gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Selasa, 31 Agustus 2010

hasil investasi sementara 2010 : 310810

IHSG :

12/20/061766
12/28/072745
10/28/081111
12/30/081355
31 Agustus 2010 : 3081

schroder dana istimewa:


NAVDate
4,110.7300 IDR30-08-2010
4,122.3600 IDR27-08-2010
4,176.7600 IDR26-08-2010
4,159.0000 IDR25-08-2010
4,140.3600 IDR24-08-2010
4,166.3100 IDR23-08-2010
4,153.0000 IDR20-08-2010
mssa

NAVDate
2,481.9300 IDR30-08-2010
2,489.2000 IDR27-08-2010
2,519.3700 IDR26-08-2010
2,493.3700 IDR25-08-2010
2,472.7100 IDR24-08-2010
2,497.0800 IDR23-08-2010
2,495.2500 IDR20-08-2010
fso



NAVDate
1,436.6700 IDR30-08-2010
1,438.8300 IDR27-08-2010
1,453.5900 IDR26-08-2010
1,444.1300 IDR25-08-2010
1,433.8800 IDR24-08-2010
1,434.9500 IDR23-08-2010
1,436.5000 IDR20-08-2010
s90



NAVDate
1,129.2300 IDR30-08-2010
1,131.7900 IDR27-08-2010
1,149.7300 IDR26-08-2010
1,142.5800 IDR25-08-2010
1,135.9900 IDR24-08-2010
1,141.2000 IDR23-08-2010
1,137.4100 IDR20-08-2010
fe

12/22/065,532.30
12/28/0710,202.65
10/28/083,535.35
12/30/084,654.50



NAVDate
12,004.4800 IDR30-08-2010
12,029.4100 IDR27-08-2010
12,195.5700 IDR26-08-2010
12,162.7800 IDR25-08-2010
12,110.3500 IDR24-08-2010
12,175.8300 IDR23-08-2010
12,159.7000 IDR20-08-2010
mds



12-18-03 (gw berinvestasi di RDS Manulife Dana Saham): 1,300.37 (Gain=+0%)

12/22/06: 4,243.01 (Gain = +226%)


12/28/07: 6,845.53 (Gain = +426)
10/28/08: 2,745.26 (Gain =+111%)
12/30/08: 3,444.77 (Gain =+164%)
08-30-2010: 8,223.95 (Gain =+532%)


NAVDate
8,223.9500 IDR30-08-2010
8,246.3100 IDR27-08-2010
8,355.6400 IDR26-08-2010
8,327.4700 IDR25-08-2010
8,296.4700 IDR24-08-2010
8,325.5100 IDR23-08-2010
8,312.3600 IDR20-08-2010
sddp

12/22/06: 8,503.44 (dasar untuk perhitungan gain; Gain =0%)
12/28/07: 13,379.55 (Gain =+57%)
10/28/08: 5,980.66 (Gain =-29%)
12/30/08: 7,779.63 (Gain =-8%)
08-30-2010: 18,343.61 (Gain =+115%)


NAVDate
18,343.6100 IDR30-08-2010
18,377.3000 IDR27-08-2010
18,648.6300 IDR26-08-2010
18,573.6400 IDR25-08-2010
18,446.0700 IDR24-08-2010
18,529.4100 IDR23-08-2010
18,498.6900 IDR20-08-2010
msa



NAVDate
1,327.3300 IDR30-08-2010
1,329.1400 IDR27-08-2010
1,344.9100 IDR26-08-2010
1,340.2400 IDR25-08-2010
1,334.8200 IDR24-08-2010
1,338.9000 IDR23-08-2010
1,336.1700 IDR20-08-2010
fsi indoequity sectoral fund



NAVDate
3,689.0300 IDR30-08-2010
3,696.6800 IDR27-08-2010
3,749.7300 IDR26-08-2010
3,737.2800 IDR25-08-2010
3,713.2800 IDR24-08-2010
3,732.6800 IDR23-08-2010
3,729.9400 IDR20-08-2010

Senin, 30 Agustus 2010

RD dan ukm ... 300810

Produk reksa dana bagi UKM dikaji
OLEH RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA:

Article Rank

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah mengkaji penerbitan produk investasi sejenis reksa dana dengan portofolio aset usaha kecil dan menengah (UKM).
Ketua Bapepam-LK A.Fuad Rahmany mengatakan inisiatif

ini diambil dengan mempertimbangkan kesulitan perusahaan berskala kecil dan menengah untuk masuk ke pasar modal.
“Jadi itu [penerbitan investasi semacam reksa dana] mungkin lebih memungkinkan. Coba bayangkan bila UKM harus mencatatkan diri di bursa, saya khawatir mereka tidak bisa memenuhi semua ketentuan disclosure,” ujarnya, pekan lalu.

Menurut dia, ada beberapa

model yang tengah dikaji untuk memungkinkan UKM mencari dana di pasar modal.
Misalnya, pengelola produk investasi ini mencari dana di pasar modal. Setelah itu dana diperoleh, produk investasi itu menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada UKM. “Konsep investasi ini juga akan melibatkan perbankan.” Fuad menambahkan produk tersebut bukan merupakan sekuri

tisasi aset kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA).
Portofolio KIK EBA di antaranya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan dari surat berharga komersial, pemberian kredit kepemilikan rumah atau apartemen, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, dan sarana peningkatan kredit.

Saat ini, otoritas pasar modal telah menuntaskan konsep pe

nerbitan produk investasi ini.
Tim pengkajian penerbitan produk investasi yang telah dibentuk sejak tahun lalu masih menggodok sejumlah regulasi yang diperlukan.

Semula kajian tim diharapkan rampung pada tahun ini. Namun, rencana ini tertunda mengingat tingginya beban kerja Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum (Biro PBH) pada tahun ini.

Senin, 23 Agustus 2010

danareksa terPROTEKSI ... 230810

INILAH.COM, Jakarta - PT Danareksa Investment Managemen (DIM) bakal meluncurkan dua reksadana terproteksi pada awal November 2010.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama DIM, David Jhon Item kepada INILAH.COM, akhir pekan lalu (20/8). Menurut Jhon dengan diluncurkannya reksadana terproteksi ini, DIM mengincar dana sekitar Rp400-500 miliar. "Namun, awal november ini kami akan meluncurkan satu saja," ujarnya.

Selain itu, DIM juga siap meluncurkan satu reksadana pada akhir tahun ini senilai Rp200 miliar. "Reksadana ini antara saham dan campuran," paparnya. Hingga semester I-2010, dana kelolaan DIM sudah mencapai Rp9,5 triliun dengan target hingga akhir tahun Rp10,5 triliun.

Sumber : INILAH.COM

Minggu, 22 Agustus 2010

RD terproteksi ala danareksa ... 220810

Danareksa Kaji Reksa Dana Terproteksi Rp500 M
Perseroan juga akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Rp 1 triliun.
SABTU, 21 AGUSTUS 2010, 12:02 WIB Arinto Tri Wibowo, Syahid Latif



Perusahaan juga berencana menerbitkan satu produk reksa dana saham atau campuran pada November 2010. Selain itu, perseroan akan menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) PT Bank Tabungan Negara Tbk senilai Rp750 miliar hingga Rp1 triliun.

"Alasan penerbitan produk reksa dana itu karena permintaan masih ada," kata Direktur Utama Danareksa Investment Management, John D Item di Jakarta, Jumat malam 20 Agustus 2010.

Menurut John, penerbitan reksa dana terproteksi direncanakan pada Oktober-November mendatang. Sementara itu, KIK-EBA BTN diharapkan bisa didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada September atau Oktober 2010.

DIM mencatat, total dana kelolaan reksa dana terproteksi saat ini sudah mencapai Rp3,5 triliun. Sementara itu, total dana kelolaan untuk seluruh produk reksa dana DIM sebesar Rp9,6 triliun.

Hingga akhir 2010, total dana kelolaan bisa mencapai kisaran Rp10,5-11 triliun.

John menambahkan, selama ini kontribusi terbesar dana kelolaan berasal dari reksa dana saham, diikuti reksa dana pendapatan tetap, reksa dana terproteksi, dan produk lainnya. "(Walau reksa dana saham) terbesar, tapi tidak terlalu besar dari reksa dana jenis lainnya. Fee dari reksa dana saham memang besar," tuturnya.

Terkait produk reksa dana Mawar yang diluncurkan pada Maret 2010, menurut John, saat ini dana kelolaan reksa dana tersebut telah mencapai Rp250 miliar.

Reksa dana yang memfokuskan pada 10 saham kapitalisasi menengah yang memiliki fundamental baik itu ditargetkan mampu meraup dana kelolaan hingga akhir 2010 sebesar Rp500 miliar.

"Kami optimis tercapai karena sekarang sudah ada Danareksa Online (DONE)," ujarnya.

DIM juga berencana untuk mengembangkan produk reksa dana syariah yaitu reksa dana Danareksa Indeks Syariah (DINAR) dan reksa dana Dana Syariah Berimbang. Produk investasi syariah tersebut saat ini sudah mengumpulkan dana kelolaan hingga Rp500 miliar.

"Akan kami kembangkan terus dengan meningkatkan eksistensinya," kata dia. Apalagi, saat ini, sudah banyak perusahaan asuransi yang mulai
menanamkan investasinya pada produk berbasis syariah.
• VIVAnews

Kamis, 19 Agustus 2010

RD us$ ... 190810

BNP Paribas targets US$20 million asset
Thursday, 19/08/2010 19:59:19 WIB
by: Ratna Ariyanti
JAKARTA: The total asset under management of BNP Paribas Prima USD, a mutual fund product, now reaches US$7 million. The year-end target is to reach US$15 million-US$20 million.

Fixed income mutual funds launched by PT BNP Paribas Investment Partners on 9 August 2010 invest in government and corporate bonds in US dollar.

Head of Sales & Marketing BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma said that corporate bond issued in domestic market must obtain A- rating while corporate bond to be issued in overseas market must obtain BBB- rating.

"Indonesia's high bond yield is still interesting for investors as the spread between US$ government bond and US$ deposit is quite high," she explained today.

Meanwhile, continued Vivian, low global interest rates also make the sovereign bond in US dollar interesting among investors.

Besides, the Indonesia's credit rating upgrade to investment grade is another factor which makes the Indonesia's sovereign bond the most-interested instrument. (NOM)

fortis MENJADI bnp paribas investment partners

JAKARTA. Pergantian nama baru pada tubuh PT Fortis Investment menjadi PT BNP Paribas Investment Partners membuat mereka juga berkeinginan untuk mengubah nama produk reksadana mereka. Baru-baru ini dirinya telah merilis dua reksadana dengan nama BNP Paribas Spektra dan BNP Paribas Prima USD.

Nah sisanya sebanyak 11 unit lagi akan mereka ganti nama. Menurut Vivian Secakusuma, Direktur PT BNP Paribas Investment Partners, rencananya mereka akan menyelesaikan perubahan nama tersebut pada bulan Oktober.

Beberapa reksadana yang belum diubah namanya seperti Fortis Equitra, Fortis Ekuitas, Fortis Pesona dan beberapa yang lain. Sekadar catatan, total dana kelolaan sampai Juli 2010 PT BNP Paribas Investment Partners ada sekitar Rp 20,72 triliun. Total dana kelolaan ini turun dari bulan Juni lalu yaitu sebesar Rp 20,9 triliun.

Penurunan dana kelolaan ini disebabkan adanya penarikan dana (redemption) dari beberapa investor. "Ada fenomena kalau ada peningkatan harga efek investor mulai redem," terang Vivian

Sumber : KONTAN.CO.ID
19/08/2010 - 18:42
Reksadana Fortis Berubah Jadi BNP Paribas Investment Partners
Agustina Melani


(IST)
INILAH.COM, Jakarta - Nama produk reksadana Fortis Investments akan berubah nama reksadana dengan memakai nama BNP Paribas Investment Partner pada Oktober 2010.

Langkah ini dilakukan setelah merger antara BNP Paribas Investment Partners (BNPP IP) dan Fortis Investments pada April lalu. "Pada Oktober 2010 nama reksadana Fortis akan berubah nama memakai nama produk BNP Paribas Investment Partners. Saat ini lagi proses di Bapepam-LK," ujar Direktur Head of Sales Marketing BNPP IP, Vivian Secakusuma, Kamis (19/8).

BNPP IP memiliki 13 produk reksadana. Ke-13 produk reksadana tersebut terdiri dari empat reksadana saham, satu saham reksadana syariah, empat reksadana reksadana pendapatan tetap dan empat reksadana campuran. Vivian mengatakan saat ini baru dua produk reksadana yang telah memakai nama BNP Paribas Investment Partners. "Sebelas produk reksadana akan berganti nama," tambah Vivian.

Vivian menuturkan proses pergantian nama produk reksadana ini akan dilakukan secara bertahap di Bapepam-LK. Diharapkan proses pergantian nama selesai akhir September 2010 sehingga pergantian nama sudah dilakukan pada Oktober 2010.

Sebelumya, Direktur Utama PT BNPP IP, Tino Moorres pernah mengatakan pergantian nama akan dilakukan pada Juli 2010. BNP Paribas Investment Partners dan Fortis Investments telah menuntaskan proses merger pada 1 April 2010. Kedua perusahaan tersebut beroperasi di bawah satu nama yaitu BNP Paribas Investment Partners. [cms]

RD dan osk ... 220810

Sabtu, 21 Agustus 2010 | 16:57 oleh Avanty Nurdiana PRODUK BARU OSK NUSADANA ASSET MANAGEMENTOSK Nusadana siap luncurkan satu reksadana terproteksi
JAKARTA. Minat investor pada reksadana proteksi seperti masih cukup besar. Tak heran, manajer investasi masih terus berusaha memberikan produk terbaru. Seperti yang dilakukan PT OSK Nusadana Asset Management dengan meluncurkan reksadana proteksi, OSK Nusadana Capital Protected Fund III.

Presiden Direktur OSK Nusadana Asset Management Rima Suhaimi mengatakan, pihaknya akan menawarkan reksadana ini bulan Oktober mendatang. Rencananya, reksadana ini akan berisi obligasi pemerintah.

Rima berharap reksadana terproteksi ini bisa menyerap dana sampai Rp 100 miliar. Namun sayangnya dirinya masih belum bisa memaparkan berapa target return yang dari reksadana ini. "Kami belum meminta ijin efektif untuk reksadana ini," terangnya. Jadi pihaknya masih belum bisa menyebutkan detil reksadana ini.

Kelak, OSK juga akan menerbitkan dua reksadana baru sampai akhir tahun. Satu berjenis proteksi dan satu lagi reksadana pasar uang. Menurut Rima ini adalah salah satu upaya mereka untuk meningkatkan dana kelolaan. Maklum, target dana kelolaan OSK cukup gede. "Kami berharap bisa memperoleh dana kelolaan sampai Rp 1 triliun sampai akhir tahun ini," terangnya. Hingga saat ini, total dana kelolaan OSK baru mencapai Rp 405,5 miliar.
Incar Kelola Rp1 T, OSK Reksa Dana Terbitkan Baru
Rabu, 18 Agustus 2010 - 17:32 wib

Widi Agustian - Okezone

JAKARTA - PT OSK Nusadana Asset Management menerbitkan reksa dana saham baru, OSK Nusadana Alpha Sector Rotation (OSKN ASR). Di mana awal dana kelolaan (Nilai Aktiva Bersih/NAB) pada 18 Agustus mencapai Rp25 miliar.

"OSKN ASR mengkomninasikan permodelan kuantitatif dan faktor-faktor fundamental untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian di setiap siklus pasar saham," jelas Presiden Direktur Rima Suhaimi dalam acara Peluncuran OSKN ASR, di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (18/8/2010).

Dia mengatakan, jika model kuantitaif yang diterapkan reksa dana ini adalah motel rotasi yang perpindahannya dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang muncul pada setiap siklus pasar saham, antara lain variabel implied PE dan konsensus estimasi earning.

Reksa dana ini merupakan produk reksa dana ketiga yang diterbitkan oleh OSK Nusadana Asset Managemen selama tahun 2010. Sebelumnya pada Februari dan Maret, perusahaan telah meluncurkan reksa dana terproteksi OSK Nusadana Capital Protected Fund (OSKN CPF) dan OSK Nusadana Capital Protected Fund II (OSKN CPF II).

Perusahaan ini juga mengelola satu reksa dana campuran bernama OSK Nusadana Kombinasi Maxima.

Tiga sektor yang menjadi acuan reksa dana ini, yakni cyclical yang merupakan sektor yang memiliki magnitude perubahan paling besar. Umumnya mewakili pertambangan, energi, logam dasar, agribisnis dan industri dasar.

Sektor defensive yang merupakan yang paling sedikit terpengaruh volatilitas pasar, umumnya mewakili sektor konsumsi dan infrakstruktur. Serta interest rate sensitive, yang paling dipengaruhi apabila terjadi perubahan suku bunga, mewakili sektor perbankan, jasa keuangan dan properti.

"Tiga sektor ini kita akan maksimalkan sesuai dengan kondisi pasar. Ini untuk mengamankan dana nasabah," tukasnya.

Dari reksa dana ini, perusahaan menargetkan dana sebesar mencapai Rp100 miliar hingga akhir tahun. Di mana dana yang sudah masuk mencapai Rp26 miliar. "Kami yakin akan tercapai," pungkas Rima.

Terbitkan 4 Reksa Dana Baru

Rima mengaku berencana menerbitkan empat lagi produk reksa dana pada tahun ini. Pihaknya menargetkan dana kelolaan sebsar Rp1 triliun pada akhir tahun 2010.

"Ini sejalan dengan target kami untuk menduduki posisi top ten dalam waktu tiga tahun ke depan dan tentunya dengan komitmen kami untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah kami dengan melakukan pengelolaan secara profesional," tutur Rima.

Reksa dana OSKN ASR ini merupakan produk reksa dana ketiga yang diterbitkan oleh OSK Nusadana Asset Managemen selama tahun 2010.

Sebelumnya pada Februari dan Maret, perusahaan telah meluncurkan reksa dana terproteksi OSK Nusadana Capital Protected Fund (OSKN CPF) dan OSK Nusadana Capital Protected Fund II (OSKN CPF II).

Perusahaan ini juga mengelola satu reksa dana campuran bernama OSK Nusadana Kombinasi Maxima.

"Di mana per 30 Juli lalu, NAB perseroan mencapai Rp374 miliar," jelasnya.


(rhs)

Rabu, 18 Agustus 2010

RDS dan kemerdekaan ... 180810

[ Senin, 16 Agustus 2010 ]
Pertumbuhan Reksadana Saham Ditopang Penguatan Indeks
JAKARTA - Pelaku pasar optimistis dana kelolaan (asset under management) produk reksadana saham bisa tumbuh sampai Rp 40,683 triliun hingga akhir 2010. Jumlah itu berarti naik 30 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto mengatakan, pertumbuhan reksadana saham bakal ditopang penguatan indeks yang bergerak ke level 3.400.

"Bisa terus tumbuh dengan konsensus indeks yang mengangkat equity funds," kata Abi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai 31 Juli 2010, berdasar data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dana kelolaan reksadana saham mencapai Rp 35,377 triliun.

Abi memperkirakan, pada semester II 2010 dana kelolan terus tumbuh hingga 15 persen jika dibandingkan dengan semester I. "Jika indeks menembus level 3.400, kepercayaan investor menanam dana di reksadana saham meningkat," jelasnya.

Secara keseluruhan, dana kelolaan reksadana di Indonesia pada 2010 diperkirakan menembus Rp 140,162 triliun. Jika hal itu terealisasi, jumlahnya meningkat hampir 30 persen dari posisi tahun lalu yang sebesar Rp 116,732 triliun. Hingga akhir Juli 2010, selain saham melonjak, reksadana lain ikut menanjak. Di antaranya, reksadana pasar uang, pendapatan tetap, terproteksi, dan syariah.

Sampai akhir Juli 2010, reksadana pasar uang tumbuh Rp 7,551 triliun. Selain itu, reksadana pendapatan tetap menembus angka Rp 23,053 triliun. Sementara itu, reksadana terproteksi tumbuh Rp 37,128 triliun dan syariah Rp 3,708 triliun. (luq/c11/oki)

Senin, 16 Agustus 2010

MTN @RD baru ... 160810

16/08/2010 - 00:04
APRDI Usulkan MTN Gunakan Arranger, Legal Opinion, Rating dan Audit
Agustina Melani


(IST)
INILAH.COM, Jakarta - Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) mengusulkan medium term notes (MTN) untuk memakai arranger, legal opinion, rating dan audit.

Hal itu disampaikan Ketua APRDI Abiprayadi Riyanto akhir pekan lalu. "Usulan APRDI kalau MTN tersebut memakai arranger, legal opinion, rating dan audit sehingga Bapepam-LK, investor, bank distributor dan manajer investasi merasa aman dan nyaman," tutur Abiprayadi.

Abiprayadi mengatakan APRDI sudah mengusulkan kepada Bapepam-LK. Seperti diketahui, pada awal tahun lalu, Bapepam-LK mengeluarkan surat edaran mengenai produk reksadana baru dengan portofolio MTN dilarang untuk diterbitkan. Selama ini MTN tidak mendapatkan pernyataan efektif Bapepam-LK dan tidak mencantumkan jaminan. [cms]

Sabtu, 14 Agustus 2010

tumbuh 40%, mosok seh KECIL ... 140810

Reksa dana pasar uang capai Rp7,55 triliun
OLEH IRVIN AVRIANO & RATNA ARIYANTI Bisnis Indonesia
JAKARTA:


Nilai reksa dana pasar uang hingga Juli 2010 mencapai Rp7,55 triliun, tumbuh 44,66% dibandingkan dengan posisi akhir 2009 senilai Rp5,22 triliun.
Pertumbuhan reksa dana pasar uang ini tercatat paling tinggi dibandingkan dengan produk lainnya.

Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto mengatakan imbal hasil (yield) yang cukup tinggi menyebabkan para investor lebih berminat mengeluarkan dana investasinya di produk ini.

“Selama 6 bulan ini, produk pasar uang pertumbuhannya paling tinggi,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Investor reksa dana pasar uang umumnya adalah investor pemula yang ingin memperoleh imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan produk deposito.

Produk investasi pasar uang risikonya lebih kecil dibandingkan dengan produk reksa dana lainnya, karena merupakan produk investasi jangka pendek.

“Kalau prospeknya, investasi produk ini masih bergantung dengan suku bunga,” tuturnya, yang juga Dirut PT Mandiri Manajemen Investama.

Kenaikan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap reksa dana pasar uang, karena pengembalian reksa dana pasar uang berasal dari return investasinya pada instrumen pasar uang.

Kenaikan suku bunga tentunya akan meningkatkan return dalam bentuk bunga, sehingga nilai aktiva bersih (NAB) reksadana pasar uang akan mengalami peningkatan.

Khusus untuk dana kelolaan PT Mandiri Manejemen Investama, Abiprayadi menjelaskan persero telah mengelola dana mencapai Rp16,9 triliun hingga Juli 2010, terutama didominasi oleh produk reksa dana terproteksi. Khusus reksa dana pasar uang mencapai Rp3,3 trilun.

Hingga akhir tahun ini, Mandiri Manajemen Investasi menargetkan total dana kelolaan dapat tum

buh 31,45% menjadi Rp18 triliun dibandingkan dengan total dana kelolaan pada Desember 2009 sebesar Rp13,69 triliun.
Pada semester I/2010, perseroan telah menerbitkan 16 produk reksa dana. Hingga akhir tahun, Mandiri Manajemen Investasi akan merilis delapan reksa dana terproteksi anyar.
Industri meningkat Pada tahun ini, industri reksa dana meningkat seiring dengan peningkatan indeks harga saham gabungan.

Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana sejak Januari hingga 6 Agustus 2010 meningkat sebesar 15,19% dari Rp129,18 triliun pada Januari 2010 menjadi Rp148,81 triliun pada 6 Agustus.

Menurut data itu, peningkatan tersebut terjadi baik pada reksa dana yang melakukan penawaran umum maupun reksa dana penyertaan terbatas.
NAB reksa dana yang melakukan penawaran umum meningkat sebesar 8,89% dari Rp112,61 triliun pada Januari 2010 menjadi Rp122,62 triliun pada 6 Agustus 2010.

Adapun, NAB reksa dana penyertaan terbatas meningkat sebesar 58,06% dari Rp16,57 triliun pada Januari 2010 menjadi Rp26,19 triliun pada awal Agustus 2010.

Dari sisi jumlah reksa dana, sampai dengan 6 Agustus 2010 terdapat 604 reksa dana yang melakukan penawaran umum termasuk 90 di antaranya yang efektif selama 2010.

Hingga Agustus 2010 terdapat 81 reksa dana penyertaan terbatas termasuk 20 reksa dana penyertaan terbatas yang tercatat selama 2010.

Jumlah keseluruhan reksa dana tersebut dikelola oleh 74 manajer investasi yang asetnya tersimpan dalam 14 bank kustodian.

Unit penyertaan yang beredar juga meningkat.
Pada Januari 2010 jumlah unit penyertaan yang beredar naik 6,09% dari Rp70,06 miliar menjadi Rp74,33 miliar pada 6 Agustus 2010 atau meningkat 6,09%. (09)

RD terpopuler, terproteksi ... 140810

Jumat, 13/08/2010 19:36:31 WIB
Reksadana terproteksi dominasi Mandiri Manajemen
Oleh: Ratna Ariyanti & Irvin Avriano A.

JAKARTA: Total dana kelolaan PT Mandiri Manajemen Investasi pada Juli 2010 mencapai Rp16,9 triliun dan didominasi oleh reksa dana terproteksi.

Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Abiprayadi Riyanto mengatakan lebih dari 50% dari total dana kelolaan berupa reksa dana terproteksi. Adapun total dana kelolaan reksa dana pasar uang mencapai Rp3,3 triliun.

Hingga akhir tahun ini, Mandiri Manajemen Investasi menargetkan total dana kelolaan dapat tumbuh 31,45% menjadi Rp18 triliun dibandingkan dengan total dana kelolaan pada Desember 2009 sebesar Rp13,69 triliun.

Pada semester I/2010, perseroan telah menerbitkan 16 produk reksa dana. Hingga akhir tahun, Mandiri Manajemen Investasi akan merilis delapan reksa dana terproteksi anyar.

Pada tahun ini, industri reksa dana meningkat seiring dengan peningkatan indeks harga saham gabungan. Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana sejak Januari hingga 6 Agustus 2010 meningkat sebesar 15,19% dari Rp129,18 triliun pada Januari 2010 menjadi Rp148,81 triliun pada 6 Agustus.

Peningkatan tersebut terjadi baik pada reksa dana yang melakukan penawaran umum maupun reksa dana Penyertaan Terbatas. NAB reksa dana yang melakukan penawaran umum meningkat sebesar 8,89% dar Rp112,61 triliun pada Januari 2010 menjadi Rp122,62 triliun pada 6 Agustus 2010.

Adapun, NAB reksa dana penyertaan terbatas meningkat sebesar 58,06% dari Rp16,57 triliun pada Januari 2010 menjadi Rp26,19 triliun pada awal Agustus 2010.

Dari sisi jumlah reksa dana, sampai dengan 6 Agustus 2010 terdapat 604 reksa dana yang melakukan penawaran umum termasuk 90 di antaranya yang efektif selama 2010.

Hingga Agustus 2010 terdapat 81 reksa dana penyertaan terbatas termasuk 20 reksa dana penyertaan terbatas yang tercatat selama 2010.

Jumlah keseluruhan reksa dana tersebut dikelola oleh 74 Manajer Investasi yang asetnya tersimpan dalam 14 Bank Kustodian.

Unit penyertaan yang beredar juga meningkat. Pada Januari 2010 jumlah unit penyertaan yang beredar naik 6,09% dari Rp70,06 miliar menjadi Rp74,33 miliar pada 6 Agustus 2010 atau meningkat sebesar 6,09%.

Sampai saat ini masih terdapat 28 reksa dana yang menunggu pernyataan efektif dari Bapepam-LK. (ln)

aset meningkat ... 130810

Jumat, 13/08/2010 17:10 WIB
Dana Kelolaan Reksadana Saham Bisa Capai Rp 40 Triliun
Whery Enggo Prayogi - detikFinance


Foto: dok. detikFinance Jakarta - Dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) produk reksadana saham, diperkirakan masih bisa tumbuh hingga Rp 40,683 triliun hingga akhir tahun 2010. Konsensus indeks yang mencapai level 3.400, akan semakin menguatkan reksadana saham untuk terus tumbuh.

Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto saat pelatihan pasar modal di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) SCBD, Jakarta, Jumat (13/8/2010).

"Bisa terus tumbuh, dengan adanya konsensus indeks, yang mengangkat equity funds," jelas Abi.

Per 31 Juli 2010, berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), reksadana saham mencapai Rp 35,377 triliun. Raihan ini, lanjut Abi, akan terus tumbuh hingga 15% sampai akhir tahun, atau setara dengan Rp 40,683 triliun.

"Kalau dari Juli tumbuhnya, 15%. tapi kalau dibandingkan hingga akhir tahun 2009, bisa 30%," ucapnya.

Menurut Abi, dengan indeks yang akan bertumbuh di level 3.400, semakin menegaskan kepercayaan diri investor dalam menginvestasikan dana di reksa dana saham.

Secara keseluruhan, AUM industri reksadana di Indonesia pada tahun 2010, akan mencapai Rp 140,162 triliun. Ini tercatat meningkat hampir 30% dari posisi tahun lalu yang mencapai Rp 116,732 triliun.

Hingga akhir Juli 2010, selain saham yang mengalami pertumbuhan, reksa dana lain juga ikut tumbuh. Diantaranya, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana terproteksi dan syariah.

Reksa dana pasar uang tumbuh mencapai Rp 7,551 triliun sampai akhir Juli 2010, kemudian disusul dengan reksa dana pendapatan tetap Rp 23,053 triliun. Sementara reksa dana terproteksi Rp Rp 37,128 triliun dan reksa dana syariah Rp 3,708 triliun.

(wep/ang)

Kamis, 12 Agustus 2010

ekspektasi dan kenyataan ... 120810

http://investasireksadanaindonesia09.blogspot.com/2009/05/gain-nab-sdpp-6-bulan-sejak-bottom.html dengan komentar gw :

2 komentar:



benny mengatakan...
apakah tidak terlambat saat ini utk beli SDDP?

ekonomi tak SERIUS mengatakan...
terserah anda... sementara ini belum ada rencana untuk melikuidasikan produk ini ... kalo soal proyeksi GAINnya, kayanya masih oke dah... minimal 1-2 taon kemungkinan mencapai 40-70% bisa terjadi seh ... TAPI JANGAN TERLALU YAKIN dengan prediksi gw yo ... cari info laen juga dah ... baca2 soal nekat dan spekulasi di blog saham bumi (sahambumi.blogspot.com) ...
nilai aktiva bersih SCHRODER DANA PRESTASI PLUS PADA TGL 12 MEI 2009 adalah 10.382,23 sementara pada tgl 11 Agustus 2010: 17.959,59. Berarti terjadi GAIN/KENAIKAN : +72,98% ... well, maseh cukup sesuai dengan ekspektasi gw; semoga sang Benny beneran masuk beli SDPP atau reksa dana saham lainnya, karena dalam waktu sekira 15 bulan gain setinggi itu pasti pengalaman yang lumayan berharga lah :)

ada yang ikut-ikutan tukh

gw baru nyadar rupanya ada yang buka blog investasi reksa dana ala gw dengan template yang sama dengan gw : (tapi saat ini gw uda ubah template gw) http://money.theartofwar.org/
cuma gw ga tau apakah penulis blognya juga memang investor reksa dana; kalo gw mah uda enjoy laba dari inves reksa dana, maka mutu content blog gw juga didasarkan pada catatan nyata dari rekening investasi reksa dana gw
semoga blog reksa dana tersebut serius memajukan investasi reksa dana juga
well, ati2 bwat yang mo download file2 pdf di blog tersebut, kayanya ada virusnya, karena saat gw coba, ternyata langsung diblok oleh browser/antivirus di komputer gw ...

aset pengelolaan schroder ... 120810

12/08/2010 - 16:45
Schroder Kelola Dana Rp44,96 T per Juli 2010
Agustina Melani


(inilah.com)
INILAH.COM, Jakarta - Total dana kelolaan PT Schroder Investment Management Indonesia mencapai Rp44,96 triliun hingga 31 Juli 2010.

Hal itu disampaikan Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi, Kamis (12/8). "Total dana kelolaan Schroder mencapai Rp44,96 triliun per Juli 2010. Untuk dana kelolaan reksadana sebesar Rp29 triliun," ujar Michael.

Michael menambahkan pihaknya telah mengeluarkan tiga produk reksadana terproteksi dan satu reksadana saham 90 plus hingga Juli 2010. Pihaknya akan menerbitkan reksadana campuran dan terproteksi pada akhir tahun 2010. Sebelumnya, dana kelolaan Schroder Investment Management Indonesia tersebut disumbang dari reksadana saham sebesar 60% dan sisanya reksadana pendapatan tetap dan campuran. [cms]

Rabu, 11 Agustus 2010

RD Penyertaan Terbatas ... 110810

Rabu, 11 Agustus 2010 | 12:31

KONTRAK PENGELOLAAN DANA

Investor Ritel Pilih Reksadana Penyertaan Terbatas



JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mewajibkan manajer investasi untuk memisahkan dana nasabah kontrak pengelolaan dana (KPD) dan pool of fund ke bank kustodian. Hal ini membuat manajer investasi berusaha membuat strategi khusus. PT Lautandhana Invesment Management misalnya. Mereka mencoba telah memberikan opsi kepada para investor untuk memindahkan ke reksadana penyertaan terbatas atau melepas dana.

Menurut Ahmad Subagja, Direktur PT Lautandhana Invesment Management, pilihan membiarkan dana disimpan di bank kustodian bagi investor ritel ternyata cukup berat. Pasalnya, investor ritel harus rela dananya dipotong untuk manajemen fee bank kustodian. "Potongannya sebesar 0,2% dari total dana kelolaan," tuturnya. Ahmad mengatakan pilihan investor publik memang banyak jatuh pada reksadana penyertaan terbatas.

Sebaliknya, bagi investor institusi, hal itu cukup menguntungkan. Pasalnya, dana mereka menjadi aman di tangan bank kustodian sehingga tidak perlu takut lagi akan diselewengkan oleh manajer investasi. Maklum, jika melihat kasus yang selama ini terjadi, banyak penyelewengan dana kelolaan nasabah dilakukan oleh manajer investasi karena tidak disimpan di bank kustodian.

Sampai saat ini menurut Ahmad sudah tidak ada lagi KPD atau pool of fund miliknya yang dana ada di tangan manajer investasi. "Sudah kita bubarkan, dan tinggal KPD saja dengan beberapa institusi," ujar Ahmad. Bahkan KPD tersebut sudah hampir jatuh tempo.




Avanty Nurdiana kontan
Rabu, 11 Agustus 2010 | 13:20

SAHAM DUTI

Setelah Sering Tidur, DUTI Masuk UMA


JAKARTA. Cukup aneh. Saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mulai akhir Juli lalu sangat aktif diperdagangkan. Pada perdagangan kemarin (10/8), harga saham ini malah sudah ditutup di posisi Rp 1.650 per saham dengan volume 184.500 atau Rp 299,9 juta.

Padahal, saham ini masuk dalam kategori saham tidur alias saham yang jarang sekali bergerak. Makanya, wajar sekali jika Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham ini ke dalam unusual market activity (UMA) alias saham yang bergerak diluar kebiasaan.

Ito Warsito, Direktur Utama BEI, mengatakan agar investor mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dikemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi. Investor harus memperhatikan jawaban tertulis jika BEI sudah meminta penjelasan.

"Investor juga harus mengkaji kembali rencana aksi korporasi jika belum mendapatkan persetujuan pemegang saham," katanya. Tak hanya itu, investor juga perlu memperhatikan kinerja perusahaan dan keterbukaan informasi yang telah diberikannya.




Abdul Wahid Fauzie kontan

Selasa, 10 Agustus 2010

pengelola reksa dana dicabut ... 100810

Selasa, 10/08/2010 11:22 WIB
Semester I-2010
Bapepam Cabut Izin 4 Manajer Investasi
Indro Bagus - detikFinance
Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mengenakan sanksi pencabutan izin usaha kepada 4 manajer investasi (MI) di semester I-2010. Bapepam jugg memberi sanksi administratif pada 6 MI.

"Selama semester I-2010, Bapepam telah mencabut izin usaha 4 MI karena melakukan pelanggaran dan tidak memenuhi ketentuan yang berlaku," ujar Kepala Bapepam, Fuad A Rahmany di gedung Bursa EFek Indonesia, SCBD, Jakarta, Selasa (10/8/2010).

Fuad menjelaskan, 4 MI tersebut adalah PT Brahma Capital, PT Danpac Asset Management, PT Eurocapital Peregrine Securities dan PT TDM Aset Manajemen. Selain itu, Bapepam juga telah mengenakan sanksi administratif kepada 6 MI.

"Pada periode yang sama, juga terdapat 6 MI yang dikenakan sanksi administratif berupa pembatasan kegiatan usaha," ujar Fuad.

Enam MI tersebut adalah PT Asia Kapitalindo Securities, PT Am Capital Indonesia, PT Ekokapital Sekuritas, PT Credit Suisse Investment Management Indonesia, PT Masindo Artha Securities dan PT Falcon Asia Resources Management.

"Dengan adanya sanksi-sanksi tersebut, total perusahaan efek yang memiliki izin sebagai MI hingga 9 Agustus 2010 sebanyak 89 MI," ujar Fuad.

Fuad juga mengatakan kalau selama periode awal tahun hingga 9 Agustus 2010, Bapepam tidak memberikan izin baru kepada Penasihat Investasi. Jumlah Penasihat Investasi hingga akhir Juli 2010 sebanyak 8 terdiri dari 5 Penasihat Investasi perorangan dan 3 Penasihat Investasi perseroan.

(dro/qom)

Senin, 09 Agustus 2010

terproteksi ala Mandiri ... 090810

Senin, 09/08/2010 15:54 WIB
MMI Terbitkan 8 Reksa Dana Terproteksi
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) akan menerbitkan delapan produk reksa dana terproteksi lain hingga akhir tahun 2010, untuk melengkapi 14 produk yang sudah lebih dulu launching.

"Kita on going, daftar ke Bapepam. Kita per bulan minimal 1-2 produk," jelas Direktur Utama MMI Abi Prayadi Riyanto di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta Senin (9/8/2010).

Seluruh produk yang akan meluncur asal MMI berjenis terproteksi. Pasalnya, ini adalah instrumen yang paling diminati investor dan lebih mudah dalam memasarkannya.

"Terproteksi semua. Mudah-mudahan ada delapan lagi. Tinggal jual saja. Ada yang jatuh tempo atau produk baru," kata Abi.

Sebagai penjamin (underlying), Mandiri Manajemen Investasi masih memilih produk SBN (surat berharga negara). Sementara untuk surat utang korporasi, meskipun ada namun porsinya sangat kecil.

"Korporasi kita selektif banget. Banyak pertimbangan, cama-cama. Sektor juga, liat tenor juga," tambahnya.

Abi pun menerangkan, Bapepam-LK yang masih menutup penerbitan reksadana dengan underlying berupa Medium Term Notes (MTN) didasarkan atas produk ini tidak tercatat dalam pasar modal. Hal ini akan sangat sulit bagi otoritas pasar modal untuk menelusuri risiko aset dasar reksadana berupa MTN.

"Tedapat sedikit hambatan dalam jenis aset dasarnya saja," tuturnya.

Untuk itu APRDI masih melakukan pembahasan dengan Bapepam-LK. Pembicaraan ini diharapkan bisa selesai pada tahun ini. Dampaknya adalah semakin banyak Manajer Investasi (MI) yang kembali menerbitkan reksadana dengan aset dasar MTN.





(wep/dro)

Kamis, 05 Agustus 2010

AAA @RD danareksa ... 050810

Kamis, 05 Agustus 2010 | 17:28

RATING REKSADANA

Rating AAA untuk 5 Reksadana Danareksa



JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengumumkan peringkat atau rating bagi enam reksadana terbitan PT Danareksa Investment Manajemen. Enam reksadana tersebut terdiri dari empat reksadana pendapatan tetap dan dua reksadana pasar uang.

Pefindo memberikan rating idAAAf bagi lima reksadana karena sebagian besar dana kelolaan produk-produk ini merupakan surat berharga terbitan pemerintah. Kelima reksadana tersebut adalah Danareksa Melati Premium Dollar, Danareksa Seruni Pasar Uang II, Danareksa Gebyar Dana Likuid, Danareksa Gebyar Indonesia II, dan Danareksa Melati Dollar Amerika Serikat.

Sedangkan Danareksa Seruni Pasar Uang III memperoleh peringkat idAA+f. Maklum, dia akhir Juni lalu, sekitar 47,2% dana obligasi ini berbiak di instrumen investasi yang mengantongi rating AA. Sebelumnya, di bulan Mei, nilai instrumen investasi yang memiliki rating AA di dalam portofolio reksadana itu mencapai 51,6%. Sisanya baru diinvestasikan pada aset yang memiliki rating AAA.

Menurut Dimas Aditya, analis Pefindo, semua rating tersebut telah berlaku mulai sejak 19 Juli 2010 dan akan berakhir 21 Agustus 2010 mendatang.


Avanty Nurdiana
kontan

kewajiban yang MENURUNKAN MINAT beli dah ... 050810

Bapepam-LK belum pasti wajibkan data NPWP
OLEH IRVIN AVRIANO A.
Bisnis Indonesia



JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) belum pasti mewajibkan data nomor pokok wajib pajak (NPWP) meskipun sudah tertuang di dalam peraturan otoritas pasar modal yang mulai efektif akhir tahun ini.
Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto mengatakan belum pasti diwajibkannya data NPWP investor itu t terkait dengan kendala yang dite l mukan otoritas pasar modal dalam upaya menegakkan peraturan itu.

Selain itu, tuturnya, kendala lain l yang ditemukan adalah belum ditemukannya solusi untuk investor t yang belum memiliki nomor identitas pajak itu.

“Saat ini kami belum dapat me j wajibkan kalau dari Ditjen Pajak belum ada pewajiban itu. Kami juga akan membicarakan soal itu dengan i pelaku pasar dan Ditjen Pajak untuk menemukan jalan keluarnya,“ ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Peraturan yang terkait dengan t pewajiban adanya data NPWP in j vestor adalah peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal. Peraturan itu diterbitkan pada akhir tahun lalu dan ketentuannya berlaku pada akhir tahun ini.

Beberapa jenis investor yang dimungkinkan untuk tidak atau belum memiliki NPWP adalah siswa sekolah, mahasiswa, atau ibu rumah tangga yang belum memiliki penghasilan tetap.

Djoko juga menyatakan pewajiban tersebut tidak dapat dipaksakan terhadap investor jenis itu karena jika diwajibkan, otomatis investor jenis itu tidak dapat lagi berinvestasi di reksa dana.

Dia mengatakan otoritas pasar modal sedang memikirkan bentuk terbaik untuk menyesuaikan kewajiban yang sudah ditetapkan dengan permasalahan investor yang belum punya NPWP. Hal itu, lanjutnya, termasuk wacana untuk menggantikan wilayah (field) input data NPWP de ngan data lain.

Salah satu bentuk data lain yang dia nilai cukup untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah (know your customer/KYC) adalah keterangan dari kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, dan alamat rumah investornya.

Namun, dia belum dapat memerinci kisaran jumlah investor jenis itu di dalam industri karena datanya masih diproses dan dimutakhirkan.

Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 itu mewajibkan isian data investor dari manajer investasi (MI) atau agen penjual yang bersentuhan langsung dengan investor reksa dana yang dipasarkan oleh perusahaan.

Selain NPWP, peraturan itu menyatakan input data lain yang diwajibkan termasuk dengan keterangan pekerjaan, rerata penghasilan, tujuan investasi, serta asal dana yang akan atau sedang diinvestasikan oleh investor ke dalam produk investasi pasar modal itu.

Saat ini, otoritas pasar modal sedang mendisiplinkan pemutakhiran data investor yang termasuk ke dalam bentuk mengenal nasabah KYC berdasarkan peraturan tersebut.
Hal itu diterapkan ke seluruh MI dan agen penjual, yang masih menimbulkan pertanyaan tentang wajib-tidaknya NPWP kepada seluruh nasabah reksa dana. (05)

Senin, 02 Agustus 2010

mawar bwat bnii ... 020810

Kamis, 20 Mei 2010 | 15:13

REKSADANA

Jualan Mawar Fokus 10, Danareksa Gandeng BII



JAKARTA. PT Danareksa Investment Management (DIM) menggandeng PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) untuk memasarkan Danareksa Mawar Fokus 10. Dengan demikian, BII merupakan agen penjual pertama yang menawarkan produk reksadana saham teranyar terbitan DIM tersebut.
Presiden Direktur Danareksa Investment Management John D Item menjelaskan, selain berpengalaman menjual sekitar 25 reksadana saham, jaringan luas serta jumlah nasabah menjadi alasan DIM menunjuk BII sebagai agen penjual.
"Reksadana ini akan kami jual dengan nilai minumum Rp 25 juta per unit," ujar Stefanus Willy Sukianto, SVP Wealth Management and FUnding Business BII, Kamis (20/5). Hingga akhir tahun ini, BII berharap bisa menjaring dana nasabah mencapai Rp 300 miliar dari produk ini.


Ade Jun Firdaus
kontan

Minggu, 01 Agustus 2010

investasi dan inve$+A$1 ... 010810

Market Analysis 26-31 July 2010
Kamis, 29 Juli 2010 16:09 WIB

Weekly Review ini terdiri dari dua materi, yaitu: Portfolio suggestion dan Market outlook. Dan akan bermanfaat apabila anda berinvestasi melalui portfolio. Portfolio merupakan penggabungan lebih dari dua jenis instrumen keuangan yang berbeda jenisnya. Penggabungan ini bermanfaat untuk meminimalisasi tidak tercapainya hasil imbal balik yang kita harapkan. Selain itu, dalam mengelola risiko kita juga menggunakan pendekatan DCA (Dollar Cost Averaging) - artinya pembelian secara berkala.

Melakukan investasi dengan cara mengelola portfolio yang disesuaikan dengan profil risiko anda secara keseluruhan adalah sangat bijaksana. Profil risiko anda tahun ini bisa jadi berbeda dengan tahun sebelumnya. Lakukan penilaian profil risiko anda secara berkala untuk mendapatkan hasil imbalbalik yang diharapkan dan konsisten dengan tingkat risiko yang ditoleransi sesuai profil risiko anda.

Bisa jadi beberapa instrumen keuangan pada portfolio investasi anda perlu dialihkan ke instrumen keuangan lainnya sesuai profil risiko, jumlah dana investasi yang tersedia dan hasil imbalbalik yang diharapkan. Selanjutnya, dengan kondisi ekonomi atau pasar saat ini perlu dilakukan pemilihan instrumen keuangan, dan produknya, khususnya produk non perbankan, saham misalnya, perlu juga memperhatikan jenis industrinya.

Periode: 26 – 31 Juli

Portfolio suggestion

Minggu ini sedikit berbeda dengan minggu sebelumnya. Perkiraan hasil imbalbalik dari saham bisa jadi rendah dan tidak dapat dipastikan, walaupun dalam jangka panjang investasi pada instrumen saham memberikan potensi imbalbalik yang cukup besar mengingat banyaknya emiten yang harganya tidak lagi undervalued dibandingkan dengan nilai saham tetapi kembali ke harga normal atau kembali ke trend normal.. Sementara ada peluang imbalbalik dari obligasi berpotensi .lebih baik, demikian juga untuk reksadana. Investasikan pada reksadana saham dan pendapatan tetap dengan alokasi 50/50. Untuk pengelolaan risiko, kami menyarankan anda juga berinvestasi di komoditi emas fisik dan properti. Sedangkan deposito, bisa jadi anda menggunakan strategi produk-produk perbankan, seperti deposito, tempatkan dana untuk jangka pendek, 1-3 bulan dan terus menerus melakukan perpanjangan.

Market outlook

Indikator ekonomi global, pada minggu akhir bulan ini tidak banyak rilis berita penting sehingga faktor teknikal akan kembali lebih ambil peranan dalam pergerakan pasar. Data fundamental ekonomi terlihat penting pengaruhnya bagi arah pergerakan pasar dan bisa menciptakan trend yang kadang kala panjang. Pasar tetap akan menarik diamati dan tidak membosankan, pasar relatif bergerak“sideways”, kadang tetap dalam trend. Karena pasar akan mencari indikator lainnya untuk pergerakan berikutnya.

Bursa saham Wall Street minggu lalu bangkit oleh membaiknya laporan keuangan sejumlah korporasi di semester pertama 2010. Bursa kawasan dari Wall Street sampai Asia Utara memberikan sentiment positif bagi bursa dalam negeri, dimana investor asing terpantau aktif masuk di pasar modal. Untuk minggu ini, pasar akan tetap memerhatikan lanjutan kinerja laporan keuangan korporasi serta sejumlah rilis data ekonomi Amerika. Koreksi pasar mungkin terjadi.

SAHAM

Sejalan dengan prediksi pasar pada minggu yang lalu, pergerakan bursa pasar modal di Indonesia IHSG pada minggu lalu ditutup dengan menembus “magic number” 3000 dan mencetak rekor tertinggi penutupan pasar yang baru di 3042. Minggu ini, IHSG kemungkinan akan lebih stabil atau konsolidatif. Level resistance IHSG untuk sepekan kedepan yang terdekat adalah level psikologis 3100, sedangkan level support pada 2995 dan kemudian 2946.

Kesempatan pertumbuhan masih berada di empat sektor utama: yang memiliki market cap terbesar di dalam IHSG, yaitu: pertambangan, perkebunan, infrastruktur dan perbankan. Misalnya saja, telah dua minggu terakhir ini, saham-saham pertambangan dan perkebunan akan bergerak searah dengan harga minyak bumi yang mengalami rally. Demikian juga peluang koreksi pasar minyak ini sangatlah mungkin terjadi pada minggu ini.

REKSADANA

Meningkatnya index IHSG juga berdampak pada reksadana minggu ini semua index reksadana baik Pendapatan Tetap, Campuran Serta Reksadana Saham juga mengalami peningkatan dibandingkan minggu lalu. Pergerakan reksadana per posisi tanggal 23 Juli 2010 ini perolehan NAB tertinggi adalah Reksadana CIMB Principal Bond yaitu 12,635.53 untuk Reksadana Pendapatan Tetap , untuk Reksadana Campuran yaitu Schroder Dana Prestasi sebesar 18,723.36. Sedangkan untuk Reksadana Saham yaitu Panin Dana Maksima sebesar 34,690.04

FOREX – EMAS

EURO dollar bergerak sideways secara stabil. Awal minggu menguat namun akhir minggu tertekan oleh kekuatiran pasar akan hasil stress test perbankan Eropa. Minggu ini rentangan pasar belum berubah banyak, euro akan mencoba rally lagi melewati level 1.31 serta level mingguan berikutnya di 1.34. Sementara itu, bila gagal level support masih menunggu di 1.27 dan 1.2527.

USD index masih lemah di sekitar level 82 dari 88 di bulan Juni lalu. Untuk USDJPY, minggu lalu konsolidatif di sekitar $87. Minggu ini nampaknya tidak berubah banyak mengingat terbatasnya data fundamental. Kisaran level support USDJPY mingguan pada 86.24 dan berikutnya 84.83, sementara resistance-nya bertahan pada di 89.17.

NZDUSD kiwi dollar berpeluang minggu ini rally menyentuh level resistance-nya di 0.7440 pada pertengahan minggu ini oleh ekspektasi kenaikan suku bunga RBNZ ke 3.0% pada Kamis nanti

POUNDSTERLING minggu lalu juga bergerak fluktuatif pada kisaran pasar yang sama dengan minggu sebelumnya. Secara umum sterling masih dalam up-trend-nya. Teknikal level resistance terdekat masih 1.55 dan berikutnya pada 1.58, sementara untuk support-nya tetap di 1.5170 dan berikutnya pada 1.49.

EMAS, pada minggu lalu harga global masih pada range terbatas–sesuai prediksi sebelumnya. Emas masih cenderung konsolidatif dengan bias yang tertekan. Harga emas masih akan dalam rentang pasar yang sama untuk minggu ini antara level support tetap sekitar $1165 dan resistance pada level $1220 per troy ounce-nya.

KOMODITI – INDEX

Stock index futures, minggu lalu pasar menyambut positif sejumlah laporan keuangan beberapa perusahaan global di Wall Street sehingga indeks mengalami rebound cukup significant. Beberapa laporan lagi masih ditunggu pasar minggu ini dan sesudah itu koreksi dan konsolidasi mungkin mewarnai pasar.

Pasar Nikkei futures level support mingguan terdekat di 9165 dan resistance pertamanya masih di 9820, yang kalau tembus akan bergerak ke arah resistance berikut di level psikologis 10000.

Indeks Hang Seng di Hongkong berada di sekitar level resistance-nya. Untuk minggu ini, level support mingguan terdekat masih naik ke 19925; sementara level resistance mingguan berikutnya berada di level 21000 dan berikutnya 21650.

Range pasar indeks Dow Jones Industrial tidak banyak berubah dari minggu sebelumnya, dengan level resistance mingguannya berada di sekitar 10490 dan berikutnya akan menuju ke 10725, sedangkan support berada di 10058.

PROPERTI

Properti masih terus merupakan investasi yang menjanjikan hasil imbalbalik yang berpotensi cukup baik.Banyak investaor asing menempatkan modalnya ke Indonesia, Pemerintahpun terus memetakan infrastruktur dan penghubung itu di setiap pulau dan memonitor perkembangan, khususnya, masalah pembebasan lahan. Selain itu, masalah kereta api, angkutan sungai danau dan penyeberangan di Jawa, demikian juga di Sumatra. Diharapkan dengan moda-moda yang terhubung termasuk masalah pelabuhan.

(FJ / FJ / VBN)

Bernhard Sumbayak
Founder & Chairman Vibizconsulting
It Is The Time To Diversity
Rabu, 28 Juli 2010 13.40 WIB

(Vibiznews - Wealth Plan) Baru-baru ini, saya menerima pesan singkat yang sama melalui ponsel dari beberapa orang; sebuah cerita mengenai Eagle - Elang. Konon Elang merupakan jenis unggas yang umurnya dapat mencapai 70 tahun. Pada waktu umur Elang 40 tahun, cakarnya mulai menua dan paruhnya menjadi panjang dan membengkok hampir menyentuh dada. Sayapnya juga menjadi berat karena bulunya yang tumbuh itu menebal sehingga menyulitkannya terbang. Untuk melanjutkan hidupnya, elang memerlukan waktu 150 hari – mengubah diri – terbang jauh di tempat yang sangat tinggi, mencari tempat berbatu dan membuat sarang di sana.

Selama 150 hari, elang harus membenturkan paruhnya yang panjang dan bengkok pada bebatuan sampai lepas dari mulutnya, sehingga paruh yang baru mendapat tempat untuk tumbuh. Merontokkan kulit luar cakar tua karena kulit cakar muda tumbuh, dan mencabut bulu yang sudah tua. Hari-hari yang tidak mudah; diperlukan, determinasi - determination. Dari kamus Oxford, salah satu arti kata determination adalah the quality of being firmly committed to doing something - maksudnya keinginan kuat yang dibarengi dengan komitmen dan kerja keras untuk mencapai suatu tujuan.

Demikian halnya dalam berinvestasi, ada hal-hal yang perlu di perhatikan dalam berinvestasi yaitu:

1. Tujuan – berapa banyak investasi yang ingin kita inginkan dan dalam bentuk apa; – apakah kita ingin dalam bentuk uang tunai atau barang atau jasa .

2. Horizon Investasi: dalam waktu berapa lama kita ingin mendapatkan hasilnya atau dalam berapa lama kita ingin menerima hasil imbal balik; – apakah dalam waktu kurang dari setahun atau tiga atau lima tahun.

3. Toleransi terhadap risiko yang bisa kita terima tergantung dari Risk Profile dari setiap orang yaitu seberapa banyak kita berani menerima kenyataan bahwa nilai investasi atau dana yang kita tempatkan atas instrumen keuangan tertentu berkurang. Singkatnya Risk Profile seseorang dapat dibedakan dalam tiga tipe, yaitu:

- Konservatif: cenderung tidak berani menghadapi kerugian dan ketidakpastian, sehingga umumnya memilih instrumen yang sangat aman dengan hasil yang sudah diketahui sebelumnya, seperti deposito. Bagaimana dengan jenis instrumen berisiko seperti obligasi atau saham? Hanya sebagian kecil yang akan dialokasikan dari dana investasinya.

- Moderat: sudah berani mengambil risiko tetapi dengan penuh pertimbangan yang sangat hati-hati dalam memilih instrumen berisiko serta membatasi jumlah dana hingga porsitertentu.

- Agresif: memiliki keberanian menerima risiko lebih tinggi lagi, serta berani mengalokasikan sebagian besar dana investasinya pada instrumen berisiko.

Sekarang, setelah beberapa tahun menempatkan dana pada tabungan dengan berbagai hadiah yang sangat menarik dan deposito, apakah kita merasa hasil imbal balik yang dirasa sudah cukup atau masih kurang? Beberapa teman-teman membandingkan hasil imbal balik yang diperolehnya teman lainnya, ternyata nilainya kecil atau lebih rendah, dan kita baru menyadari. Wah, waktu yang tepat sudah lewat, jadi tinggal bagaimana kita menggunakan hari ini agar tidak semakin terlambat. Bagaimanapun, tidak ada yang bisa mengatur waktu anda, sebaik anda sendiri. Seperti cerita di atas, setelah berumur 40 tahun, elang yang konon bisa memiliki umur 70 tahun, perlu mempersiapkan diri untuk 30 tahun yang akan datang. Sudahkah kita memahami dan menetapkan tujuan kita berinvestasi?

Sebelum melangkah lebih jauh – tentu kita pernah mendengar, ’ada dua hal yang sangat penting yang perlu kita pahami Jangan memasukkan semua telur ke dalam satu keranjang’ yaitu diversifikasi menempatkan dana pada beberapa jenis instrumen investasi. Jika kita menempatkan dana hanya pada produk yang tersedia pada bank,walaupun di bank yang berbeda dan produk yang berbeda, masih dapat dikatakan pada satu keranjang, yaitu produk bank yang memiliki risiko terkait dengan industri bank.

Untuk diversifikasi instrumen investasi, tidak ada salahnya kita mulai mengalokasikan dana ke instrumen keuangan dari industri yang berbeda. Memindahkan sebagian dana deposito kita ke produk investasi di pasar modal. Selain sektor perbankan, pasar modal selama ini telah menjadi sarana untuk memperoleh dana dari masyarakat. Masyarakat dapat melakukan investasi di pasar modal dengan berbagai pilihan jenis investasi yang dengan risk profile dan horizon investasi yang berbeda pula. Kita dapat menempatkan dana pada sekuritas-sekuritas seperti saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi, sertifikat right, waran, sertifikat reksadana dan sebagainya.

Apakah ada produk seperti reksa dana, saham, obligasi yang aman dari penurunan nilai pokoknya? Mulailah dengan reksa dana terproteksi yang menawarkan proteksi dari dana awal suatu investasi. Dimana biasanya produk reksa dana jenis ini mengharuskan kita untuk menempatkan dana dalam jangka waktu tertentu. Pada produk reksa dana ini, manajer investasi kebanyakan menginvestasikan dana yang didapat dari masyarakat ke dalam surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. Obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dijual kepada masyarakat. Potensi keuntungan yang diberikan Reksa Dana Pendapatan Tetap biasanya dianggap tidak sebesar seperti pada Reksa Dana Saham. Namun demikian, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak besar. Itulah sebabnya, Reksa Dana Pendapatan Tetap risikonya dianggap lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

Dengan reksa dana, Anda bisa menyebar risiko investasi Anda dengan leluasa. Sebagai contoh, bila dana Anda Rp 10 juta, maka Anda tidak mungkin bisa membuka beberapa deposito secara bersamaan di beberapa bank karena untuk membuka satu deposito saja dibutuhkan dana minimal Rp 8 juta. Tapi dengan melakukan investasi di reksa dana, maka uang Anda bisa tersebar di dua industri yang berbeda, yaitu:bank dan pasar modal dan dalam berbagai produk.

Seringkali orang-orang bertanya, seberapa amankah untuk orang awam berinvestasi ?, maksudnya yang belum atau sedikit atau terbatas pengetahuan dan pengalaman selain produk bank, dan kira- kira bisa rugi tidak ya? Atau kapan waktu yang tepat mulai berinvestasi?. Waktu yang tepat yang terbaik adalah: kemarin. Faktanya, sampai saat ini saya terlalu sibuk dan tidak punya waktu belajar berinvestasi. Pekerjaan tidak akan pernah selesai. Jadi tidak ada gunanya menunggu waktu yang tepat lagi. Jika anda benar-benar menginginkan hasil yang lebih baik, maka lakukan hari ini walaupun hanya waktu yang tepat urutan kedua, setelah kemarin.

Bagaimana caranya? Secara umum, saya menyarankan agar anda mulai berinvestasi dengan menempatkan dana secara berkala untuk mengurangi risiko. Dengan pengenalan kebutuhan, jangka waktu investasi dan penyesuaian toleransi risiko dari diri kita sendiri, maka tingginya tingkat risiko yang tidak mungkin kita hilangkan tersebut dapat diminimalisasi. Diperlukan keinginan, komitmen, kerja keras untuk mencapai hasil yang kita inginkan. Kata ini merupakan salah satu kata yang cukup sering saya dengar dari orang tua saya (dan saya setuju) untuk mencapai apa yang kita inginkan, diperlukan determinasi yang tinggi. Have a great day to diversify ...Eagle!

(Bernhard Sumbayak/AS/vbn)