gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Kamis, 29 November 2012

GAIN% Mandiri Investa Ekuitas Dinamik 2011-2012

Mandiri investa ekuitas dinamik (MIED) diluncurkan @April 2011, tentu saja pada nilai 1000, kemaren @1,271.86; berarti POTENTIAL GAIN % @27,18% aja :)

jika ingin INVES 1 Juta per bulan (dalam berbagai VARIASI CARA) @MIED, maka coba simak tabel2 berikut: 
 

Selasa, 27 November 2012

BNP PARIBAS menatap 2013, optimis seh... 271112

BNP Paribas Harap Dana Kelolaan 2013 Tumbuh 10%

Oleh: Agustina Melani
pasarmodal - Selasa, 27 November 2012 | 13:31 WIB
INILAH.COM, Jakarta - PT BNP Paribas Investment Partners mengharapkan dapat mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10% pada 2013, dengan memperhitungan pertumbuhan earning per share (EPS) 10%-12%.
"Bila pasar saham untuk perkembangan EPS nya sekitar 10%-12% maka pertumbuhan kami sendiri sekitar 10%," ujar Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma, dalam acara peluncuran edukasi baru BNPP IP Investment Academy 2013, Selasa (27/11/2012).
Menurut Vivian, pertumbuhan dana kelolaan itu juga didukung dari fundamendal ekonomi Indonesia yang positif. Meski begitu, pelaku pasar harus memperhatikan kondisi ekonomi global dengan isu fiscal cliff di Amerika Serikat dan masalah utang Eropa yang belum selesai. Volatilitas pun diperkirakan masih cukup tinggi pada 2013.
"Stimulus-stimulus yang diberikan bank sentral Eropa memang cukup baik karena likuiditas juga masuk ke Asia. Selain itu, isu fiscal cliff di Amerika Serikat juga harus dicermati bagaimana kebijakan selanjutnya. Walaupun Indonesia masih baik tetapi pengaruh eksternal cukup besar," kata Vivian.
Vivian memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat tumbuh mencapai 10%-12% dengan perkiraan IHSG mencapai level 4.800-4.900 pada tahun depan.
Sektor-sektor saham konsumsi domestik dan infrastruktur pun diperkirakan masih menopang bursa saham pada tahun depan. "Sektor saham infrastruktur dan konsumsi domestik masih akan menunjukkan kinerja cukup baik ke depan," tutur Vivian.
Sementara itu, produk reksa dana saham dan pendapatan tetap diharapkan akan memberikan kontribusi cukup besar kepada dana kelolaan perseroan. Perseroan juga akan mengeluarkan 1-2 reksa dana baru pada 2013. Vivian menuturkan, kemungkinan reksa dana baru yang akan dikeluarkan yaitu reksa dana saham dan campuran. "Kami hati-hati mengeluarkan produk reksa dana agar tak overlap. Bentuknya kemungkinan reksa dana saham dan campuran," kata Vivian.
Saat ditanya potensi reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap pada 2013, Vivian mengatakan, reksa dana saham kemungkinan akan lebih baik dibandingkan reksa dana pendapatan tetap pada 2013. Hal itu dikarenakan ada kemungkinan suku bunga acuan atau BI Rate akan naik sehingga mempengaruhi harga obligasi dan yield obligasi.
Meski begitu reksa dana pendapatan tetap masih akan baik pada 2013. "BI Rate ada kemungkinan naik tapi kenaikan terbatas sehingga berdampak terbatas juga terhadap reksa dana pendapatan tetap," ujar Vivian.
Hingga Oktober 2012, perseroan mencatatkan dana kelolaan sekitar Rp33,91 triliun. Saat ini perseroan memiliki 14 reksa dana yang tersebar di hampir seluruh kelas aset.
Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran berinvestasi di reksa dana, perseroan meluncurkan program edukasi dengna nama BNPP IP Investment Academy pada 2013. Vivian mengatakan, program ini dapat diikuti oleh nasabah yang existing dan masyarakat umum. Program edukasi ini sebagai bagian dari kelanjutan komitmen perseroan di industri reksa dana dan pasar modal. Selain itu program ini sebagai inovasi dalam bentuk edukasi. [ast]

PENIPUAN (lage) oleh MANAJER INVESTASI LOKAL ... 181010

Bapepam Cabut Ijin Usaha PT Aim Trust Sebagai MI
Oleh: Agustina Melani
pasarmodal - Selasa, 27 November 2012 | 14:57 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencabut izin usaha perusahaan efek sebagai manajer investasi atas nama PT Aim Trust pada 19 November 2012.
Demikian seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (27/11/2012). Pencabutan izin usaha itu berdasarkan keputusan ketua Bapepam-LK Nomor:KEP-07/BL/MI/S.5/2012.
Bapepam-LK mencabut izin usaha PT Aim Trust berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam-LK , PT Aim Trust terbukti melakukan tindakan menila harga saham yang menjadi portofolio RDPT AIM Trust Asih jauh di atas harga pasar sehingga merugikan RDPT Aim Trust Asih, PT AIM Trust selaku pengelolan RDPT AIM Trust Asih tidak mengungkapkan benturan kepentingan yang disebabkan adanya hubungan afiliasi antara PT AIM Trust dengan PT Royal Vicotry dan PT Racak Makanja dengan PT AIM Trust menempatkan dana kelolaan RDPT AIM Trust Asih pada promisorry note yang diterbitkan oleh PT Royal Victory dan PT Racak Makanja. Selain itu, PT AIM Trust selaku manajer investasi RDPT AIM Trust Asih tidak memiliki catatan atas keputusannya dalam menempatkan dananya pada promisory notes yang diterbitkan oleh perusahaan terafiliasi dengan PT AIM Trust yaitu PT Royal Victory dan PT Racak Makanja.
Dengan pertimbangan itu, Bapepam-LK mencabut izin usaha PT AIM Trust sebagai manajer investasi. perseroan dilarang melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi dan diwajibkan untuk menyelesaikan segala kewajiban dengan pihak lain yang berkepentingan.[ast]

IMBAL HASIL INVESTASI: Kewajiban Natpac Belum Tuntas

JAKARTA:  Pemilik  PT Natpac Asset Management diketahui belum menyelesaikan seluruh kewajiban pengembalian imbal hasil  investasi produk kontra pengelolaan dana (KPD) kepada para nasabahnya.

Johny Siburian, kuasa hukum salah satu nasabah PT NAM yang hingga kini belum dilunasi kewajiban imbal hasilnya, mengutarakan pencabutan izin usaha perusahaan tersebut oleh Bapepam-LK  tidak serta merta menghilangkan kewajiban pemiliknya kepada para nasabah.

“Kami mewakili nasabah menuntut manajemen NAM untuk menyelesaikan kewajiban imbal hasil. Jika tidak, akan membawa kasus ini ke ranah hukum,” ujarnya, Selasa (25/9/2012).

Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)  pada 12 Agustus lalu  mencabut izin PT NAM  karena melanggar peraturan dan perundangan antara lain tidak menginvestasikan dana ke bank kustodian.

Setelah pencabutan izin tersebut,  manajemen PT NAM diketahui telah mengembalikan dana investasi discretionary fund atau KPD pool of fund sebesar Rp407 miliar.

Namun, ternyata  belum semuanya kewajiban kepada nasabah diselesaikan oleh perusahaan tersebut.

PT NAM diketahui telah menghimpun dana masyarakat melalui produk KPD sebesar Rp407 miliar dengan masa jatuh tempo yang sangat singkat yakni 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun.

Dana yang dihimpun tidak dilakukan melalui bank kustodian sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Bapepam-LK, sehingga otoritas pasar modal itu mencabut izinnya.

Dana yang dihimpun perusahaan itu disebut-sebut diinvestasikan  oleh pemilik PT NAM ke PT Marga HanuraIntrinstic (MHI) untuk pembangunan jalan tol Mojokerto–Kertosono.

Ferry Tan Sukirman  merupakan  pemegang saham mayoritas di PT NAM  dan PT MHI.

Bisnis tidak berhasil menghubungi Ferry untuk mengkonfirmasikan masalah tersebut. Telepon Selularnya tidak bisa dihubungi dan pesan singkat yang dikirim pun tidak dijawab. (bas)

 
saat ini, per tgl 03 Juli 2012, NATPAC maseh berijin dari BAPEPAM-LK DEPKEU: NAM02 ... well, gw jadi inget ada kawan yang berinvestasi keren model promisory notes berikut ... gw seh cuma bisa bilang, ati2 karena KPD adalah salah satu cara TERMUDAH untuk MENGELABUI nasabah ... sebab itu gw lebih menganjurkan untuk berinvestasi di manajer investasi yang cuma menjual reksa dana saja, terutama yang asing, seperti schroder, bnp paribas, first state indonesia, manulife, dan lain-lain ... kalo yang lokal, terutama yang berlatarbelakang bumn ...
... WOW, SITUS INTERNETNYA CANGGIH BO : http://natpac-asset.co.id/public/home/ ... well, banyak neh yang model2 ginian, tapi gw ga tau apa sama kondisinya ... misalnya  (semoga ini lebe bener beneran yo) :http://www.exist-assetindo.com/ ... HARUS DICEK APAKAH ADA UUnya dan PPnya serta tercatat resmi sebagai perusahaan finansial di bawah depkeu serta mempunyai reputasi yang kredibel ... well, gw mah ga mo puzzzzziiiink dah

Senin, 18/10/2010 19:46:03 WIB
Bapepam tunggu pengaduan investor Natpac
Oleh: Irvin Avriano A.
JAKARTA: Bapepam-LK masih menunggu pengaduan dari investor produk pengelolaan investasi milik PT Natpac Asset Management guna menindaklanjuti dugaan penggelapan dana nasabah oleh perusahaan itu.

Kepala Biro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Djoko Hendratto mengatakan perusahaan manajer investasi itu sudah diperiksa tetapi diawali dengan adanya penyelidikan terhadap kondisi internal perusahaan. Saat ini, katanya, tersiar kabar yang mengatakan produk kontrak pengelolaan dana (KPD) perusahaan sedang gagal bayar.

“Kami masih menunggu pengaduan karena pemeriksaan yang berjalan baru dimulai karena suspensi. Suspensi itu dijatuhkan karena tidak adanya direksi, bukan karena adanya dugaan penggelapan," ujar Djoko sore ini.

Dia mengatakan kalaupun ada penyelewengan dana, maka perusahaan bertanggung jawab penuh terhadap gugatan itu. Dia juga menegaskan Bapepam-LK belum memastikan adanya dugaan penyelewengan dana tersebut.

Djoko juga menampik anggapan otoritas pasar modal pasif terhadap kasus tersebut, sebaliknya sudah pro aktif dalam mengawasi industri pengelolaan investasi dan reksa dana dengan melakukan suspensi kegiatan itu.

Pemberlakukan suspensi atas Natpac Asset Management, tuturnya, merupakan salah satu usaha agar MI bisa menyelesaikan masalah internal.

Dia menjelaskan hingga saat ini alasan utama Bapepam-LK menghentikan aktivas Natpac karena tidak adanya direksi yang aktif di perusahaan itu. Seperti diketahui sejak awal Juli lalu, jajaran Direksi Natpac Asset Management mundur dari jabatannya yakni Suharli Marbun dan Edy Darwan Saragih.

Ketika dikonfirmasi, Marusaha Lumban Gaol dan Suharli Marbun tidak membalas layanan pesan singkat yang dikirimkan hari ini, sedangkan Eddy Saragih tidak bersedia berkomentar karena sudah tidak menjabat lagi di perusahaan. (yus)
Manajer investasi (MI), PT Natpac Asset Management diduga telah menyelewengkan dana kelolaan nasabah-nasabahnya sebesar Rp 291,2 miliar. Bapepam-LK telah menghentikan sementara aktivitas Natpac (suspensi).

Berdasarkan dokumen yang diterima dari sumber detikFinance di Bapepam-LK, Senin (18/10/2010), total nilai KPD yang disalahgunakan mencapai Rp 291,2 miliar.

Angka tersebut terdiri atas pembelian promissory notes sebanyak 21 kali sejak 22 Februari 2008 hingga 5 Februari 2010 dengan total nilai Rp 139,2 miliar dan pembelian obligasi konversi yang diterbitkan pada 1 Januari 2009 senilai Rp 152 miliar.

Promissory notes dan obligasi konversi tersebut diterbitkan oleh PT Marga Hanurata Intrinsic (MHI). Promissory notes MHI berkupon bunga 20% atau sekitar Rp 27,84 miliar per tahun, sedangkan obligasi konversi berkupon bunga 18% atau sekitar Rp 27,36 miliar per tahun.

Transaksi antara MHI dan Natpac ini merupakan transaksi terafiliasi. Sebab, kedua perusahaan tersebut dikendalikan oleh Fery Tan Sukirman. Perjanjian pinjaman melalui promissory notes dan obligasi konversi itu ditandatangani oleh Fery Tan.

Natpac Asset Management dimiliki oleh PT Natpac Graha Arthamas sebanyak 246.250 saham (98,5%) dan Achmad Abbas sebanyak 3.750 saham (1,5%). Fery Tan merupakan pemilik 75% saham Natpac Graha Arthamas.

Sedangkan di MHI, Fery Tan menjabat sebagai Direktur Utama. MHI merupakan perusahaan konsorsium yang dikuasai oleh PT Hanurata dan PT Setdco Intrinsic. Dokumen tersebut juga menyebutkan kalau Fery Tan merupakan pemilik 78% saham MHI.

Dokumen yang sama menyebutkan, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Natpac yang digelar pada 19 Maret 2010, jajaran komisaris dan direksi Natpac menyatakan dan memutuskan kalau pinjaman yang dilakukan Fery Tan merupakan penyelewengan.

Sebab, pengucuran dana sebesar Rp 291,2 miliar kepada Fery Tan melalui MHI berasal dari KPD Natpac. Sayangnya, dokumen tersebut tidak menyebutkan total nilai KPD Natpac saat ini.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK, Djoko Hendratto menyatakan telah melakukan suspensi terhadap Natpac Asset Management. Sayangnya, Bapepam-LK mengaku tidak bisa masuk terlalu jauh dalam masalah sengketa KPD.

"Natpac telah kami suspensi, tetapi itu karena adanya permasalahan antara manajemen dengan pemegang saham. Kalau soal KPD kita tidak bisa masuk kesana, karena itu bukan wewenang kita. KPD itu kan kontrak bilateral, jadi ya mereka harus menyelesaikan sendiri masalahnya di pengadilan perdata," jelas Djoko.

Djoko menjelaskan, Bapepam-LK memang tengah mempersiapkan aturan untuk mengatur soal KPD. Namun aturan tersebut belum dilaksanakan, sehingga KPD-KPD yang sudah ada saat ini belum menjadi wewenang Bapepam-LK.

"Nanti kalau aturan KPD sudah berjalan, baru kita bisa turun tangan. Tapi saat ini kan belum, jadi sifatnya masih bilateral," ujar Djoko.

Bapepam LK memang telah menetapkan memutuskan batas minimal investasi Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) sebesar Rp 10 miliar. Hal ini termuat dalam aturan baru bernomor V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portofolio Efek Untuk Kepentingan Nasabah Secara Individual, dengan lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK nomor Kep-112/BL/2010 tanggal 16 April 2010. Namun menurut Djoko, aturan itu tidak berlaku surut untuk kontrak-kontrak yang sudah dibuat sebelum tahun dibuatnya peraturan KPD.

Untuk mengkonfirmasi dugaan penyelewengan tersebut, detikFinance mendatangi kantor Natpac yang terletak di Gedung MNC Tower lt 23, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. detikFinance berhasil menemui langsung Fery Tan yang tercatat sebagai pemiliki PT Natpac Asset Management dan PT Marga Hanurata Intrinsic (MHI).

Sayangnya, Fery Tan menolak berkomentar soal mengenai promissory notes dan obligasi konversi maupun penggunaan dana tersebut. Padahal dokumen perjanjian promissory notes dan obligasi konversi senilai Rp 291,2 miliar itu ditandatangani oleh Fery Tan sebagai pemilik sekaligus Direktur Utama MHI.

"Saya tidak berwenang menjawab soal itu. Lebih baik tanyakan ke manajemen Natpac saja," ujar Fery Tan.



Sumber: detikcom

Selasa, 20 November 2012

RDS @idx30 ... 201112

CIMB rilis reksadana perdana beraset saham IDX30 Oleh Dyah Ayu Kusumaningtyas - Selasa, 20 November 2012 | 11:39 WIB kontan JAKARTA. PT CIMB Principal Asset Management meluncurkan produk reksadana saham baru bernama Reksadana CIMB-Principal Index IDX 30. Reksadana ini membidik nasabah ritel dengan setoran minimal hanya Rp 100.000. "Setelah itu untuk bulan-bulan selanjutnya, investor hanya menyetor dana minimal Rp 75.000 per bulan," jelas Direktur Utama PT CIMB Principal Asset Management, Reita Farianti berujar, Selasa (20/11). Dia menjelaskan bahwa hasil investasi dari produk ini akan setara dengan kinerja indeks IDX30. Sebab, sebanyak 80%-100% portfolio reksadana ini bakal ditaruh pada saham-saham yang terdaftar pada indeks IDX30. "Sisanya kami tempatkan pada instrumen pasar uang dalam negeri dengan masa jatuh tempo kurang dari 1 tahun. CIMB menargetkan racikan portfolio ini memberi indikasi imbal hasil 15%-20% di tahun 2013. Reita optimistis dana kelolaan bisa mencapai Rp 30 miliar-Rp 50 miliar dalam dua bulan ke depan. Ia mengklaim produk ini merupakan produk reksadana saham pertama yang menggunaakan aset dasar (underlying asset) IDX30. Menurutnya, IDX 30 secara historis masuk dalam tiga besar di antara semua indeks yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Selain itu, IDX 30 pergerakannya juga lebih stabil," tambahnya. Sekedar mengulas, Indeks IDX30 yang meluncur 23 April lalu terdiri dari 30 saham pilihan. Saham-saham itu juga menjadi bagian dari saham LQ45.

Jumat, 09 November 2012

saat beli @schroder DOWN ... 091112

Dana Kelolaan Schroder Digerogoti Krisis Ekonomi

Tribunnews.com - Kamis, 8 November 2012 15:51 WIB


Laporan Wartawan Tribun Jakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krisis yang melanda dunia menyebabkan perusahaan manajer investasi melakukan konsolidasi atas  menurunnya dana kelolaan miliknya.
Hal ini yang dialami PT Schroder Investment Management Indonesia yang mengalami penurunan dana kelolaan (AUM)  pada akhir tahun ini.
Direktur Utama PT Schroder Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi, menjelaskan tahun 2012 merupakan awal penurunan AUM bagi Schroder.
"Secara keseluruhan dana kelolaan tahun ini sepertinya agak turun dibandingkan tahun lalu," ucapnya di Jakarta (07/11/2012).
Gejala ini sudah tampak dalam kondisi Per akhir Oktober 2012, ketika dana kelolaan total Schroder turun tipis menjadi  Rp 58 triliun. Posisi  awal tahun ini dana kelolaan sempat menyentuh Rp 60 triliun.
"Di produk reksa dana saham, investor menarik dana karena IHSG mencapai rekor. Saat capai, rekor imbal hasilnya tinggi dan mereka menarik dana," katanya.
Namun, dia memperkirakan keadaan ini tidak berlangsung lama karena saat IHSG sedang menurun, maka mereka akan masuk lagi.
Michael menyebut hal itu sebagai pola yang selalu terjadi dan berulang. "Ini pola yang lazim di kalangan para investor di reksa dana, terutama reksa dana saham," ungkapnya.
Walau dana kelolaan menurun, Michael menyebut pihaknya masih teratas dalam total dana kelolaan para manajer investasi di Indonesia.
Sebab menurutnya, sampai saat ini Schroders adalah pemegang pangsa pasar terbesar di reksa dana sebesar kurang lebih 24 persen.
Untuk tahun ini Schroder lebih fokus mengembangkan produk-produk lamanya, dibanding harus meluncurkan produk baru karena butuh ongkos tambahan setiap menerbitkan produk baru juga.
Walaupun tidak satu produk pun yang diluncukan PT Schroder Investment Management Indonesia di tahun ini, namun beberapa produknya mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Michael  mengungkap produk yang saat ini sudah mengalami kenaikan dana kelolaan yang paling signifikan adalah produk reksadana campuran berbasis syariah, Reksa Dana. Schroder Syariah Balanced Fund.
Produk ini diluncurkan tahun 2009 lalu dengan dana kelolaaan hanya Rp 100 miliar. Namun hingga Oktober 2012 ini, dana kelolaan sudah mencapai  Rp 750 miliar. Dana kelolaan ini diharapkan terus tumbuh hingga mencapai  Rp 1 triliun  sampai akhir tahun.(*)

Rabu, 07 November 2012

inves 1 Juta per bulan @SDI, MIED, S90+, BNPPE sejak Januari/April 2011 s/d November 2012



(d)I(sipli)NVE(di)S(iplin)TA(di)SI(plin) : 071112

Mau Jadi Investor atau Trader?

Aidil Akbar Madjid - detikfinance
Rabu, 07/11/2012 08:56 WIB

Jakarta - Kemarin ada pesan masuk di akun twitter saya @AidilAKBAR , isinya kira-kira seperti ini:

Mas @AidilAKBAR kalo liat #IHSG yang lagi tinggi gini baiknya pembelian Reksadana secara rutin setiap bulan ditunda dulu atau tetap jalan aja ya? #tanyaserius (kutipan langsung dari akun twit saya)

Saya Bertanya balik: lho? kata siapa IHSG tinggi?

Dijawab: Itu mas sudah 4300 dan NAB Reksadana nya juga udah tinggi, menurut mas gimana ya?

Saya tersering sekali mendapatkan pertanyaan seperti ini atau mirip-mirip seperti ini dan hanya bisa tersenyum sambil mengurut dada. Tipe seperti ini adalah tipe yang saya sebut pengen jadi investor tapi mentalitas trader alias pedagang.
... gw juga urut dada seh, he3, karena MEMBANGUN GUNUNG INVESTASI itu BUTUH KEDISIPLINAN dan WAKTU PANJANG serta CETAAAAAAAAARRR (seperti kata Sjahrini :p). NEH CONTOH kedislipinan dalam 5 TAHUN yang berbuah lumayan :) : http://investasireksadanaindonesia09.blogspot.com/2012/07/inves-1-juta-per-bulan-bnp-paribas.htmlhttp://investasireksadanaindonesia09.blogspot.com/2009/12/data-nab-reksa-dana-gw-jelang-tutup.html
Unik dan lucu di mana banyak sekali yang sudah belajar tentang bagaimana merencanakan keuangan yang baik melalui blog saya di www.aidilakbar.com dan sudah banyak yang mengerti bahwa investasi untuk jangka panjang, apalagi rutin dilakukan setiap bulan. Tapi apa daya, mungkin transaksi jual beli alias trading lebih keren daripada duduk diam pasrah mengikuti harga pasar yang naik turun.
... well, gw juga memberikan jalan CUS (cari untung sesaat), yaitu BELI SAAT NAB REKSA DANA AMBLES BERDARAH-DARAH, lalu TUNGGU REBOUND/MANTUL NAEK sampai dengan NAB @EUFORIa lage, sekitar +5%, seperti contoh ini: http://investasireksadanaindonesia09.blogspot.com/2012/11/rd-saham-time2buyaalway.html

Banyak juga teman-teman wartawan yang bertanya apakah IHSG di 4.300 sudah terlalu tinggi. Padahal pertanyaan yang sama diajukan beberapa tahun yang lalu ketika IHSG menembus angka 3.000 kemudian ke 3.300 lalu ke 4.000 dan seterusnya sampai sekarang.

Pertanyaan tersebut selalu saya jawab dengan pertanyaan kembali, apabila dalam 10 tahun lagi IHSG berpotensi naik menjadi 6.500 atau bahkan 8.000 apakah angka 4.000 sekarang sudah tinggi?

Memang tidak ada yang bisa menebak ke mana arahnya investasi dan IHSG apalagi 10 tahun ke depan. Tapi sejarah di Amerika, Eropa maupun di Indonesia grafiknya menunjukan kenaikan dalam jangka panjang atau dengan kata lain, garis grafik di sebelah kanan lebih tinggi dari kiri. Yang artinya potensi untuk naik tersebut memang ada.
... gw juga bukan peramal : http://jlmaensaham2012.blogspot.com/2012/01/penjudi-mending-nyingkir-deh.html
Kembali ke contoh pertanyaan dari twit diatas, salah satu rumus sukses dari berinvestasi dalam jangka panjang, khususnya di reksa dana, menggunakan metode dolar cost averaging (di Indonesia mungkin tepatnya Rupiah cost averaging).

Yang artinya, tidak peduli pasar atau bursa naik atau turun, kita akan invest secara rutin setiap bulan. Sehingga dalam jangka panjang yang kita dapatkan adalah nilai rata-rata dari investasi kita. So, stop being a trader, start to become an investor.
... well, I couldn't agree more with him :)



(ang/ang)

Selasa, 06 November 2012

WELCOME Zulfikar, the 26th follower on the blog

jelang Obama terpilih kembali (oooopss, yakin banget ya gw :P ), seorang pembaca blog bersedia memantau perkembangan reksa dana lewat blog ini. November biasanya bulan yang positif bwat bursa saham. Gw maseh beli-beli saat ihsg bergerak antara 4250 dan 4320. Ekspektasi gw, semoga neh youw, ihsg akhir taon @4400 aja. Jika crash gara2 krisis euro zone atawa FISCAL CLIFF @wall street, maka 4100 mungkin support yang KUAT BANGET. Bila ihsg balek ke 4100, maka 2012 FY ihsg +7.3% (akhir 2011 @3821).
Jika 4400, maka ihsg memberi gain +15,15%. Lumayan di atas suku bunga deposito dan imbal hasil obligasi negara dan korporasi.
Cetaaaaaaaaarrrrrr (kata Sjahrini :P )

RD berbasis dollar MA$3H menggiurkAn ... 061112

Performa reksadana dollar AS kian kinclong

kontan
JAKARTA. Performa obligasi domestik yang kinclong pada semester kedua ini, turut memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar AS, yang notabene banyak menggunakan obligasi pemerintah seri INDON.

Data yang didapat dari PT Infovesta Utama menunjukkan, untuk periode year to date (31 Desember 2011-2 November 2012) imbal hasil tertinggi untuk reksadana pendapatan tetap berbasis dollar AS adalah sebesar 9,17%. "Ini merupakan return tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata Edbert Suryajaya, analis Infovesta Utama kepada KONTAN, Senin (5/11).

Edbert menjelaskan, return sebesar itu dicetak oleh produk CIMB Principal Dollar Bond milik PT CIMB Principal Asset Management. Lalu, di posisi kedua ada produk TRAM Pendapatan Tetap USD milik PT Trimegah Asset Manajemen yang mencetak return 7,86% (ytd).

Kemudian di posisi ketiga ada produk Investa Dana Dollar Mandiri yang returnnya sebesar 7,19% (ytd) milik PT Mandiri Investasi (MI).

Edbert memperhatikan, kenaikan return mulai pesat setelah bulan Mei, di mana investor asing sudah mulai mengincar obligasi Indonesia termasuk yang seri INDON.

"Kencangnya kenaikan return reksadana pendapatan tetep dollar AS masih in line dengan pasar saham juga," ujar Edbert.

Namun dia mengingatkan, hendaknya nasabah reksadana pendapatan dollar AS waspada terhadap harga obligasi yang terus menerus naik. "Ada kemungkinan ada profit taking yang cukup signifikan," ulas Edbert.

Mengenai depresiasi rupiah terhadap dollar AS, Edbert menyebut tidak ada kaitannya secara langsung terhadap imbal hasil reksadana dollar AS. "Berpengaruh jika ada proses konversi dari dollar AS ke rupiah ataupun sebaliknya," jelasnya.

Senin, 05 November 2012

Evaluasi Imbal Hasil Reksa Dana Saham sejak 2002 (2)

BNP PARIBAS EKUITAS

tgl 25 Juni 2012: 13,997.26
% potential gain = +343.38%

rerata %pot gain = +49.48% per annum
 tgl 05/11/2012:  15,152.55
% potential gain = +383.23%
rerata % pot gain = +58.95%/tahun
====================================================================
MANULIFE DANA SAHAM
 
tgl 25 Juni 2012: 9,124.21
% potential gain = +666.26%
rerata %pot gain = +76.14%/tahun
tgl 05 November 2012:  10,129.39 
% potential gain = +750.68%
rerata %pot gain = +83.4%/tahun
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN:
tgl 25 Juni 2012: 3.857,59
% potential gain = +546.01%
rerata %pot gain = +62.40% per tahun
tgl 05 November 2012:  4,302.94
% potential gain = +620.59%
rerata %pot gain = +68.59% per tahun
terbukti dalam jangka panjang, ke2 reksa dana saham yang gw inves ini maseh KINCLONG):
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
 yang juga menarik disimak:
 SCHRODER DANA PRESTASI PLUS:
tgl 11 Desember 2002: 1479.78
tgl 25 Juni 2012: 20,421.73
% potential gain = 1280.05%
 rerata %pot gain = 134.74% per annum
 

tgl 05 November 2012: 21,939.85

% potential gain = +1382.64%

rerata %pot gain = +138.26 per tahun
...........................................................................................................................................................
SCHRODER DANA ISTIMEWA:
tgl 12-01-2007: 1,752.8200
 tgl 25 Juni 2012: 4,974.97
 % potential gain = +183.82%
 rerata %pot gain = +40.85%
tgl 05 November 2012 :  5,219.55
% potential gain = +197.78%
rerata %pot gain = +34.1% per tahun 

Jumat, 02 November 2012

RD Saham @time2buyA$Alway$ :)

 

Return reksadana saham terpangkas di Oktober


kontan
JAKARTA. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama Oktober yang tidak setinggi bulan sebelumnya, menahan kenaikan imbal hasil reksadana saham. Mengutip data Infovesta Utama, rata-rata imbal hasil reksadana saham, selama Oktober, adalah 2,15%.
Angka itu memang lebih tinggi daripada kenaikan IHSG di periode sama, yang cuma 2,06%. Namun, angka itu masih di bawah imbal hasil reksadana saham per September, yaitu 5,05%. Catatan saja, selama September IHSG naik setinggi 4,98%.
Jika dihitung year to date, return reksadana saham per Oktober adalah 10,04%. Angka itu di bawah kenaikan IHSG yang mencapai 13,82%.
Mayoritas reksadana saham berbasis komoditas malah mencetak return negatif di periode itu. Maklumlah, harga komoditas sedang dalam tren penurunan sejak awal tahun.
Reksadana racikan PT Danareksa Investment Management, yakni Danareksa Mawar Komoditas 10 misalnya, mencetak return minus 4,14% per Oktober. Sejak awal tahun, reksadana itu mencerak return minus 11,48%.
Reksadana Batavia Dana Saham Agro milik Batavia Prosperindo Asset Management bernasib sama. Sepanjang Oktober, reksadana itu mencetak return negatif 1,30%. Sementara, return year to date minus 10,57%.
Pasar volatil
Yulius Manto, Direktur PT Batavia Prosperindo Asset Management, mengatakan, kinerja Batavia Dana Saham Agro yang minus itu disebabkan saham komoditas yang melemah dalam dua tahun terakhir. Selain itu, belum ada perbaikan ekspektasi pasar terhadap ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. "Itu yang mengakibatkan harga komoditas turun," ujar dia.
Namun, menurut Yulius, saat seperti ini justru bisa dimanfaatkan investor untuk membeli pada harga murah. Ia berharap, saham perkebunan dan pertambangan akan kembali cerah untuk jangka panjang. "Apalagi, tren selama 15 tahun terakhir, kinerja reksadana saham akan membaik di akhir tahun," kata dia.
Dari empat produk reksadana saham yang ditawarkan Batavia, hanya satu yang memiliki kinerja di atas IHSG. Produk itu adalah Batavia Dana Saham Syariah. Reksadana itu mencetak imbal hasil 16,56% year to date.
Sementara, produk reksadana saham milik OSK Nusadana Asset Management, yakni OSK Nusadana Alpha Sector Rotation (OSKN ASR), mencetak return cukup baik yakni 4,00% sepanjang Oktober dan 22,35% year to date.
Marketing Communication OSK Nusadana Asset Management, Valentina Widyastuti, menuturkan, strategi pengelolaan reksadana saham OSK adalah memonitor isi portfolio secara regular. Hal itu untuk memastikan kinerja reksadana tidak terlalu jauh dari kinerja IHSG.
Selama kuartal-IV, OSKN ASR lebih mengutamakan saham sektor infrastruktur dan sektor properti untuk mengisi portofolionya. "Strategi ini diharapkan akan berkontribusi positif pada kinerja OSKN ASR," kata Valentina.
Analis PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya, mengatakan, kinerja reksadana saham yang menurun disebabkan situasi pasar yang volatile. Menurut dia, IHSG hingga akhir tahun ini, bisa tumbuh berkisar 13-15%, hingga berada di rentang 4.350-4.400.

CUS @time2buyAsAlways: http://investasireksadanaindonesia09.blogspot.com/2011/10/cus-cari-untung-sesaat-saat-kri1.html
juga ini: http://investasireksadanaindonesia09.blogspot.com/2011/10/cus-panen-ihsg-281011-tetap-semangat.html
lalu: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/03/29/cus-mdc2-fe-mar-2009/
ini juga: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/03/29/cus-sdt2-mdc2-mar-2009/
napa ga: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/03/29/cus-mds-manulife-dana-saham-mar-2009/
DASAR INVES CARI UNTUNG SESAAT neh: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/03/23/tetaplah-mencintaiku-apa-enaknya-cus-reksa-dana/
schroder dana istimewa juga bisa bwat CUS kok: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/03/15/cus-sdi-030209-031309-gain-5/
lengkapnya: http://ekonomitakserius.wordpress.com/?s=cus
yang bisa lebe dari 5% dalam 10 hari: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/03/13/cus-msa-dengan-gain-5/
neh saat KRISFINALO 2008: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/02/17/kau-buatku-berarti-cus-fe/ 
juga: http://ekonomitakserius.wordpress.com/2009/02/17/kau-buatku-berarti-cus-mds/