gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Jumat, 12 Oktober 2012

kekUatan RD Pasar Uang neh ... 121012

 

BNI-AM segera meluncurkan reksadana pasar uang

kontan
JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI-AM) berencana meluncurkan produk reksadana pasar uang pada bulan Desember ini, dengan nama BNI-AM Dana Lancar.

Produk ini merupakan produk reksadana pasar uang yang baru luncur setelah produk reksadana pasar uang sebelumnya ditutup. "Produk ini terbit menyikapi strategi investasi yang kondusif untuk jangka waktu lebih pendek," jelas Idhamsyah Runizam, Direktur Utama PT BNI Asset Management kepada KONTAN, Jumat (12/10).

Walaupun pihak Badan Pengawas pasar Modal (BAPEPAM-LK) sudah mengeluarkan aturan baru mengenai reksadana pasar uang yang memperbolehkan Manajer Investasi menggunakan obligasi dibawah 1 tahun sebagai underlying, namun BNI-AM malah tidak menggunakan surat utang untuk produknya.

"Produk ini, dominan menggunakan deposito dan sisanya menggunakan instruemen pasar uang," katanya.

Menurut Idham, pihaknya akan memasukkan portfolionya deposito perbankan dengan tingkat suku bunga yang beragam.

Dengan komposisi portfolio seperti itu, Idham memprediksi, indikasi imbal hasil 6,5 per tahunnya. Menurutnya, profil investor yang tepat untuk produk ini adalah investor yang ingin menghindari volatilitas harga untuk sekedar menyimpan dalam jangka waktu yang pendek.

"Masih sama seperti produk reksadana open-end BNI-AM lainnya, investor bisa menyetor dana minimal Rp 100 ribu per bulannya," tambah Idham.

Reksadana Pasar Uang Pilihan Jangka Pendek

Tribunnews.com - Kamis, 21 Juni 2012 11:26 WIB
net
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di saat kondisi pasar modal sedang bergejolak, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan investasi jangka pendek.
"Risiko reksadana pasar uang lebih kecil," cetus Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan dari Zap Finance.
Di lain sisi, reksadana pasar uang masih bisa memberikan imbal hasil lebih besar ketimbang deposito.
Reksadana pasar uang juga bisa menjadi penyeimbang bagi investor yang tetap memilih menempatkan sebagian dana investasi ke instrumen berbasis saham. Investor tersebut bisa mengurangi porsi investasi di reksadana saham dan memperbesar penempatan di reksadana pasar uang.
Zizi berpendapat lain. Dalam kondisi pasar modal yang buruk seperti sekarang, ia tidak menyarankan investor menempatkan dana di reksadana pasar uang.
Alasan dia, investor tetap terpapar risiko penurunan nilai aset dasar, sementara imbal hasilnya tidak terlalu besar.
Sama halnya deposito, reksadana pasar uang cocok untuk memenuhi tujuan investasi yang akan tercapai dalam waktu setahun sampai dua tahun.

Tidak ada komentar: