DANA KELOLAAN DPPK
Krisis, Dana Kelolaan 103 DPPK Menyusut
JAKARTA. Krisis keuangan global yang mulai terjadi akhir 2008 ternyata telah berdampak pada menyusutnya dana kelolaan milik Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Kesimpulan ini terlihat dari laporan 103 DPPK ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Pada akhir 2008, total dana kelolaan 103 DPPK hanya Rp 58,249 triliun, turun 4% dibandingkan per akhir 2007, yaitu Rp 60,9 triliun.
Penurunan dana kelolaan 103 DPPK itu meleset dengan prediksi Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI). Akhir Maret lalu, ADPI memprediksi dana kelolaan dana pensiun di akhir 2008 akan tumbuh 14,5% dari tahun sebelumnya.
Nilai dana kelolaan seluruh DPPK per akhir tahun 2007 mencapai Rp 78,6 triliun. Jadi ADPI memprediksi dana kelolaan seluruh DPPK, yang mencapai 227 DPPK, di akhir 2008 sebesar Rp 78,6 triliun.
Ketua Umum ADPI Soemar-yono Rahardjo tak menampik penyusutan dana kelolaan DPPK. Menurutnya, penurunan itu merupakan imbas dari merosotnya harga saham dan nilai aktiva bersih reksadana.
Penyebab lain penurunan dana kelolaan adalah semakin berkurangnya jumlah DPPK. "Kebanyakan DPPK tutup karena perusahan merger," ujar Soemaryono.
Surat Berharga Negara (SBN), seperti Surat Utang Negara (SUN), masih menjadi instrumen favorit DPPK. Hal ini tercermin dalam laporan yang diserahkan 103 DPPK ke Bapepam LK. Per akhir 2008, mereka menempatkan 34,29% dana kelolaannya dalam bentuk SBN. Porsi investasi di SBN itu lebih besar jika dibandingkan portofolio di akhir 2007 yang hanya sebesar 27,35%.
Selain SBN, per akhir 2008, DPPK menempatkan 15,20% dana di deposito dan 27,03% dana di obligasi korporasi. Sementara porsi penempatan dana di saham turun dari 16,57% di akhir 2007 menjadi 12,08% di akhir 2008.
Porsi investasi penyertaan langsung meningkat dari 3,86% di akhir 2007 menjadi 4,22% di akhir 2008. Investasi tanah dan bangunan naik, dari 4,26% menjadi 4,84%.
Rata-rata imbal hasil yang diberikan 103 DPPK ke pesertanya di 2008 sebesar 9,11%.
Fransiska Firlana KONTAN
... ada teman gw yang sudah dipensiunkan dari emiten besar di bei, lalu berinvestasi untuk hidup menikmati pensiunnya ... ternyata hasil investasinya merosot sekali, akibatnya beliau masuk dunia kerja lage dah ... well, selamat bekerj a dah... semoga investasinya TETAP MELANJUTKAN KEDAHSYATAN IMBAL HASIL LAGI ... soalnya gw mah enjoy aja, padahal almost all of last 8 years I have been in a very sad mood in term of employment, BUT I FEEL A RATHER GREAT in term of PERSONAL INVESTMENT RESULTS ... he3...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar