gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Kamis, 08 Maret 2012

17 RD the best @2011

17 Reksa Dana Terbaik Selama 2011 Ke-17 reksa dana itu dianggap mampu bertahan dan bisa memiliki kinerja baik. Rabu, 7 Maret 2012, 18:48 WIB Syahid Latif, Sukirno VIVAnews - Lembaga riset reksa dana, PT Infovesta Utama, bekerja sama dengan majalah ekonomi nasional, Investor, menetapkan 17 reksa dana berkinerja terbaik tahun 2012. Reksa dana terbaik itu terbagi atas 25 kategori penghargaan. "Pemberian penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap reksa dana yang mampu bertahan dan memiliki kinerja terbaik sekaligus mendorong pengelola reksa dana agar terus meningkatkan kinerja," kata Pemimpin Redaksi Majalah Investor, Primus Dorimulu, dalam sambutan Award Presentation and Panel Discussion Majalah Investor, di Graha Niaga, Jakarta, Rabu 7 Maret 2012. Penilaian kinerja reksa dana kali ini dihitung berdasarkan tiga komponen penilaian, yaitu Risk Adjusted Return, pertumbuhan unit penyertaan, serta alokasi portofolio. Produk reksa dana yang dinilai dikelompokkan kepada jangka waktu penerbitan yaitu 1,3,5, dan 7 tahun. Namun, dalam penilaian berdasarkan periode itu, tim penilai memberikan pengecualian untuk produk reksa dana pasar uang dan reksa dana campuran. Hasil penjurian, memutuskan terdapat 11 penghargaan untuk reksa dana saham, 4 penghargaan reksa dana campuran, 5 penghargaan reksa dana pendapatan tetap rupiah, 3 penghargaan reksa dana pendapatan dolar, dan 2 penghargaan reksa dana pasar uang. Berikut daftar lengkap reksa dana terbaik 2012 : A. Jenis Saham : 1. Reksa dana saham periode 1 tahun aset di atas Rp1 triliun: Reksa Dana Panin Maksima dari PT Panin Asset Management. 2. Reksa dana saham periode 1 tahun aset di atas Rp100 miliar-Rp1 triliun: Reksa Dana Trim Kapital Plus dari PT Trimegah Asset Management. 3. Reksa dana saham periode 1 tahun aset di atas Rp25 miliar-Rp100 miliar: Reksa Dana Milenium Equity dari PT Millenium Danatama Indonesia. 4. Reksa dana saham periode 3 tahun aset di atas Rp1 triliun: Reksa Dana Panin Dana Maksima dari PT Panin Asset Management. 5. Reksa dana saham periode 3 tahun aset di atas Rp100 miliar-Rp1 triliun: Reksa Dana Trim Kapital Plus PT Trimegah Asset Management. 6. Reksa dana saham periode 3 tahun aset di atas Rp25 miliar-Rp100 miliar: Reksa Dana Grow 2 Prosper dari PT Corfina Capital. 7. Reksa dana saham periode 5 tahun aset di atas Rp1 triliun Reksa Dana: Panin Maksima dari PT Panin Asset Management. 8. Reksa dana saham periode 5 tahun aset di atas Rp100 miliar-Rp1 triliun: Reksa Dana Batavia Dana Saham dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. 9. Reksa dana saham periode 5 tahun aset di atas Rp25 miliar-Rp100 miliar: Reksa Dana First State Investments Indonesia. 10. Reksa dana saham periode 7 tahun aset di atas Rp1 triliun: Reksa Dana Panin Dana Maksima dari PT Panin Asset Management. 11. Reksa dana saham periode 7 tahun aset di bawah Rp1 triliun: Reksa Dana Batavia Dana Saham dari PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen. B. Jenis Campuran : 1. Reksa dana campuran A periode 1 tahun: Reksa Dana Danamas Fleksi dari PT Sinarmas Sekuritas. 2. Reksa dana campuran A periode 3 tahun: Reksa Dana Danamas Fleksi dari PT Sinarmas Sekuritas. 3. Reksa dana campuran B periode 1 tahun: Reksa Dana Panin Dana Unggulan dari PT Panin Asset Management. 4. Reksa dana campuran B periode 3 tahun: Reksa Dana Panin Dana Unggulan dari PT Panin Asset Management. C. Jenis Pendapatan Tetap 1. Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun aset di atas Rp1 triliun: Reksa Dana Danamas Stabil dari PT Sinarmas Sekuritas. 2. Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun aset di atas Rp100 miliar-Rp1 triliun: Reksa Dana Simas Danamas Mantap Plus dari PT Sinarmas Sekuritas. 3. Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun aset di atas Rp25 miliar- Rp100 miliar: Reksa Dana ORI dari PT Mega Capital Investama. 4. Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun aset di atas Rp100 miliar: Reksa Dana GMT Dana Pasti dari PT GMT Aset Manajemen. 5. Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun aset di atas Rp25 miliar-Rp100 miliar: Reksa Dana Simas Danamas Instrumen Negara dari PT Sinarmas Sekuritas. D. Jenis Pendapatan Tetap US Dolar 1. Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun aset di atas US$10.000: Reksa Dana BNP Paribas Prima USD dari PT BNP Paribas Investments Partners. 2. Reksa dana pendapatan tetap periode 1 tahun aset di bawah US$10.000: Reksa Dana Danamas Dollar dari PT Sinarmas Sekuritas. 3. Reksa dana pendapatan tetap periode 3 tahun: Reksa Dana Danamas Dollar dari PT Sinarmas Sekuritas. E. Jenis Pasar Uang 1. Reksa Dana pasar uang periode 1 tahun: Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang dari PT Mandiri Manajemen Investasi. 2. Reksa dana pasar uang periode 3 tahun: Reksa Dana MNC Dana Lancar dari PT MNC Asset Management. (art) • VIVAnews Pelaku Reksa Dana Rayu Pemilik Deposito Saat ini, dana masyarakat dalam bentuk deposito mencapai Rp602 triliun. Rabu, 7 Maret 2012, 19:14 WIB Syahid Latif, Sukirno VIVAnews - Chief Economist and Director for Investor Relation Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat, mengimbau para pemegang deposito untuk mengalihkan dananya ke produk investasi reksa dana. Alasannya, reksa dana memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan produk konvensional tersebut. Bahana mencatat, nilai investasi masyarakat pada produk deposito saat ini mencapai Rp602 triliun. Dana itu dianggap memiliki potensi besar untuk bisa beralih ke produk investasi reksa dana. "Potensinya besar sekali, yang dilarang berjudi, bukan berspekulasi," kata Budi, dalam diskusi pada acara Award Presentation and Panel Discussion Majalah Investor, di Graha Niaga, Jakarta, Rabu 7 Maret 2012. Budi mengatakan, persoalan di industri reksa dana sebetulnya bukan terletak pada kriteria produk reksa dana berkinerja terbaik. Masalah utama justru berasal dari upaya mengurangi jumlah simpanan masyarakat dalam bentuk deposito. Untuk itu, Budi menyarankan agar pelaku reksa dana terus gencar menyosialisasikan keuntungan investasi dari produk yang mereka tawarkan. Apalagi, dengan neraca pembayaran dan indikator ekonomi yang bagus, bisa mempermudah proses sosialisasi tersebut. "Kurangi deposito, beli reksa dana, karena 10 tahun terakhir deposito hanya memberi keuntungan lima persen. Padahal, kalau dibelikan saham perbankan bisa untung 27 persen," ungkapnya. Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Abiprajadi Riyanto, memperkirakan industri reksa dana pada tahun ini bisa tumbuh 10-15 persen. Namun, pertumbuhan itu bisa tercapai jika kondisi eksternal dan internal bisa mendukung. "Faktor dalam negeri seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, itu bisa berpengaruh," ujarnya. (art) • VIVAnews

Tidak ada komentar: