Senin, 07 September 2009 | 07:15
PRODUK BARU REKSADANA
Usai Lebaran, CIMB Principal Menjual Reksadana Terproteksi
JAKARTA. PT CIMB Principal Asset Management berencana menerbitkan satu lagi produk reksadana terproteksi tahun ini. Dalam waktu dekat, CIMB akan mengurus izin penerbitan reksadana tersebut ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
CIMB berharap dapat memasarkan produk yang kemungkinan bernama CIMB Principal Capital Protection Fund (CPF) IX tersebut akhir September nanti atau selepas Lebaran. "Nama produknya masih bisa berubah, tapi konsep dan strukturnya sudah kami buat, dan siap diajukan ke Bapepam-LK," ujar Direktur CIMB Principal Asset Management Justarina Naiborhu, kemarin (6/9).
Justarina belum bisa membeberkan struktur reksadana terproteksi tersebut, juga potensi imbal hasilnya. Tapi, seperti kebanyakan reksadana terproteksi, CIMB Principal akan menempatkan sebagian besar dana ke instrumen Surat Utang Negara (SUN).
Rencananya, CIMB akan menyasar investor ritel dan institusi. MI tersebut berharap meraup duit sekitar Rp 100 miliar dari penjualan produk tersebut, yang merupakan reksadana terproteksi keempatnya tahun ini.
Pertengahan bulan lalu, CIMB meluncurkan CIMB Principal CPF VIII yang berbasis ORI006. Dengan iming-iming potensi keuntungan 8% per tahun, CIMB berhasil menjaring modal sebesar Rp 97 miliar.
Selain reksadana terproteksi, CIMB Principal Asset Management tahun ini berniat menerbitkan tiga produk reksadana lain. Ketiganya adalah: satu reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana pendapatan tetap. "Ketiga produk ini akan terbit pada tahun ini, namun kami belum tahu kapan akan diluncurkan," imbuh Justarina.
Menurutnya, fluktuasi harga yang masih tinggi di bursa saham tidak akan menghalanginya untuk menerbitkan produk reksadana saham. Soalnya, Justarina melihat, cukup banyak investor yang bersedia mengambil risiko volatilitas harga dalam kondisi seperti sekarang.
Lagi pula, reksadana saham bisa untuk investasi jangka panjang. "Kami berusaha memenuhi kebutuhan nasabah kami yang memiliki profil risiko (risk profile) yang beragam," ujar Justarina.
Pun demikian, CIMB tetap mewajibkan seluruh karyawan yang memasarkan produk ini menjelaskan lebih dulu risiko-risiko produk reksadana kepada calon investor. Dengan demikian, investor sudah memahami keuntungan maupun kerugian bila membeli produk tersebut.
Dengan sejumlah rencana penerbitan produk baru itu, CIMB Principal Asset Management menargetkan total dana kelolaannya akhir tahun nanti bisa melewati angka Rp 2 triliun. Hingga tanggal 4 September 2009, menurut Justarina, dana kelolaan pengelolaan dana milik CIMB-Principal Asset Management Malaysia ini mencapai sekitar Rp 1,9 triliun.
Ade Jun Firdaus KONTAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar