Kamis, 06/08/2009 00:57 WIB
Return reksa dana saham capai 87,25%
oleh :
JAKARTA: Tingkat pengembalian (return) 67 produk reksa dana saham hingga Juli 2009 mencapai 87,25% atau melampaui pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 71,4%.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama hingga akhir Juli 2009, return reksa dana jenis campuran sebesar 43,71%, dan reksa dana pendapatan tetap sebesar 9,22%. Nilai return itu lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG 71,4% dan indeks Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara sebesar 7,57%.
Return reksa dana saham tertinggi dicapai oleh produk Pratama Saham sebesar 164,5%, yang dikelola oleh PT Pratama Capital Assets Management. Posisi tertinggi itu disusul oleh Trim Kapital Plus yang dikelola oleh PT Trimegah Securities Tbk dan Dana Pratama Ekuitas yang juga dikelola Pratama Capital.
Direktur Trimegah Securities Karman Pamurahardjo mengatakan reksa dana itu diperuntukkan bagi investor yang lebih meminati risiko sekaligus gain return yang tinggi.
"Saham blue chip lebih sedikit di produk itu dibandingkan dengan porsi pada produk reksa dana saham kami yang lain, sehingga investor dapat memilih investasinya berdasarkan besarnya risiko dan tujuannya," ujarnya ketika dihubungi pekan ini.
Pada jenis reksa dana campuran, produk Pratama Berimbang yang juga dikelola oleh Pratama Capital membukukan return tertinggi sebesar 128,12%, disusul oleh produk Portofolio Optimal dari PT Optima Investama sebesar 102,79% dan Reksadana Dana Fleksibel Dua dari PT BNI Securities sebesar 100,57%.
Return reksa dana tertinggi dari jenis pendapatan tetap ditempati oleh Pendapatan Tetap Utama kelolaan PT Bahana TCW Investment Management sebesar 35,65%, Reksa Dana Premier Fixed dari PT Indo Premier Securities sebesar 30,01%, dan Reksadana CIMB-Principal Bond dari PT CIMB-Principal sebesar 25,15%.
Harga saham
Dirut Pratama Capital Djoni Gunawan menilai kinerja produk kelolaan perusahaan membaik akibat naiknya harga saham beberapa sektor pada Juli. Untuk pekan pertama, tuturnya, sektor saham yang dipilih yaitu perbankan dan properti, sedangkan pekan kedua hingga akhir Juli, sektor komoditas dan metal menjadi pilihan.
Dia memprediksi bulan ini ada kecenderungan indeks saham maupun obligasi akan menurun.
"Karena selepas liburan Juli, biasanya manajer investasi besar menyeimbangkan portofolio investasinya, sehingga investor dan manajer investasi harus lincah."
Berdasarkan data yang sama, reksa dana dengan return negatif tertinggi diraih oleh Harvestindo Istimewa yaitu minus 66,68%, Investasi Reksa Premium minus 27,80%, Nikko Kalbar Fund minus 27,73%, dan Optima Fleksi minus 24,46%. (21)
Bisnis Indonesia
bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar