KEEP BUYING, jangka panjang LEBE BAGU$, pindah ke http://investasireksadanaindonesiagw.blogspot.com/ aka INVESTASI REKSA DANA INDONESIA gw
gW suka BANGET ketidakPASTIan
Kamis, 30 Mei 2013
Sabtu, 25 Mei 2013
NAB reksa dana SAAT REDEMPTION DIHANTUI BBM ... 250513
Pertumbuhan NAB Produk Reksa Dana Nasional Melambat
Wahyudi Siregar - Okezone
Jum'at, 24 Mei 2013 19:10 wib
MEDAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) untuk terus menyosialisasikan layanan investasi reksa dana ke pada masyarakat. Hal itu sehubungan dengan melambatnya pertumbuhan dana aktiva bersih pada produk reksa dana.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengungkapkan, pada kuartal I-2013 ini, nilai aktiva bersih (NAB) untuk produk reksa dana hanya mencapai Rp197 triliun. Tumbuh sekira sembilan persen dibandingkan kuartal I-2012 lalu. Padahal perolehan NAB ini sempat tumbuh 12 persen, antara periode kuartal I-2011 ke kuartai I-2012.
"Untuk tahun ini, NAB investasi reksa dana mencapai sembilan persen dengan total mencapai Rp197 triliun. Agak melambat dan memang masih jauh dari NAB dari investasi saham. Tapi saya pikir ini hanya sementara. Kinerjanya sebenarnya cukup memuaskan, apabila kita melihat beberapa waktu lalu, jumlah NAB nya sempat lebih rendah hingga 30 persen, dari yang ada saat ini," jelasnya kepada Okezone, usai membuka Pekan Investasi Reksa Dana Nasional 2013, di Medan, Jumat (24/5/2013).
Sementara itu Direktur Pengelolaan Investasi OJK, Fahri Hilmi menuturkan cenderung melambatnya pertumbuhan kapitalisasi pada investasi reksa dana, didorong oleh belum cukup dalamnya penetrasi pemasaran produk reksa dana ke masyarakat.
Tercatat, dari sekira Rp161 triliun dana kelolaan reksa dana, 70 persen sampai 80 persennya hanya terpusat di Jawa. Ironisnya, pertumbuhannya juga hanya sekitar tiga persen sampai lima persen per tahun.
"Target kita untuk pertumbuhan reksa dana ini sebenarnya cukup tinggi. Mencapai 15 persen hingga lima tahun ke depan. Tapi faktanya pada saat ini, dengan konsentrasi dana sekira 70 persen sampai 80 persen dana di wilayah pulau Jawa, jumlah dana kelolaannya hanya bisa tumbuh tiga persen sampai lima persen saja. Begitupun dengan profile ekonomi kita yang sekarang, kami optimistis APRDI dapat mewujudkan target itu," ucapnya.
Sementara itu, Ketua APRDI Denny Taher mengaku ia dan perusahaan manager investasi anggota asosiasinya siap memenuhi target OJK itu. Dengan sosialisasi secara berkesinambungan yang terus dilakukan, serta didukung profile perekonomian masyarakat Indonesia saat ini, maka target pertumbuhan sekira 15 persen itu tidaklah terlalu sulit.
APRDI sendiri sudah memiliki skema baru untuk memenuhi target tersebut, dengan memfokuskan penggarapan investasi reksa dana di pasar ritel.
"Reksa dana sejatinya memang disiapkan untuk sektor ritel. Dan kita akan mendudukkan itu, dengan menggarap sektor ritel ini secara lebih intensif. Kita lakukan sosialisasi hingga ke lapisan masyarakat terbawah. Kami yakin, perubahan akan berhasil jika dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, kami ingin semua keluarga Indonesia bisa memahami Reksa dana bisa menjadi instrumen keuangan untuk mempersiapkan masa depan. Sistem perencanaan keuangan Keluarga-keluarga di Indonesia harus dimodernisasi," pungkasnya. (wan) (wdi)
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengungkapkan, pada kuartal I-2013 ini, nilai aktiva bersih (NAB) untuk produk reksa dana hanya mencapai Rp197 triliun. Tumbuh sekira sembilan persen dibandingkan kuartal I-2012 lalu. Padahal perolehan NAB ini sempat tumbuh 12 persen, antara periode kuartal I-2011 ke kuartai I-2012.
"Untuk tahun ini, NAB investasi reksa dana mencapai sembilan persen dengan total mencapai Rp197 triliun. Agak melambat dan memang masih jauh dari NAB dari investasi saham. Tapi saya pikir ini hanya sementara. Kinerjanya sebenarnya cukup memuaskan, apabila kita melihat beberapa waktu lalu, jumlah NAB nya sempat lebih rendah hingga 30 persen, dari yang ada saat ini," jelasnya kepada Okezone, usai membuka Pekan Investasi Reksa Dana Nasional 2013, di Medan, Jumat (24/5/2013).
Sementara itu Direktur Pengelolaan Investasi OJK, Fahri Hilmi menuturkan cenderung melambatnya pertumbuhan kapitalisasi pada investasi reksa dana, didorong oleh belum cukup dalamnya penetrasi pemasaran produk reksa dana ke masyarakat.
Tercatat, dari sekira Rp161 triliun dana kelolaan reksa dana, 70 persen sampai 80 persennya hanya terpusat di Jawa. Ironisnya, pertumbuhannya juga hanya sekitar tiga persen sampai lima persen per tahun.
"Target kita untuk pertumbuhan reksa dana ini sebenarnya cukup tinggi. Mencapai 15 persen hingga lima tahun ke depan. Tapi faktanya pada saat ini, dengan konsentrasi dana sekira 70 persen sampai 80 persen dana di wilayah pulau Jawa, jumlah dana kelolaannya hanya bisa tumbuh tiga persen sampai lima persen saja. Begitupun dengan profile ekonomi kita yang sekarang, kami optimistis APRDI dapat mewujudkan target itu," ucapnya.
Sementara itu, Ketua APRDI Denny Taher mengaku ia dan perusahaan manager investasi anggota asosiasinya siap memenuhi target OJK itu. Dengan sosialisasi secara berkesinambungan yang terus dilakukan, serta didukung profile perekonomian masyarakat Indonesia saat ini, maka target pertumbuhan sekira 15 persen itu tidaklah terlalu sulit.
APRDI sendiri sudah memiliki skema baru untuk memenuhi target tersebut, dengan memfokuskan penggarapan investasi reksa dana di pasar ritel.
"Reksa dana sejatinya memang disiapkan untuk sektor ritel. Dan kita akan mendudukkan itu, dengan menggarap sektor ritel ini secara lebih intensif. Kita lakukan sosialisasi hingga ke lapisan masyarakat terbawah. Kami yakin, perubahan akan berhasil jika dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, kami ingin semua keluarga Indonesia bisa memahami Reksa dana bisa menjadi instrumen keuangan untuk mempersiapkan masa depan. Sistem perencanaan keuangan Keluarga-keluarga di Indonesia harus dimodernisasi," pungkasnya. (wan) (wdi)
Senin, 20 Mei 2013
BNP Paribas meraup AUM @37 T seh ... 200513
BNP Paribas Catat Dana Kelolaan Rp37,4 T
Dani Jumadil Akhir - Okezone
Senin, 20 Mei 2013 20:12 wib
JAKARTA - Perusahaan yang bergerak dibidang investasi, PT BNP Paribas Investment Partners berhasil mencatatkan Dana Kelolaan atau Asset Under Management (AUM) pada kuartal I tahun ini sebesar Rp37,4 triliun.
Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma mengatakanm sebagian besar dana kelolaannya berasal dari reksa dana saham dan fixed income.
"Meskipun aksi ambil untung (profit taking) banyak terjadi beberapa waktu lalu, hal tersebut tidak terlalu memberikan dampak karena pada bulan ini banyak yang sudah kembali berinvestasi setelah investor merealisasikan keuntungannya," ungkap Vivian, dalam acara CEO Forum Investment Management in Indonesia, di Kampus Binus Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Dia menilai, investor yang masuk di periode April lebih besar dari Maret dan itu sudah bisa mengkover Januari dan Februari.
Di sisi lain, hingga akhir tahun ini BNP Paribas menargetkan dana kelolaannya tumbuh 10 persen dibanding akhir 2012 lalu. Adapun perolehan dana kelolaan sebesar Rp36,24 triliun per Desember 2012.
"Kami menargetkan perolehan AUM tahun ini naik 10 persen, atau sekira Rp39 triliun hingga Rp40 triliun," jelas Vivian.
Untuk mencapai target tersebut BNP Paribas berencana akan meluncurkan produk baru untuk reksa dana saham yang diberi nama Reksa Dana BNP Paribas Dollar Plus.
Nantinya, produk yang akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun ini, ditargetkan mampu meraup dana kelolaan hingga USD15 juta.
"Reksa dana ini bertujuan untuk memberikan tingkat pengembalian yang potensial dalam mata uang dollar Amerika Serikat kepada pemegang unit pernyertaan," tandas Vivian. (wan) (wdi)
Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma mengatakanm sebagian besar dana kelolaannya berasal dari reksa dana saham dan fixed income.
"Meskipun aksi ambil untung (profit taking) banyak terjadi beberapa waktu lalu, hal tersebut tidak terlalu memberikan dampak karena pada bulan ini banyak yang sudah kembali berinvestasi setelah investor merealisasikan keuntungannya," ungkap Vivian, dalam acara CEO Forum Investment Management in Indonesia, di Kampus Binus Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2013).
Dia menilai, investor yang masuk di periode April lebih besar dari Maret dan itu sudah bisa mengkover Januari dan Februari.
Di sisi lain, hingga akhir tahun ini BNP Paribas menargetkan dana kelolaannya tumbuh 10 persen dibanding akhir 2012 lalu. Adapun perolehan dana kelolaan sebesar Rp36,24 triliun per Desember 2012.
"Kami menargetkan perolehan AUM tahun ini naik 10 persen, atau sekira Rp39 triliun hingga Rp40 triliun," jelas Vivian.
Untuk mencapai target tersebut BNP Paribas berencana akan meluncurkan produk baru untuk reksa dana saham yang diberi nama Reksa Dana BNP Paribas Dollar Plus.
Nantinya, produk yang akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun ini, ditargetkan mampu meraup dana kelolaan hingga USD15 juta.
"Reksa dana ini bertujuan untuk memberikan tingkat pengembalian yang potensial dalam mata uang dollar Amerika Serikat kepada pemegang unit pernyertaan," tandas Vivian. (wan) (wdi)
Langganan:
Postingan (Atom)