gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 22 April 2009

MENINGKAT, tapi MEROSOT...

Investor Indonesia Masih Berpikir Pendek
Rabu, 22 April 2009 - 20:10 wib
TEXT SIZE :


Foto: Koran SI
JAKARTA - Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Legowo Kusumonegoro mengatakan pergeseran dana kelola MI tidak lepas dari tipikal investor di Indonesia. Mayoritas masih berpikir jangka pendek sehingga fluktuasi situasi ekonomi mudah memicu keluar masuk dana mereka.

"Kemudian dari sisi investasi terdapat pengetatan likuditas, di mana arus modal masuk keluar dari luar negeri mudah," kata dia dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Rabu (22/4/2009).

Dua kondisi tersebut membuat dana kelolaan MI rentan berkurang atau bertambah dalam waktu singkat. Terlebih banyak kasus di pasar modal yang tidak dipungkiri mempengaruhi persepsi investor.

"Investor kita juga sensitif, berbagai kasus di pasar modal belakangan, meski bukan reksa dana turut memengaruhi," ujar dia.

Meski begitu, Legowo mengatakan potensi dana kelola reksa dana maupun KPD di Tanah Air masih cukup besar. Ini tampak dari jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional yang mencapai Rp1.771 triliun, meskipun mayoritas di dominasi oleh deposito dengan tenor maksimal tiga bulan.

Bila rentang simpanan dan deposito nasabah di bank semakin panjang, kata dia, maka besar kemungkinan reksa dana akan mendapat berkah. Ini dimungkinkan karena reksa dana dan KPD termasuk skema investasi jangka panjang. "Tantangan yang ada sekarang adalah mengubah mind set investor," ujar dia.

Khusus untuk reksa danadana terakhir dari Bapepam LK menunjukkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dipenghujung bulan Maret lalu mencapai Rp77,3 triliun atau melonjak Rp3,9 triliun dari posisi akhir bulan sebelumnya.

... oooppssss... KUMAN DI SEBERANG LAUTAN TAMPAK, GAJAH DI PELUPUK MATA TAK TAMPAK... itu loh, BERESIN GCG DI MANAJER INVESTASI ... JANGAN ADA KASUS MODEL MADDOF, STANFORD, SARIJAYA, CENTURY, ANTABOGA LAGI DONG ... huruf kapital semua tandanya gw MARAH2 neh ... he3

Pada akhir Januari NAB reksa dana tercatat sebesar Rp74,3 triliun, dan pada akhir Februari lalu turun menjadi Rp73,4 triliun. Kenaikan yang hanya tersaingi dengan situasi antara November ke Desember 2008, ini dipicu oleh menggelembungnya reksa dana berbasis saham. (Muhammad Ma'ruf/Koran SI/ade)

Tidak ada komentar: