gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 24 Juli 2013

mandiri @ Rp 8 T ... 240713

RABU, 24 JULI 2013 | 11:20 WIB Mandiri Investasi Kelola Reksadana Saham Rp 8 Triliun

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Manajemen Investasi hingga semester pertama tahun ini memperoleh dana kelolaan (asset under management/AUM) dari reksadana saham sebesar Rp 8 triliun. Direktur Mandiri Manajemen Investasi, Wendi Isnandar, mengatakan, perolehan tersebut sudah mewakili 86,02 persen dari target dana kelolaan reksadana saham sebesar Rp 9,3 triliun.

"Seharusnya kalau market bagus, maka dana kelolaan pasti lebih bagus lagi dari Rp 8 triliun," tutur Wendi saat ditemui di sela acara buka bareng di Jakarta, Selasa Malam, 23 Juli 2013.

Angka ini, kata dia, memberikan kontribusi bagi pengelolaan dana Mandiri Investasi mencapai 38 persen di Juni 2013. Hingga semester I, dana kelolaan Mandiri Investasi sebesar Rp 21,16 triliun. "Target portofolionya dari reksadana saham sekitar 40-50 persen," katanya.

Pada semester II, rencananya perusahaan menerbitkan reksadana proteksi sekitar Rp 1,25 triliun. "Mungkin semester kedua tahun ini kami akan terbitkan lagi kurang lebih Rp 1,25 triliun, sehingga totalnya bisa mencapai Rp 2,25 triliun tahun ini untuk mengganti reksadana yang sudah jatuh tempo," katanya.
Perusahaan juga tengah meminta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan tiga produk proteksi. "Reksadana proteksi ini tetap ada peminatnya. Kalau orang yang belum tahu reksadana, maka pilihannya proteksi, walau proses perizinannya lama,” katanya.
Meski pasar di Indonesia mengalami koreksi pada awal Juni tahun ini, ia yakin dalam jangka panjang pasar tetap menguntungkan. "Kejadian sekarang seperti kerikil saja,“ katanya. Semester pertama tahun ini perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 55 miliar. Angka ini naik sebesar 27,9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 43 miliar. ANANDA PUTRI

Minggu, 21 Juli 2013

INVES 1 juta PERBULAN @ SCHRODER dana ISTIMEWA dalam 5 TAHUN terakhir

lanjutan skenario investasi 1 juta per bulan @ RIKA, jika beliau beneran berinvestasi per tgl 19 Juli 2013:

maseh bwat RIKA, jika beliau beneran berinvestasi:

ini catatan gw atas KEINGINAN seseorang calon investor bernama Rika:

asumsi investor:
1. DISIPLIN inves Rp. 1 Juta per bulan pada Schroder Dana Istimewa
2. DISIPLIN inves selama 5 TAHUN pada SDI
3. DISIPLIN mengABAIkan semua INFORMASI, baik yang BURUK mau pun yang BAIK
4. DISIPLIN MENYISIHKAN RP. 1 Juta PER BULAN guna INVESTASI REKSA DANA SAHAM ini
... catatan penting: pada th 2008 TELAH TERJADI KRISIS FINANSIAL GLOBAL akibat kehancuran sistem SUBPRIME MORTGAGE amrik
... justru saat krisis itu, JUMLAH UNIT PENYERTAAN JADI MENINGKAT per kali inves per bulannya :)
... UNIT PENYERTAAN LEBE GEDE berarti NILAI ASET TOTAL MENINGKAT LEBE CEPAT menjadi LEBE GEDE
... nilai aset total yang meningkat lebe cepat terjadi karena 2 FAKTOR: efek BUNGA MAJEMUK dan efek PEMBELIAN REKSA DANA YANG LEBE MURAH
SISTEM BELI seperti ini disebut sebagai DOLLAR AVERAGING COST; secara rerata, selalu beli pada NILAI MODAL YANG TETAP SESUAI KEMAMPUAN dan EKSPEKTASI JANGKA PANJANG
KEUNGGULAN SISTEM dollar averaging cost adalah MODAL INVESTASI DISESUAIKAN dengan PENYISIHAN MODAL pada KARYAWAN KELAS MENENGAH yang berGAJI MENENGAH
yang menarik jika % potential gain diukur berdasarkan selisih NAB paling akhir dan NAB paling awal maka % POTENTIAL GAIN tersebut = +101.40%
pertanyaannya adalah: apakah MODAL SEBESAR Rp. 60 Juta sudah siap pada awalnya? LALU KETIKA TERJADI FLUKTUASI NAB saat2 tertentu yang cukup besar, apa INVESTOR BERUSAHA INGIN TAHU LALU SIAP UNTUK TETAP DISIPLIN MENGINVESTASIKANNYA? well, menurut pengalaman gw, LEBE BANYAK INVESTOR AKHIRNYA MENYERAH, dan BURU-BURU KELUAR dari investasi, walau pun LABA MASEH JAUH DARI ekspektasi
up2U lah :)
terima kasih bwat RIKA, saya uda koreksi pada tabel di atas ini, tapi pada posting2 akselerasi gw ga koreksi, ANGGAP LAH KOREKSI SUDAH BERLAKU PADA SEMUA TABEL yang sejenis ini, trims AGAIN :)

Sabtu, 20 Juli 2013

inves 1 jt per bulan @SCHRODER DANA ISTIMEWA s/d Juli 2013


per tgl 03 Juli 2013, inves 1 Juta per bulan @Schroder dana Istimewa maseh positif seh ... :)
PER TGL 19 JULI 2013, inves 1 jt per bulan @ SDI terus merambah naek, memberi imbal hasil positif terus n makin bertambah, lage ... :)


Sabtu, 06 Juli 2013

tren NAB MANULIFE DANA SAHAM v ihsg ... 060713

Reksa Dana Masih Menggiurkan
Selasa, 5 Juli 2011 | 8:42

Industri reksa dana Indonesia terus bertumbuh mengikuti jejak pasar modal. Hingga akhir Juni 2011, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana tercatat Rp 152,54 triliun, naik 23,81% dibanding periode sama 2010. Sebagai instrumen investasi, produk reksa dana memiliki daya tarik tersendiri. 

Selama semester I- 2011, produk ini memberikan imbal hasil rata-rata 11-15%. Bahkan, reksa dana saham rata-rata menghasilkan keuntungan 14,49%, melampaui kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang hanya 5%. Sepanjang tahun ini, reksa dana saham diperkirakan mampu memberikan imbal hasil rata-rata 20-25%.

Meski dana kelolaan meningkat dan imbal hasil menggiurkan, para pengelola reksa dana perlu bekerja ekstra keras. Hingga kini, keterlibatan investor lokal dalam industri ini masih tergolong minim. Dari sisi jumlah investor lokal, kita masih tertinggal dibandingkan Malaysia dan Singapura. Minimnya peminat lokal tersebut tak terlepas dari kurangnya pemahaman masyarakat terhadap produk reksa dana.

Dalam berinvestasi, masyarakat Indonesia selalu ingin aman namun tetap untung. Padahal, setiap produk investasi selalu ada risiko. Selama ini, 80% masyarakat Indonesia masih memilih instrumen investasi yang bersifat tradisional seperti emas, tanah, dan deposito.

Melihat tren 10 tahun terakhir, kita yakin reksa dana bakal menjadi primadona investasi. Potensi pasar pun masih terbuka lebar. Hingga kini, industri reksa dana baru mampu menggaet 91 ribu pemodal. Meski sebagian besar dari 240 juta penduduk Indonesia tergolong miskin, jumlah orang kaya negeri ini terus bertambah. Bahkan, rata-rata kekayaan orang Indonesia meningkat lima kali lipat.

Untuk meningkatkan jumlah investor lokal, kita perlu lebih gencar menyosialisasikan produk investasi ini. Kalau perlu, kita mulai memperkenalkan produk ini sejak jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar. Selama ini, investor reksa dana di Indonesia masih didominasi oleh pegawai swasta dan wiraswasta.

Kita harus bisa meyakinkan kepada masyarakat bahwa investasi reksa dana berpeluang meningkatkan kesejahteraan asalkan dikelola dengan baik. Kita juga harus bisa meyakinkan para calon investor pemula bahwa mereka bisa memanfaatkan manajer investasi untuk membantunya menjalankan investasi.

Kita yakin industri tidak bakal layu sebelum berkembang. Terlebih lagi, fundamental ekonomi Indonesia tampak kokoh meski dunia dilanda ketidakpastian ekonomi global. Kenaikan NAB reksa dana yang mencapai 23,81% dalam setahun terakhir kian menguatkan keyakinan itu. Kenaikan NAB itu juga tak terlepas dari penguatan IHSG yang begitu atraktif dalam dua tahun terakhir. Di sisi lain, tren suku bunga rendah membuat sebagian deposan mulai melirik produk investasi pasar modal ini.

Kita berharap para manajer investasi bisa memanfaatkan momentum yang baik ini. Untuk memikat investor, perusahaan investasi harus bisa memberikan beragam pilihan produk. Kita percaya produk baru bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berinvestasi. Kita juga percaya produk baru mampu menggalang investor baru dan dana segar.

Yang pasti, baik atau buruknya industri reksa dana terpulang pada para pengelola investasi. Kita berharap, para manajer investasi benar-benar menjalankan fungsinya untuk membimbing para investor, terutama pemodal pemula. Kejujuran manajer investasi merupakan modal dasar bagi perkembangan industri ini di masa mendatang.

Perusahaan investasi hendaknya tidak sekadar kejar setoran dalam pemasaran produk reksa dana. Manajer investasi juga harus menyadari batas kemampuan mereka dalam pengelolaan dana. Mereka harus benar-benar mengelola dana tersebut secara berhati-hati, termasuk memperhitungkan berbagai ancaman yang terjadi.

Manajer investasi berkewajiban untuk menjelaskan prospek dan risiko setiap produk yang dipasarkannya. Sebaliknya, investor ada baiknya ikut belajar memahami dan menganalisis faktor risiko yang mungkin bakal dihadapinya. Jangan sampai investor hanya terfokus pada keuntungan yang menggiurkan tapi melupakan bencana yang mungkin datang.***



Jumat, 05 Juli 2013

inves 1 Juta per bulan @BNP Paribas Ekuitas s/d Juli 2013

per tgl 04 Juni 2013, inves cara dollar cost averaging, terbukti maseh lumayan seh :) 
inves 1 juta per bulan @ bnp paribas ekuitas s/d 3 Juli 2013, maseh positif seh, bandingkan juga inves 1 taon sejak 3 Juli 2012, ya ... :)