gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Kamis, 06 Januari 2011

RD PU mah gw juga punye ... 060111

Pasar saham dan obligasi Indonesia telah menarik minat investor lokal dan asing sepanjang 2009 dan 2010. Namun, masih tingginya volatilitas pasar saham dan obligasi membuat sebagian investor khawatir.

Laporan First State Investments Indonesia menunjukkan, tekanan inflasi diperkirakan terus berlanjut pada 2011. Faktor pendorongnya, menurut analisis First State antara lain suku bunga yang relatif rendah saat ini yang terus mendorong laju konsumsi, dan kelanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mencapai enam persen.

Selain itu, First State melanjutkan, tekanan inflasi tersebut didorong kenaikan harga-harga komoditas karena lonjakan permintaan maupun akibat pelemahan mata uang dolar AS, serta peningkatan harga minyak, dan potensi kenaikan harga makanan mentah (raw foods) akibat faktor cuaca yang masih tidak bersahabat.

Sumber : VIVANEWS.COM
Dalam sepuluh tahun terakhir bunga deposito yang terus menurun membuat instrumen ini tidak bisa lagi diandalkan untuk investasi. Apalagi bunga deposito sudah lebih rendah ketimbang inflasi 2010 yang hampir mencapai 7 persen.

Tak pelak, investasi lain pun dilirik. Pilihannya adalah bermain di pasar modal, seperti saham atau reksadana. Namun, sebelum melakukan investasi, alangkah baiknya mengenal terlebih dahulu apa itu reksadana.

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Director of Research and Investor Relation Bahana Investment Management Budi Hikmat mengatakan untuk investor pemula, sebaiknya memilih produk reksadana dengan aset pasar uang atau dikenal reksadana pasar uang. Tahun 2010, lalu reksadana ini memberikan keuntungan rata-rata 7 persen. Untuk produk ini, yang memberikan tingkat pengembalian paling tinggi adalah DPLK BRI fix dengan return 11,7 persen selama 1 tahun

Sumber : VIVANEWS.COM

Tidak ada komentar: