gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 03 September 2014

RD campuran NEH ... 070513 / 030914

JAKARTAkontan . Berdasarkan data PT Infovesta Utama, sepanjang delapan bulan pertama 2014, rata-rata tingkat pengembalian reksadana campuran mencapai 14,22%. Bahkan, secara bulanan, produk ini mencatatkan return tertinggi dibanding reksadana saham.

Rata-rata return reksadana campuran secara month-on-month sebesar 0,74%. Sedangkan, reksadana saham hanya 0,67%. Berikut reksadana campuran dengan return tertinggi year-on-year (yoy):
1. Pratama Berimbang: 41,77%
2. Kresna Flexima: 29,36%
3. Sucorinvest Flexi Fund: 25,41%
4. Nikko BUMN Plus: 25,38%
5. Prospera Balance: 24,55%
6. CIMB-Principal Balanced Strategic Plus: 24,35%
7. CIMB Principal Balanced Focus I: 24,26%
8. Kiwoom Indoensia Optimum Fund: 22,92%
9. NISP Flexigrowth: 22,7%
10. MNC Dana Kombinasi Icon: 21,54%
Editor: Edy Can

kontan JAKARTA. PT Infovesta Utama mencatat, reksadana campuran menorehkan kinerja positif sepanjang akhir Desember 2013 hingga 25 Juli 2014. Imbal hasil (return) rata-rata reksadana yang meracik portofolio saham dan obligasi ini sebesar 13,38%.
Dibandingkan dengan Juni 2014, rata-rata imbal hasil reksadana campuran bulan lalu juga positif, yakni sebesar 3,17%. Namun, ada sejumlah reksadana yang memiliki return jauh di atas rata-rata.
Berikut beberapa reksadana campuran yang memiliki return di atas rata-rata:
1. Kresna Flexima: 26,82%
2. CIMB-Principal Balanced Strategic Plus: 23,75%
3. Prospera Balance: 23,53%
4. Nikko BUMN Plus: 23,34%
5. CIMB Principal Balanced Focus I: 23,33%
6. NISP Flexigrowth: 22,55%
7. Kiwoom Indonesia Optimum Fund: 21,45%
8. First State Multistrategy Fund: 21,04%
9. Reksa Dana UGM CIMB-Principal Balanced: 20,92%
10. AAA Balanced Fund III: 20,91%
Editor: Sanny Cicilia

TEMPO.COJakarta - Head of Research PT Trimegah Asset Management, Ivan Chamdani, memaparkan saat ini para manajer investasi perlu mengatur strategi untuk produk-produk yang mereka kelola terkait penurunan rating investasi Indonesia yang dilakukan oleh beberapa lembaga pemeringkatan.

Ia mencontohkan penurunan peringkat yang diberikan oleh Standard & Poor (S&P) dari positif menjadi stabil untuk Indonesia bakal berdampak terhadap prospek penerbitan obligasi yang memang sensitif atas pemeringkatan tersebut.

Hal ini, kata dia, mengakibatkan manajer investasi lebih berhati-hati dalam mengelola portofolio reksadana milik nasabahnya."Ini perlu strategi, mungkin akan banyak yang ke efek saham karena sedang naik," kata dia, Selasa, 07 Mei 2013.

Ia mengingatkan, meski S&P menurunkan peringkat investasi namun perlu dilihat bahwa tren yang diberikan masih positif karena berada di tingkat stabil. Sehingga, prospek obligasi kedepan juga masih cukup terbuka. Apalagi jika dilihat, tren rating ini tidak pernah berubah selama bertahun-tahun.

Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Denny R Taher menegaskan, saat ini merupakan saat yang tepat bagi perseroan menerbitkan produk baru agar transaksi investasi kembali ramai. Sebab banyak kalangan menilai saat ini adalah waktu yang sepi masyarakat berinvestasi.

Dia tidak khawatir dengan penurunan peringkat yang diberikan oleh berbagai lembaga pemeringkatan. Sebab ia menilai produk yang ditawarkan cukup variatif dan fleksibel diantaranya adalah produk TRAM ALPHA yang memiliki efek ekuitas hingga 79 persen.

"Sehingga jika misalnya obligasi sedang turun, bisa kita pindah ke efek saham hingga 79 persen," katanya. Meski begitu, dia menegaskan fokus pengelolaan produk TRAM ALPHA ini adalah di efek saham.

Denny memaparkan, meski berhati - hati dalam mengelola investasi lantaran penurunan rating, perseroan tak berhenti mengembangkan produk reksadana saham pada tahun ini. Hal ini bisa dilihat dari kontribusi reksadana yang ditargetkan bisa mencapai hingga 50 persen pada tahun ini dengan realisasi dana kelolaan hingga saat ini yang sudah mencapai Rp 87 miliar.

"Targetnya dana kelolaan bisa mencapai Rp 6 triliun pada tahun ini, sementara untuk produk TRAM ALPHA bisa mencapai Rp 300 miliar,” ujarnya.

GUSTIDHA BUDIARTIE

SELASA, 07 MEI 2013 | 17:53 WIB

Trimegah Luncurkan Reksa Dana Campuran


TEMPO.COJakarta - PT Trimegah Asset Management menerbitkan produk reksa dana campuran TRAM ALPHA . Reksa dana ini merupakan salah satu diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan karakter moderat.

Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Denny R Taher, menyatakan produk yang ditawarkan ini cukup fleksibel dengan efek ekuitas hingga maksimal 79 persen dari net asset value (NAV), "Jadi sangat ideal untuk kondisi pasar yang rentan," ujar Denny dalam jumpa pers di Ritz Carlton, Selasa, 07 Mei 2013.

Dengan efek ekuitas ini, jika kondisi pasar saham kurang baik maka portofolio bisa dipindahkan ke efek utang atau obligasi dan instrumen pasar uang hingga 79 persen. Untuk portofolio di pasar saham sendiri, produk TRAM ALPHA akan berinvestasi pada saham-saham berkapitalisasi besar dan menengah di Bursa Efek Indonesia.

Direktur PT Trimegah Asset Management, Sjane Like Kaawoan, menambahkan produk ini sebenarnya lebih ditujukan kepada nasabah retail. Sebab jika dilihat dari kategorinya, produk ini cukup mudah diakses masyarakat.

Nilai awal investasi untuk reksa dana ini adalah sebesar Rp 250.000, begitu pula minimal investasi berikutnya. Perseroan tidak mengenakan biaya pembelian, namun nasabah akan dikenakan biaya penjualan sebesar 1,5 persen.

Untuk pemasaran produk ini, perseroan menyediakannya melalui kantor-kantor cabang Trimegah. "Saat ini kami memiliki jalur distribusi sebanyak 16 kantor cabang di 13 kota di Indonesia."

return reksadana campuran memikat



JAKARTA. Kinerja reksadana campuran sepanjang empat bulan pertama tahun ini cukup menggembirakan. Bahkan, menurut data PT Infovesta Utama, 16 reksadana campuran berhasil mencetak imbal hasil di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 16,62%.
Reksadana campuran bertajuk Pratama Berimbang milik PT Pratama Capital Assets Management menjadi jawara dengan meraih imbal hasil sebesar 35,34%, dari akhir 2012 hingga 30 April 2013. Di posisi kedua, Kresna Flexima milik PT Kresna Asset Management dengan return sebesar 33,45%.

PT MNC Asset Management melalui MNC Dana Kombinasi Icon, juga mampu meraih imbal hasil di atas IHSG yakni sebesar 19,44%. Direktur MNC Asset Management, Suwito Haryatno menjelaskan, Dana Kombinasi Icon memarkirkan aset dasar pada sektor-sektor infrastruktur, konstruksi, dan properti.
“Sektor-sektor ini akan tetap menjadi pilihan investor di tengah bayang-bayang inflasi,” ujar Suwito, Jumat (3/5).
Adapun saham emiten yang dipilih MNC pada Dana Kombinasi Icon antara lain PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS).
Racikan portofolio produk ini sebesar 60% di saham dan sisanya di obligasi korporasi bertema infrastruktur, properti, dan konstruksi. Suwito mengatakan, target return Dana Kombinasi Icon ini sekitar 15%-20% hingga akhir tahun ini.
Kinerja tetap tumbuh
BNI Asset Management juga tidak jauh beda. Kepala Divisi Investasi BNI Asset Management, Abdullah, mengatakan, isi portofolio reksadana campuran bernama BNI Dana Terencana terdiri atas 50%-60% saham-saham infrastruktur, konsumer, semen, dan perbankan. Sisanya di instrumen obligasi dan pasar uang.
Reksadana ini menorehkan return 12,61%. Meski di bawah IHSG, return reksadana ini masih di atas rata-rata kinerja reksadana campuran yang sebesar 11,01%. Abdullah bilang, racikan reksadana ini hingga akhir tahub masih pada sektor konsumsi. Sementara, sektor komoditas masih dihindari selama harga komoditas dunia masih melempem. "Hingga akhir tahun, kinerja BNI Dana Terencana diharapkan dapat tumbuh hingga 20%," ujar Abdullah.    
Vilia Wati, analis Infovesta Utama mengungkapkan, kinerja rata-rata reksadana campuran sejauh ini cukup baik. Pencapaian ini tidak terlalu jauh dari rata-rata return reksadana saham yang sebesar 17,34% untuk periode yang sama. Kondisi tersebut melihat alokasi portofolio reksadana campuran yang lebih luas, tergantung tipe reksadana tersebut.      
Vilia memprediksi, reksadana campuran hingga akhir tahun bisa menorehkan rata-rata return antara 8%-12%

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZwwwwwwwwwwwwwwwww
sekedar perbandingan antara MANULIFE DANA SAHAM (reksa dana saham) dan MANULIFE DANA CAMPURAN (reksa dana campuran): 


Tidak ada komentar: