gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 15 Februari 2012

Mandiri kejar tayang 2012 ... 150212

JAKARTA– PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menargetkan total dana kelolaan (asset under management/ AUM) senilai Rp25 triliun pada tahun ini. Total dana kelolaan MMI pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp21,4 triliun.
Direktur Utama MMI Abiprayadi Riyanto mengatakan, untuk mencapai target dana kelolaan tahun ini, MMI berniat menerbitkan sejumlah reksa dana baru. Selain RDPT berbasis proyek infrastruktur, MMI berencana menerbitkan 2–3 reksa dana saham.”Untuk reksa dana konvensional,kami akan menerbitkan 2–3 reksa dana saham dengan tema yang berbeda.Tapi, masih godok,” katanya di Jakarta kemarin. Selain reksa dana saham, MMI juga akan menerbitkan beberapa reksa dana terproteksi untuk mengganti reksa dana terproteksi miliknya yang segera jatuh tempo. Adapun, dana kelolaan MMI mayoritas dikontribusi dari reksa dana terproteksi mencapai 50%, 20–25% dari reksa dana pasar uang dan sekitar 12% dari reksa dana saham dan produk investasi lainnya. Abiprayadi mengatakan, MMI berencana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) berbasis proyek infrastruktur senilai Rp500 miliar. Ini menyusul sektor infrastruktur yang akan tumbuh signifikan pada tahun ini. Menurutnya, sektor infrastruktur harus direalisasikan lebih cepat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik. ”Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kita akan berpartisipasi dengan menerbitkan reksa dana terkait infrastruktur,”katanya. Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan dan mendekati sekitar 2-3 proyek terkait infrastruktur.Adapun, proyek tersebut adalah pembangkit listrik (power plant) karena tingginya kebutuhan terhadap listrik, terutama di daerah terpencil dan jalan tol. Nilai RDPT berbasis infrastruktur tersebut sekitar Rp400–500 miliar. Dia berharap RDPT diterbitkantahunini. Namun,adasejumlah hal yang harus dipersiapkan, seperti uji kelayakan (feasibility study) dan pembebasan lahan. ”Persiapannya tidak sebentar, tapi kami berharap bisa diterbitkan tahun ini,”ujarnya. Abiprayadi menambahkan, jika proyek di pembangkit listrik dan jalan tol berhasil, maka perusahaan akan merambah ke proyek yang lebih besar, seperti penyediaan air minum. Kendati demikian, MMI akan berhati-hati dalam memilih proyek lantaran investor menginginkan imbal hasil (return) yang menarik. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Harry M Supoyo berpendapat, kekuatan ekonomi di bidang infrastruktur yang baik membutuhkan peran pasar modal yang kuat. Menurut dia, peluang untuk mengembangkan sektor infrastruktur sangat luas namun diperlukan skala prioritas.”Investor mengerti mengenai meningkatkan perekonomian,namun ini bisnis sehingga mereka harus mendapatkan imbal hasil yang bagus. Proyek harus memberi imbal hasil yang baik bagi perusahaan,”tutur dia. Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra berpendapat, masuknya Indonesiadalamlevel layak investasi harus dibarengi dengan percepatan pembangunan infrastruktur.Menurut dia, Undang-Undang (UU) pengadaan lahan yang baru diterbitkan pemerintah pada akhir tahun lalu akan memberikan kepastian bagi investor untuk berinvestasi di sektor tersebut. http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/469427 /Sumber : SEPUTAR INDONESIA

Tidak ada komentar: