gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Jumat, 27 Juli 2012

RDS berbasis K0M0D1T4$, nasibMU ... 270712

Reksadana berbasis komoditas melempem Oleh Marantina - Jumat, 27 Juli 2012 | 07:17 WIB kontan JAKARTA. Rontoknya harga komoditas pada tahun ini berimbas pada kinerja reksadana saham berbasis komoditas. Menilik data PT Infovesta Utama, beberapa reksadana saham dengan aset dasar (underlying asset) komoditas melempem pada paruh pertama lalu. Ambil contoh, produk reksadana saham milik Batavia Prosperindo bernama Batavia Dana Saham Agro. Hingga akhir Juni 2012, kinerja reksadana ini anjlok 9,84%. Selain itu, kinerja reksadana Danareksa Mawar Komoditas 10 milik PT Danareksa Investment Management juga tergerus hingga 7,37% pada periode yang sama. Zulfa Hendri, Direktur Danareksa Investment Management, mengatakan, produk reksadana itu memiliki aset dasar di saham sektor perkebunan dan energi. Lantaran harga komoditas turun cukup dalam sepanjang semester-I, kinerja reksadana berbasis komoditas milik Danareksa pun ikut melorot. "Pada paruh kedua ini kami akan kurangi reksadana dengan aset dasar saham komoditas, terutama di sektor energi," ujar Zulfa tanpa menyebut besaran porsi saham yang akan dikurangi. Edbert Suryajaya, analis riset Infovesta Utama, menuturkan, hingga enam bulan pertama di 2012, indeks saham di sektor perkebunan naik 8,62%. Sementara, indeks pertambangan anjlok hingga 22,12%. Sedang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertumbuh sekitar 4,68%. “Maka, tidak heran reksadana yang memperbesar alokasi pada saham pertambangan pasti mengalami penurunan yang cukup signifikan,” ungkapnya. Zulfa menuturkan, dalam jangka pendek, ekonomi global masih sulit untuk pulih. Namun, ia optimistis dalam jangka panjang akan terjadi perbaikan. “Ini akan membuat harga komoditas bisa terangkat kembali,” kata dia. Sementara, kinerja reksadana Mandiri Komoditas Syariah Plus (MKSP) milik PT Mandiri Manajemen Investasi hingga 25 Juli 2012 juga minus 6,08 %. Angka ini masih di bawah kinerja Jakarta Islamic Index (JII) yang sekitar 2,09%. Penurunan kinerja terjadi lantaran reksadana itu hanya dialokasikan pada sektor pertambangan dan perkebunan yang termasuk dalam daftar efek syariah. Andreas Gunawidjaja, Direktur Mandiri Manajemen Investasi, menuturkan, harga batubara dan CPO yang melemah membuat kinerja produk reksadana berbasis komoditas milik Mandiri itu tidak menggembirakan. Namun, Andreas memprediksi, harga batubara bisa kembali menguat dan harga crude palm oil (CPO) bisa kembali ke level RM 3.200 per ton hingga akhir tahun. Kemarin, harga CPO masih di level RM 2.481 per ton. Namun, Edbert melihat sektor komoditas masih sulit bangkit. Investor yang ingin berinvestasi pada reksadana berbasis komoditas layaknya mencermati outlook komoditas agar tidak merugi.

Rabu, 18 Juli 2012

NAB dan LPHE dan MI dan BAPEPAM-LK

Bapepam Revisi Aturan Nilai Portfolio Reksa Dana Oleh: Agustina Melani pasarmodal - Jumat, 13 Juli 2012 | 18:00 WIB INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menerbitkan revisi aturan IV.C.2 tentang nilai pasar wajar dari efek dalam perhitungan portofolio reksa dana. Dengan revisi aturan tersebut membuat peran Lembaga Penilai Harga Efek (LPHE) menjadi sentral dalam menentukan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap reksa dana. Ketua Bapepam-LK Nurhaida menuturkan, nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio reksa dana wajib dihitung dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian paling lambat pukul 17.00 WIB setiap hari bursa dengan menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE. Saat ini baru satu perusahaan yang menjadi lembaga penilai harga efek yaitu PT Penilai Harga Efek Indonesia. “Dalam hal harga perdagangan terakhir efek di Bursa Efek Indonesia tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, maka perhitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh PHEI sebagai harga acuan bagi Manajer Investasi,” ujar Nurhaida dalam revisi aturan yang diterbitkan Jumat (13/7/2012). Nurhaida menambahkan, jika LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap efek, maka manajer investasi wajib menentukan nilai pasar wajar efek berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Adapun metodenya adalah harga perdagangan sebelumnya, harga perbandingan efek sejenis dan kondisi fundamental dari penerbit efek. LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan akan pailit atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari efek tersebut, maka manajer investasi wajib menghitung nilai pasar wajar efek dengan pertimbangan harga perdagangan terakhir efek tersebut dan kecenderungan harga efek tersebut. Selain itu beberapa hal lain yang masuk ke dalam metode perhitungan adalah tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir untuk efek bersifat utang, informasi material yang diumumkan mengenai efek tersebut sejak perdagangan terakhir, perkiraan rasio harga saham per pendapatan (price-to-earning ratio) untuk efek bersifat saham, tingkat bunga pasar dari efek sejenis pada tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis (untuk obligasi) dan harga pasar terakhir dari efek yang mendasari jika berupa derivatif atas efek. Sementara itu, untuk perhitungan reksadana yang ingin dibubarkan baik karena diperintahkan oleh Bapepam-LK atau NAB reksa dana kurang dari Rp 25 miliar selama 90 hari berturut-turut maka manajer investasi dapat menghitung sendiri nilai wajar reksadana tersebut berdasarkan metode dengan menggunakan asas konservatif dan penerapan konsisten. “Untuk nilai pasar wajar efek dalam portofolio reksa dana yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang reksa dana tersebut, maka wajib dihitung dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia,” ujar Nurhaida. [hid]

Selasa, 17 Juli 2012

inves 1 JUTA per bulan @ DEPOSITO atawa SDI dalam 5 taon ini ...

kalo disimak maka bunga DEPOSITO dalam 5 taon terakhir, sejak 2007, maka terjadi pergerakan dari sekira di bawah 10% lalu ke 15% dan pada saat ini sekira 5-7%, maka gw mencoba membuat tabel skenario INVES 1 JUTA @DEPOSITO dengan suku bunga deposito yang gw reratakan= (5%+15%)/2 = 10%, lalu dibagi rerata per bulan = 10%/12= 0.83% per bulan (KASAR)
bandingkan dengan posting tabel gw yang terdahulu, yaitu INVES 1 JUTA pada SCHRODER DANA ISTIMEWA dalam 5 taon terakhir:
berarti ada selisih antara imbal hasil deposito dan reksa dana saham SDI dalam 5 taon, saat TERJADI GONCANGAN KRISIS FINANSIAL GLOBAL BERULANG-ULANG (terutama di amrik dan euro zone)
tampaknya SDI maseh lebe unggul daripada deposito,
:)

Senin, 16 Juli 2012

inves 10 Juta per bulan @Schroder Dana Istimewa dalam 5 taon (akselerasi)

bwat yang kelas menengah atas, menyisihkan 10-20 juta per bulan dimungkinkan (total modal= modal rutin + tambahan modal saat turun/krisis= 685 Juta perak, nilai aset menjadi Rp. 1.2 Milyar), maka SASARAN 1 MILYAR dalam 5 taon bisa dicapai; malah % potential gain bisa lebe tinggi daripada yang inves 1 juta AKSELERASI terutama pada krisis, yaitu 81% sekira +2% lebe gede :)

inves 1 Juta per bulan (AKSELERASI) @Schroder Dana Istimewa 5 taon

catatan: modal rutin per bulan + tambahan modal saat NAB TURUN besar = 60 Jt + 7,5 Jt
= 67,5 Jt; nilai aset yang terjadi = Rp.116 Jt berarti %potential gain total= +72%.
berarti terjadi selisih % potential gain antara yang rutin dan +tambahan= (72%-65%) = 7%
catatan: lage tambahin modal pada saat KRISIS (lipatduakan modal tambahan), maka % potential gain menjadi 79%, naek sekira +14% dibandingkan dengan % potential gain jika hanya melakukan inves rutin
catatan: aneh juga bahwa penggandaan modal tambahan secara rata pada semua AKSI MENAMBAH MODAL justru membuat %potential gain malah turun dari 79% ke 77%; itu sebabnya FAKTOR HARGA LEBE MURAH adalah FAKTOR AKSELERASI PALING GEDE, selaen faktor KRISIS

Jumat, 06 Juli 2012

RD dolar JUGA $egitu ... 060712

Ke depan kinerja reksadana dollar bisa beri 3% Oleh Narita Indrastiti - Jumat, 06 Juli 2012 | 00:30 WIB kontan JAKARTA. Nilai tukar dollar AS yang terus menguat terhadap rupiah membuat kinerja reksadana dollar AS mencatat imbal hasil positif. Analis Riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya yakin reksadana ini masih bisa memberikan imbal hasil yang cukup lumayan ke depannya. Dia menduga bisa sekitar 2%-3%. Edbert mengingatkan reksadana ini paling cocok pada investor memiliki kebutuhan besar di dollar AS. Sebab reksa dana ini memiliki risiko perbedaan nilai tukar mata uang. Artinya investor Indonesia yang berinvestasi dalam mata uang dollar harus terlebih dahulu melakukan konversi mata uang. Edbert mencontohkan, apabila reksadana ini mencatatkan return 5%, namun pada saat yang sama dollar AS melemah 5%. Maka investor akan rugi. "Penting bagi investor mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," saran dia. Rata-rata kinerja reksadana dollar 1,33% Oleh Narita Indrastiti - Jumat, 06 Juli 2012 | 00:19 WIB kontan JAKARTA. Nilai tukar dollar AS yang menguat terhadap rupiah selama Juni menjadi sentimen positif bagi reksadana pendapatan tetap berbasis dollar. Data Infovesta Utama menyebut imbal hasil rata-rata reksadana fixed income mencatat 1,33%. Sedangkan year to date, pertumbuhan mencapai 1,53%. Beberapa reksadana mampu mengungguli rata-rata kinerja. Salah satunya reksadana CIMB Principal Dollar Bond yang mampu mencatat return 1,96% selama Juni. Sedangkan return year to date 2,51%. Direktur CIMB Principal Asset Management Agus Salim menjelaskan, reksadana tersebut menginvestasikan 90% dana di global bond pemerintah. Dia beralasan, instrumen tersebut memiliki likuiditas besar. Apalagi kondisi makro Indonesia cukup baik sehingga return yang diberikan masih sangat menarik. "Global bond pemerintah memberikan return yang tinggi di tengah tingkat suku bunga yang rendah," kata dia, Kamis (5/7). Agus bilang ke depan masih akan menempatkan dana di obligasi pemerintah lebih besar. "Obligasi korporasi masih terbatas," ujar dia. Dana kelolaan reksadana CIMB Principal Dollar Bond mencapai US$ 14,5 juta per awal Juli. Selain itu ada reksadana milik PT Mandiri Manajamen Investasi dengan nama Investa Dana Dolar Mandiri. Reksadana ini mampu membukukan kinerja 1,91% per Juni. Sedangkan selama semester I kinerjanya mencapai 2,35%. Sampai Mei 2012, reksadana ini menempatkan 73,79% dana kelolaan di obligasi pemerintah. Sisanya di obligasi korporasi. Obligasi tersebut diantaranya milik Indonesia Exim Bank 6,6% dan BNI 6,59%. Berdasarkan fund fact sheet MMI dana kelolaan reksadana ini per Mei US$ 14,99 juta.

Kamis, 05 Juli 2012

PO$1T1F @RD camPuraN ... 050712

JAKARTA. Kinerja reksadana campuran sepanjang Juni 2012 masih positif. PT Infovesta Utama mencatat, rata-rata return reksadana campuran sepanjang bulan lalu adalah 0,26%. Sedang year to date, return rata-rata reksadana jenis ini sebesar 2,07%. Analis PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya, menuturkan, peningkatan kinerja reksadana campuran tidak terlepas dari kinerja pasar saham dan obligasi yang juga positif di bulan lalu. Kekhawatiran para investor yang mereda terhadap kondisi di Eropa setelah kemenangan partai pro-bailout di Yunani, membuat pasar finansial bulan lalu sedikit membaik. Beberapa produk di pasar yang berhasil mencetak return yang cukup tinggi di antaranya OSK Nusadana Kombinasi Maxima sebesar 4,99%, First State Multistrategy Fund sebesar 4,38% dan Nikko BUMN Plus sebesar 4,07. Sedang, reksadana BNP Paribas Dana Investa mencatatkan return sebesar 3,93%. Vivian Secakusuma, Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners, menuturkan, dana kelolaan di reksadana campuran di perusahaannya hingga akhir Juni mencapai Rp 2,5 triliun dari target dana kelolaan perusahaan sebesar Rp 32 triliun. Agar risiko tersebar, manajer investasi (MI) ini menempatkan dana 50% di saham dan 50% di obligasi. Cermati tingkat risiko Selain Dana Investa, BNP juga memiliki produk reksadana campuran andalan lainnya bernama BNP Paribas Integra. Vivian bilang, return produk ini sebesar 3,3% per bulan. Pengaruh pergerakan di pasar terefleksi dari reksadana dengan underlying aset atau aset dasar yang sama. Akan tetapi, langkah-langkah positif penanganan krisis Eropa tidak lantas membuat kondisi perekonomian global sudah mulai pulih. Untuk itu, Edbert menyarankan, investor harus mengenali produk reksadana campuran yang dipilih. Bobot portofolio lebih besar di saham atau obligasi. Selanjutnya, pilihlah produk reksadana campuran dengan tingkat risiko sesuai karakter investor. "Pemilihan strategi investasi, market timing atau cost averaging juga patut diperhitungkan," ujarnya. http://investasi.kontan.co.id/news/reksadana-campuran-masih-prospektif Sumber : KONTAN.CO.ID
... menurut Bloomberg:
NAB SCHRODER DANA TERPADU 2:
3 Januari 2008: 1559.36
7 Januari 2009: 1299.77
5 Januari 2010: 3020.10
7 Januari 2011: 2399.96
6 Januari 2012: 2545.15
4 Juli 2012 : 2,577.38
% potential gain @04/07/2012 in:
4.5 Years: +65.28%
3.5 Years: +98.29%
2.5 Years: -14.65%
1.5 Years: +7.39%
.5 Years : +1.26%
NAB MANULIFE DANA CAMPURAN 2:
30 Januari 2009: 1008.14
27 Januari 2010: 1589.26
31 Januari 2011: 1826.83 ... 27 Januari 2012: 2187.04 ... 04 Juli 2012 : 2,198.88
% potential gain @04/07/2012 in:
3.5 Years: +118.11%
2.5 Years: +38.35% ... 1.5 Years: +20.36% ... .5 Years : +0.54% ...

Rabu, 04 Juli 2012

inves 1 Juta per bulan @Schroder 90 plus equity fund s/d Juli 2012

inves 1 Juta per bulan @MANDIRI investa ekuitas dinamis s/d Juli 2012

pada tgl 17 Juli 2012, selisih % potential gain dengan NAB pada tgl 03 Juli 2012 lumayan seh sekira 2-3%
:

inves 1 Juta per bulan pada SCHROder Dana Istimewa s/d Juli 2012

dana kelolaan RD SAHAM terTINGGI ... 040712

INILAH.COM, Jakarta - Dana kelolaan reksa dana per Juni 2012 meningkat mencapai Rp169,91 triliun dengan jumlah unit 104,88 miliar.Angka ini naik Rp4,2 triliun dari Mei 2012 yang tercatat sebesar Rp165,63 triliun. Komposisi dana kelolaan reksa dana per Juni 2012 antara lain, reksa dana terproteksi senilai Rp40,84 triliun, reksa dana syariah terproteksi senilai Rp136,98 miliar, reksa dana syariah saham senilai Rp1,20 triliun, reksa dana syariah campuran senilai Rp1,98 triliun, dan reksa dana syariah pendapatan tetap senilai Rp662,95 miliar. Dana kelolaan tersebut juga didukung dari reksa dana saham senilai Rp63,74 triliun. Dana kelolaan reksa dana saham masih mencatatkan total dana kelolaan yang tertinggi. Demikian seperti dikutip dari data Bapepam-LK, Rabu (4/7/2012). Total dana kelolaan reksa dana pasar uang sebesar Rp11,40 triliun, dana kelolaan reksa dana campuran senilai Rp22,08 triliun, reksa dana indeks senilai Rp319,28 miliar, reksa dana pendapatan tetap senilai Rp29,65 triliun, reksa dana ETF-Saham sebesar Rp66,81 miliar, dan reksa dana ETF-Fixed Income sebesar Rp1,13 triliun. http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1878986/dana-kelolaan-reksa-dana-per-juni-capai-rp1699-t Sumber : INILAH.COM

PO$1T1F @rd PT ... 040712

Kinerja reksadana pendapatan tetap positif Oleh Narita Indrastiti - Rabu, 04 Juli 2012 | 01:02 WIB kontan JAKARTA. Kondisi pasar obligasi domestik yang mulai membaik pada Juni lalu berimbas positif terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap (fixed income). PT Infovesta Utama mencatat, reksadana ini membukukan imbal hasil positif di Juni sebesar 1,14%. Sedang year to date, return rata-rata reksadana pendapatan tetap 2,64%. Meski masih positif, kinerja reksadana pendapatan tetap masih kurang menonjol dibandingkan tahun lalu. Edbert Suryajaya, Analis Riset PT Infovesta Utama, menilai reksadana fixed income tahun ini terganggu kondisi pasar obligasi yang menurun dan hanya rebound terbatas di Juni. Pertumbuhan reksadana pendapatan tetap semester I tahun lalu 4,54%. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana pendapatan tetap pun terbilang stagnan. Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) menyebut, dana kelolaan per Juni reksadana pendapatan tetap naik Rp 41 miliar menjadi Rp 31,48 triliun dari bulan sebelumnya Rp 31,44 triliun. MENURUT DATA BLOOMBERG: RD pendapatan tetap berikut:
BNP PARIBAS PRIMA2:
02 Januari 2012: 1,784.56
03 Juli 2012: 1,813.10
% potential gain: +1.59%
SCHRODER DANA MANTAP PLUS 2:
02 Januari 2012:1,824.24
03 Juli 2012: 1,878.82
% potential gain: +2.99%
MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA 2
02 Januari 2012: 1,672.59
03 Juli 2012: 1,608.81
% potential gain : -0.38%

Selasa, 03 Juli 2012

KEDEWASAAN investor RD ... maseh lemah seh: 030712

Bapepam Dorong Produk Reksa Dana Khas Indonesia Oleh: Agustina Melani pasarmodal - Rabu, 7 Maret 2012 | 16:31 WIB INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mendorong manajer investasi untuk mengeluarkan produk reksa dana yang sesuai investor Indonesia. Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK, Fachri Hilmi mengatakan, saat ini Indonesia memiliki banyak produk yang telah dikreasikan seperti efek beragun aset (EBA), ETF, dan indeks fund. Tetapi sayang produk tersebut kurang diminati. Hal ini dilihat dari dana kelolaan ETF sebesar Rp600 miliar dan empat EBA sekitar Rp1,9 triliun. Menurut Fachri, salah satu produk reksa dana baru yang berhasil diluncurkan yaitu reksa dana terproteksi. "Sejak diluncurkan pada 2005 hingga kini dana kelolaannya mencapai Rp41 triliun," tutur Fachri, Rabu (7/3/2012) saat ditemui di acara Best Mutual Funds 2012. Oleh karena itu, Fachri mendorong manajer investasi untuk mengeluarkan produk reksa dana yang sesuai karakter investor Indonesia."Kita butuh produk-produk Indonesia style,tidak butuh copycat. Produk-produk yang sesuai karakter investor Indonesia yang diharapkan dikeluarkan dan ini jadi tantangan kita," tegas Fachri. [hid] JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) tengah menggodok proses pernyataan pendaftaran 38 produk reksadana baru pada semester II. Sebagian besar produk baru tersebut berjenis reksadana terproteksi. Dari data Bapepam menyebutkan, reksadana terproteksi yang akan meluncur pada semester II berjumlah 17 produk (lihat tabel). Jumlah penerbitan reksadana terproteksi yang besar disebabkan, minat investor masih besar. Investor masih gemar pada reksadana saham dan reksadana campuran. "Saat ini ketiga reksadana tersebut masih banyak diminati,” kata Fakhri Hilmi, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK. Sedangkan reksadana dengan aset dasar obligasi berpotensi kurang peminat. Lantaran ada rencana kenaikan pajak terhadap reksadana beraset dasar obligasi. "Kami masih bahas rencana tersebut. Namun belum pasti apakah akan diturunkan atau ditunda," kata Fakhri. Menjelang proses peleburan Bapepam dengan Otoritas Jasa Keuangan Fakhri berjanji, perizinan penerbitan produk baru tidak terpengaruh. "Kami masih bekerja seperti biasa sampai bulan Desember. Jadi saya tegaskan tidak ada proses yang berhenti gara-gara kami pindah ke OJK," tehas dia. OJK ini akan mulai efektif pada Januari 2013. Bapepam masih akan sosialisasi kepada investor agar basis investor bertambah. Bapepam juga membuat \'Hari Reksadana\' pada September. http://investasi.kontan.co.id/news/produk-baru-reksadana-proteksi-dominasi/2012/07/03 Sumber : KONTAN.CO.ID

Minggu, 01 Juli 2012

time2buy as always, especially when blood in the streets (MASEH)

SCHRODER DANA ISTIMEWA:
tgl 24 April 2012: (ready2buy) 5366.81
04 Juni 2012 : 4718.85 (time2buy)
25 Juni 2012 : 4,974.97 (time2buy still)
29 Juni 2012 : 5,101.95 (time2buy MORE)
jika sasaran NAB adalah per tgl 24 April 2012, maka NAB tgl 04, 25, dan 29 Juni 2012 maseh TIME2BUY
jika CARI UNTUNG SESAAT, maka sejak NAB PER TGL 04 Juni (sekira 25 hari) telah terjadi % POTENTIAL GAIN sebesar +8.11% (saat TGL 29 JUNI 2012, penutupan SEMESTER 2 2012)
tgl 02 Januari 2012: 4949.05 maka % POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.08%

SCHRODER DANA ISTIMEWA

% POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.08% terhadap NAB 02/01/2012
% POTENTIAL GAIN sebesar +8.11% saat TGL 29 JUNI 2012 terhadap NAB 04 Juni 2012

SCHRODER DANA ISTIMEWA

% POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.08% terhadap NAB 02/01/2012
% POTENTIAL GAIN sebesar +8.11% saat TGL 29 JUNI 2012 terhadap NAB 04 Juni 2012

SCHRODER DANA ISTIMEWA

% POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.08% terhadap NAB 02/01/2012
% POTENTIAL GAIN sebesar +8.11% saat TGL 29 JUNI 2012 terhadap NAB 04 Juni 2012

SCHRODER DANA ISTIMEWA

% POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.08% terhadap NAB 02/01/2012
% POTENTIAL GAIN sebesar +8.11% saat TGL 29 JUNI 2012 terhadap NAB 04 Juni 2012

SCHRODER DANA ISTIMEWA

% POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.08% terhadap NAB 02/01/2012
% POTENTIAL GAIN sebesar +8.11% saat TGL 29 JUNI 2012 terhadap NAB 04 Juni 2012
... gimana dengan MANULIFE DANA SAHAM:
tgl 02 Januari 2012: 9,070.94
tgl 24 April 2012:9,808.86
tgl 04 Juni 2012: 8,648.99
tgl 25 Juni 2012: 9,124.21
tgl 29 Juni 2012: 9,321.88
... lalu tren INDEKS harga saham gabungan Indonesia (IHSG):
tgl 02/01/12: 3,809.14
tgl 24/04/12: 4,170.35
tgl 04/06/12: 3,654.58
tgl 25/04/12: 3,857.59

ihsg

% POTENTIAL GAIN per tgl 29 Juni 2012 sekira +3.84% terhadap ihsg 02/01/2012
% POTENTIAL GAIN sebesar +9.80% saat TGL 29 JUNI 2012 terhadap NAB 04 Juni 2012
tgl 29/04/12: 3,955.58
HOW TO MAKE BUTTON: