Rabu, 26 Agustus 2009 | 07:26
PRODUK REKSADANA
Awal Kuartal IV, BNI Securities Rilis Reksadana Khusus
JAKARTA. BNI Securities Asset Management akan menerbitkan dua produk Reksadana Penyertaan Terbatas atau reksadana khusus awal kuartal IV-2009. Kini, kedua produk ini tengah menunggu pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Rohma Fitri, Manajer Investasi BNI Securities Asset Management mengungkapkan, salah satu reksadana tersebut bernama Garuda. Rencananya, BNI Securities Asset Management akan menempatkan dana investor di proyek infrastruktur telekomunikasi milik sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Lewat reksadana Garuda tersebut, Rohma berharap bisa menjaring dana kelolaan sekitar Rp 200 miliar.
Adapun produk yang satunya lagi akan memakai aset dasar obligasi negara dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS). Nama produk reksadana ini adalah BNIS Penyertaan Terbatas Global.
BNIS ini hanya terdiri dari 250 unit penyertaan seharga US$ 500.000 per unit. "Kami belum menentukan return dari kedua produk ini, tapi tidak akan jauh berbeda dengan produk lainnya," kata Rohma, kemarin (25/8).
Selain dua produk ini, BNI Securities Asset Management juga tengah menunggu pernyataan efektif reksadana terproteksi berbasis ORI006.
Investor yang ingin membeli reksadana terproteksi bernama BNIS Proteksi XVIII itu harus menyiapkan dana minimal Rp 5 juta. Adapun, biaya pengelolannya maksimal sebesar 1,65%.
Rohma menambahkan, BNI Securities juga menyiapkan sebuah reksadana terproteksi berbasis obligasi korporasi BUMN. Reksadana BNIS Terproteksi XIX ini diharapkan bisa memberikan untung 10%-12,5% per tahun.
Rohma berharap, reksadana ini bisa meraup dana kelolaan Rp 100 miliar. "Tapi BNIS Terproteksi XIX ini masih dalam pengkajian," imbuh Rohma.
Menurut Rohma, investor kini tidak cukup puas dengan bunga deposito yang sudah rendah. BNI Securities melihat peluang ini untuk menerbitkan reksadana terproteksi. Obligasi korporasi perusahaan pelat merah menjadi pilihan aset dasar lantaran risiko gagal bayarnya relatif kecil.
Saat ini, BNI Securities Asset Management mengelola dana sebesar Rp 3,9 triliun. Angka ini sudah di atas target awal tahun sebesar Rp 3,1 triliun. Dengan penerbitan beberapa reksadana, Rohma yakin, dana kelolaan mereka bisa menembus Rp 4 triliun.
Ade Jun Firdaus KONTAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar