gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 29 April 2009

HATI2 adalah saat BUKA MATA... dan HATI

Bagaimana Memilih Produk Reksadana

SHUTTERSTOCK
/
Artikel Terkait:
Nasabah Reksadana Fiktif Datangi Bank Century Solo
Korban Bank Century Kirim Surat ke SBY
Nasabah Surabaya Tuntut Bank Century Kembalikan Uang
Hore... LPS Janji Bayar Korban Century
Bunga Obligasi Reksadana Dikenakan PPh Final


RABU, 29 APRIL 2009 | 15:26 WIB
KOMPAS.com — Dewasa ini penipuan dengan modus penipuan pada produk-produk reksadana ataupun dana bergulir lainnya semakin marak, terakhir yang sedang menjadi sorotan adalah kasus PT Antaboga Delta Sekuritas. Dari kasus-kasus itu, masyarakat awam lagi-lagi menjadi korbannya.

Menurut pengamat ekonomi Aviliani, saat ini masyarakat masih tergiur dengan iming-iming bunga yang tinggi. "Kebanyakan masyarakat kurang memahami produk. Sebenarnya ada tiga macam produk reksadana yaitu reksadana sangat tidak berisiko, fix income dengan risiko 50 persen dan yang benar-benar berisiko adalah saham. Itu yang tidak diketahui masyarakat," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/4).

... berdasarkan pengalaman dan sejarah yang gw jalani: TIDAK ADA SATU PUN PRODUK REKSA DANA BERBASIS SAHAM (YANG KATA EKONOM INI: BERISIKO TINGGI) PERNAH DILIKUIDASI KARENA DITINGGALKAN INVESTORNYA ... BAHKAN USIA FORTIS EKUITAS (DAHULU ADALAH CITIREKSADANA EKUITAS) SUDAH LEBIH DARI 9 TAHUN ... gw punya lebih dari 4 jenis reksa dana saham yang berusia lebih dari 5 tahun ... tetap GAIN BESAR ... malah produk reksa dana berbasis pasar uang (deposito) yang paling banyak dilikuidasi sebelum 5 tahun: 3 produk berdasarkan pengalaman gw ... ga usa ge sebut namanya dah ... malu2in manajer investasinya ...

Untuk menghindari tindak penipuan, lanjut Avialiani, sebelum membeli produk reksadana, masyarakat harus jeli. "Pertama, baca perjanjian secara teliti, pastikan kalau produk yang legal dan tercatat pada Bapepam-LK. Jika terjadi sesuatu maka Bapepam-LK akan bertanggung jawab," terangnya.

Yang kedua adalah perhatikan kinerja perusahaan tersebut melalui laporan keuangan. Apakah dari tahun ke tahun ada peningkatan atau tidak, berapa jumlah nasabah makin naik atau tidak. Dan yang terakhir adalah lihat perusahaan apa saja yang menjadi investornya. "Kalau banyak perusahaan yang bonafide menjadi investor, maka sudah dipastikan produk reksadana itu aman," jelasnya.

Dikatakannya, jika tidak mau mengambil risiko, masyarakat dianjurkan mengambil instrumen investasi yang cukup aman seperti program deposito.


RDI

Tidak ada komentar: