... per tgl 05 September 2014, BNP PARIBAS EKUITAS memberi gw potential gain % @ + 475%:
gimana PENDAPAT bos BNP PARIBAS Indonesia tentang INVESTASI PORTOFOLIO di INDONESIA:
Tips Aman Berinvestasi di 2013
Senin, 04/03/2013 17:30 WIB
Direktur Utama PT BNP Paribas Investment Partners Indonesia Vivian Secakusuma mengatakan, investor perlu waspada dan hati-hati dalam berinvestasi baik di pasar saham, reksa dana, maupun obligasi. Untuk mengantisipasi terjebak investasi bodong, Vivian mencoba memberikan tips agar aman berinvestasi.
Vivian menjelaskan, setiap individu memiliki tingkat risiko yang berbeda. Hal itu akan mempengaruhi produk investasi yang cocok untuk investor, seperti profil kebutuhan likuiditas, usia, toleransi atas risiko investasi, profil kebutuhan masa datang, karena profil risiko akan menentukan komposisi aset alokasi suatu portofolio investasi pada suatu periode tertentu.
"Itu perlu direview," kata Vivian saat ditemui di kantornya, di Mayapada Tower, Jakarta, Senin (4/3/13).
Selain itu, investor juga jangan sampai tergiur dengan iming-iming bunga yang tinggi karena tidak ada investasi mana pun yang menjanjikan keuntungan 100%. Track record alias rekam jejak perusahaan juga perlu ditelusuri.
“Lihat profil perusahaan, jangan tergoda bunga tinggi, bunga ditentukan oleh likuiditas. Jadi baiknya pilih yang wajar,” ujarnya.
Setelah itu kita juga perlu melihat macam-macam instrumen investasi untuk mengetahui resiko dalam berinvestasi karena setiap investasi memiliki tingkat risiko berbeda-beda tergantung produk yang dipilih.
Investasi yang memiliki resiko paling kecil, yakni deposito. Deposito dianggap aman karena tidak terpengaruh dengan inflasi. Rata-rata bunga deposito berada di kisaran 6% per tahun.
“Deposito boleh dikatakan hampir tidak memiliki risiko karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar maksimal Rp 2 miliar, Semakin kecil likuiditas suatu bank maka bunga yang ditawarkan dalam deposito semakin besar dan sebaliknya,” terangnya.
Instrumen kedua yakni Obligasi. Investasi di instrumen ini memiliki dua pilihan yaitu obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah dinilai minim risiko gagal bayar (default) karena risiko likuiditas dari obligasi tersebut ditanggung pemerintah, sementara pemerintah tidak mungkin mengalami krisis atau bangkrut.
“Apalagi ekonomi Indonesia sedang bagus-bagusnya,” kata dia.
Sementara untuk obligasi korporasi, investor perlu tahu kondisi perusahaan penerbit surat utang dengan melihat peringkat obligasi yang diterbitkan.
“Perlu dilihat ratingnya dan likuiditasnya agar tidak terjadi gagal bayar,” katanya.
Untuk instrumen selanjutnya yaitu reksa dana. Investasi jenis ini dinilainya merupakan investasi jangka panjang, mengingat acuannya ada di pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Saran saya jika berinvestasi di reksa dana ada baiknya jika sudah mendapat untung, ambil keuntungannya saja. Jumlah pokok investasi jangan ditarik. Sebab pergerakan IHSG berfluktuatif. Jika indeks mulai naik lagi dan terus naik, ambil lagi," ungkapnya.
(ang/ang) coba simak beberapa grafik dan tabel berikut
: ... secara SEPINTAS, investasi saham2 TERSEBUT MENGGIURKAN ... well, tapi saat IHSG AMBROL AGUSTUS - OKTOBER 2008, maka SEMUA HARGA SAHAM AMBROL, termasuk saham2 tersebut... demikian juga NAB BNP PARIBAS EKUITAS ... nah, bwat INVESTOR SEJATI JANGKA PANJANG, maka KENIKMATAN LABA GEDE TETAP TERJAMIN, apalagi saham2 tersebut memang TETAP BLUE CHIPS (berkapitalisasi besar dan berfrekuensi trading tinggi harian) ... namun simak juga bahwa BOBOT SAHAM TERSEBUT CUMA DI BAWAH 30% terhadap KESELURUHAN PORTOFOLIO bnp paribas ekuitas ... jadi masih ada 70% BOBOT SAHAM yang bisa mempengaruhi NAB reksa dana tersebut ... well, bwat yang NGILER mau MAEN SAHAM LANGSUNG, up2u lah (sekarep dewe)... gw mah INVESTOR + TRADER, jadi ENJOY seh (KEBETULAN) ... :)
... fortis ekuitas sebenarnya termasuk reksa dana saham yang paling tua di Indonesia ... dulu namanya citireksadana ekuitas ... tren reksa dana saham ini lumayan seh, bahkan saat krisfinalo, ternyata gain yang gw dapat masih positif lumayan
... catatan imbal hasil terkini: per 21 Desember 2010 NAB BNPPEkuitas GAIN SEKIRA 300%
per 29 April 2011: potential gain BNP Paribas Ekuitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar