DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT Tingkatkan AUM Jadi Rp16,4 Triliun
JAKARTA: PT Danareksa Investment Management menargetkan dapat meningkatkan nilai asset under management (AUM) pada tahun depan sebesar 17% atau menjadi sekitar Rp16,4 triliun dibandingkan akhir tahun ini yang diproyeksi Rp14 triliun.
Direktur Utama Danareksa Investment Management Zulfa Hendri mengatakan peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan industri reksa dana yang diyakini bisa lebih tinggi dibanding tahun ini seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mulai berinvestasi di pasar modal.
Selain itu, peningkatan indeks yang juga diproyeksi bisa menanjak 15% juga mendorong kenaikan rerata imbal hasil yang menjadi salah satu daya tarik masyarkat untuk menanamkan modalnya pada instrumen reksa dana.
“Tahun depan target dana kelolaan kami bisa tumbuh sekitar 17%,” ucapnya usai bermain bowling bersama wartawan, Rabu malam (5/12/2012).
Zulfa menuturkan untuk meningkatkan dana kelolaan tersebut, perseroan berencana menerbitkan sekitar lima hingga delapan reksa dana terproteksi dengan target nilai aktiva bersih yang dikumpulkan sekitar Rp100 miliar hingga Rp150 miliar untuk setiap produk.
Reksa dana jenis ini memang banyak diminati oleh para nasabah bank yang memiliki banyak uang dan ingin mengubah pola pikir dari menabung menjadi investasi. Pasalnya, fitur reksa dana ini cukup sederhana dan mirip dengan deposito.
Sementara untuk produk reksa dana terbuka, menurutnya DIM belum akan meluncurkan produk baru sebab saat ini beberapa jenis reksa dana open end yang dimiliki telah beragam dan hampir lengkap.
“Kami akan fokus terbitkan reksa dana terproteksi karena untuk menggantikan yang jatuh tempo sebesar Rp500 miliar. Untuk yang open end belum ada tahun depan karena sudah hampir lengkap. Jadi kami akan mendorong pertumbuhan dari produk yang sudah ada dulu,” tuturnya.
Selain proteksi, DIM juga rencananya akan menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas berbasis proyek. Namun sayangnya dia masih enggan menyebutkan proyek yang akan dijadikan underlying tersebut.
“Belum bisa disebutkan. Minggu depan kami juga akan menerbitkan RDPT proyek infrastruktur yang sedang on progress,” ucapnya.
Selain itu juga bila dimungkinkan perseroan akan meluncurkan kembali produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dengan target dana kelolaan Rp1 triliun hingga Rp2 triliun. (sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar