gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 22 Juli 2009

saat di puncak, ati2

Rabu, 22 Juli 2009 | 07:15

DANA KELOLAAN REKSADANA

Target Terlampaui, MI Bikin Target Baru


JAKARTA. Reksadana masih menjadi pilihan favorit masyarakat dalam berinvestasi. Para manajer investasi (MI) yakin benar akan hal ini. Makanya para MI optimistis bisa menggaet banyak dana kelolaan baru selama tahun ini.

PT Schroder Investment Management Indonesia, misalnya, sudah dua kali merevisi target dana kelolaan tahun ini. Semula, MI yang memiliki dana kelolaan terbesar di Indonesia ini memasang target dana kelolaan Rp 24 triliun.

Nyatanya, target tersebut sudah terlewati semenjak April 2009. "Dana kelolaan kami pada April mencapai Rp 24,5 triliun," kata Michael Tjoajadi, Direktur Schroder Investment Management Indonesia.

Schroder kemudian menaikkan target dana kelolaannya menjadi Rp 28 triliun. Pada 17 Juli 2009, dana kelolaan Schroder sudah menembus Rp 28,3 triliun. "Sekarang kami merevisi lagi menjadi Rp 28,5 triliun," ujar Michael.

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) juga bersiap merevisi target dana kelolaannya. Menurut Presiden Direktur MAMI Denny Thaher, total dana kelolaan MAMI saat ini mencapai Rp 21 triliun. Ini melebihi target awal sebesar Rp 20 triliun.

Namun, Denny belum mau mengungkap target dana kelolaan terbaru mereka. "Masih kami bahas," imbuhnya.
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen juga bersiap menaikkan target dana kelolaan tahun ini menjadi sekitar Rp 7 triliun. Semula, Batavia menargetkan dana kelolaan reksadana Rp 6 triliun.

Sampai awal Juli 2009, "Dana kelolaan kami sudah mencapai Rp 5,8 triliun," kata Angky Hendra, Manajer Investasi Batavia Prosperindo.

Ada dua sumber kenaikan dana kelolaan para MI. Pertama, kenaikan jumlah penyertaan. Kedua, lonjakan dana kelolaan reksadana juga terjadi karena naiknya nilai aset dasar atau underlying asset reksadana. Menurut Angky, lonjakan dana kelolaan reksadana lebih banyak didorong kenaikan nilai aset dasar reksadana ketimbang kenaikan jumlah nasabah.

Data Bapepam-LK menunjukkan, dari akhir 2008 sampai 1 Juli 2009, jumlah unit penyertaan reksadana bertambah 8% dari 60,97 miliar unit menjadi 65,7 miliar unit. Pada periode sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai aset reksadana saham dan campuran, naik 51,9%.



Abdul Wahid Fauzie KONTAN

Tidak ada komentar: