Senin, 18/05/2009 00:00 WIB
Return reksa dana saham 34,24%
oleh :
JAKARTA: Return reksa dana saham sejak awal tahun membukukan rerata sebesar 34,24%, yang ditopang oleh saham sektor pertambangan dan infrastruktur yang masih menunjukkan peningkatan tinggi.
Indeks harga saham sektor pertambangan dan infrastruktur sejak awal tahun membukukan pertumbuhan masing-masing sebesar 64,548% dan 20,09% hingga akhir April.
Namun, hingga pada akhir pekan lalu pertumbuhan indeks pertambangan kembali meningkat hingga 78,59%, sedangkan indeks saham infrastruktur justru melemah hingga 12,38%.
Data PT Infovesta Utama menunjukkan return reksa dana saham menjadi yang tertinggi di antara reksa dana campuran yang mencapai 16,87% dan pendapatan tetap sebesar 3,3%.
Apabila dibandingkan dengan rerata return tahun lalu, reksa dana saham juga meningkat pesat sebesar 291,39% dari minus 17,88%.
Dirut PT Pratama Capital Asset Management Djoni Gunawan menilai performa bagus reksa dana yang dikelolanya yaitu Pratama Saham dan Dana Pratama Ekuitas disebabkan pengalihan portofolio investasi dari sektor perbankan dan properti ke pertambangan dan infrastruktur.
Dia meyakini indeks saham akan terus bergerak hingga level 2.000 hingga akhir tahun ini.
"Pasti ada penurunan [indeks], tidak mungkin harga saham menguat terus, dan itu yang selalu kami ingatkan kepada investor agar tidak perlu panik," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Dia menjelaskan perusahaan mematok minimal investasi pada reksa dananya sebesar Rp50 juta supaya pengelolaannya lebih mudah dan tidak banyak arus dana keluar masuk terlalu besar.
Direktur PT Fortis Investments Tino Moorrees mengatakan saat ini return reksa dana yang dikelolanya, Fortis Solaris, bergerak lebih lincah daripada IHSG. Pertumbuhan itu disebabkan pilihan saham dari sektor infrastruktur dan komoditas yang dipilihnya berasal dari saham berkapitalisasi menengah dan kecil.
"Hal itu dapat mendiversifikasikan portofolio investor, sehingga sebaiknya menjadi pilihan untuk mengalokasikan 10% - 20% dari dana investasinya, tidak perlu banyak- banyak."
Dia menilai alokasi tersebut dapat membantu menaikkan return investasi nasabah yang lebih besar daripada pergerakan IHSG.
Portofolio Manajer Aset PT Danareksa Investment Management Ernawan R. Salimsyah mengatakan return 37,41% sejak awal tahun Danareksa Mawar Agresif yang dikelolanya, sebanyak 32% didapatkan dalam sebulan terakhir.
Reksa dana dengan dana kelolaan sebesar Rp200 miliar tersebut, tuturnya, tidak menerima banyak pembelian aset baru sehingga secara umum pertumbuhannya hanya berasal dari pertumbuhan nilai aset.
"Pertumbuhan harga saham kedua sektor itu itu disebabkan momen perbaikan ekonomi, dan beberapa manajer investasi ikut-ikutan membeli sehingga harganya semakin melambung."
Menurut dia, manajer investasi harus aktif dalam memilih sektor yang sedang murah dan diperkirakan menguat tidak lama lagi.
Manajer Investasi PT BNI Securities Harris Dalimunthe mengatakan perusahaan belum berniat mengalihkan sektor saham yang akan dijadikan target investasi.
Hal itu, tuturnya, karena masih melihat potensi kenaikan harga saham sektor pertambangan dan infrastruktur dalam jangka waktu 2 bulan bagi reksa dana BNI Dana Berkembang yang dikelolanya. (21)
Bisnis Indonesia
bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar