. "Mungkin nanti lelang SPN akan berhenti," imbuhnya.
Wahyu Tri Rahmawati KONTAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar