gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Sabtu, 08 Mei 2010

RDS: TIME TO BUY, maybe Monday would be a bit late coz of REBOUND: 080510

... IT'S NOT A MONDAY BLUES... IT'S A REBOUND MONDAY ... indeed

Senin, 10 Mei 2010 | 17:17

PENUTUPAN BURSA

IHSG ditutup Kokoh



Indeks menutup pasar hari ini dengan performa prima. Pada penutupan perdagangan BEI, Senin, (10/5) IHSG bertengger di level 2.850,427 atau naik 4,06%.

Saham-saham yang naik berjumlah 193 saham sementara yang turun 31 saham dan yang tidak berubah 41 saham. Total volume perdagangan mencapai 6,763 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,241 triliun.

Sejumlah saham unggulan seolah menebus penurunan mereka pekan lalu dengan naik cukup tajam. Astra Internasional (ASII) naik 5,971% menjadi Rp 42.600, Bank Central Asia (BBCA) naik 5,58% menjadi Rp 5.200, Bank Mandiri (BMRI) naik 5,83% menjadi Rp 5.450, United Tractor (UNTR) melonjak 10,03% menjadi Rp 18.650, dan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik 7,6% menjadi Rp 15.850. Kenaikan saham-saham bluechip ini mengerek indeks LQ-45 24,049% ke level 549.419.

Sementara itu, saham-saham yang merosot antara lain, Keramika Indonesia (KIAS) yang turun 14,89% menjadi Rp 200, Bank Tabungan Pensiun (BTPN) turun 2,7% menjadi Rp 7.200, Inovisi Infracom turun 7,08% menjadi Rp 1.050. Saham induk-anak Matahari Putra Prima (MPPA) dan Matahari Departement Store (LPPF) juga terseret penurunan. MPPA turun 1,94% menjadi Rp 1.010 dan LPPF turun 0,93% menjadi Rp 2.650.



Astri Karina Bangun kontan

Pengembalian reksa dana saham meredup
Emiten kapitalisasi kecil layak dikoleksi

JAKARTA: Rerata return reksa dana saham sepanjang bulan lalu dibukukan 5,8%, lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 6,98% akibat pergerakan saham berkapitalisasi kecil dan non-blue chip.
Data PT Infovesta Utama menunjukkan rerata return sebanyak 74 produk reksa dana itu hanya terdongkrak oleh sebagian kecil produk investasi yang memiliki return tinggi dibandingkan dengan yang lain.

Tercatat hanya sebanyak 36 produk reksa dana yang membukukan return di atas rerata 5,8%, sedangkan sisanya, sebanyak 38 produk, return-nya di bawah rerata.

Analis Riset Infovesta Utama Edbert Suryajaya menilai hal itu disebabkan oleh sebagian besar reksa dana saham menggunakan saham blue chip sebagai portofolio dalam 10 besar efek komposisi investasinya.

"Penggerak pasar saham bulan lalu sebagian besar adalah saham yang bukan merupakan blue chip, dan menyebabkan reksa dana yang return-nya terangkat itu yang tidak banyak blue chip-nya," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, pekan ini.

Analis Saham Infovesta Utama Praska menambahkan beberapa sektor saham yang 'terbang' bulan lalu sekaligus mendongkrak return bagi reksa dana adalah pertambangan, manufaktur, dan properti.

Menurut dia, saham dari sektor pertambangan itu bisa menguat dalam jumlah lebih besar dibandingkan dengan sektor lain karena pengaruh kenaikan harga komoditas pertambangan seperti nikel dan timah di pasar global.

"Saya mencatat beberapa saham yang naik banyak bulan lalu dari pertambangan yaitu saham PT Adaro Indonesia Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, dan PT United Tractor Tbk."

Dalam data Infovesta itu juga ditunjukkan hanya ada dua reksa dana saham yang membukukan return di atas 10%. Kedua produk itu adalah Reksa Dana Millennium Equity milik PT Millennium Danatama Indonesia dan Reksa Dana Panin Maksima miliki PT Panin Sekuritas Tbk.

Emiten kecil

Direktur & Manajer Investasi Panin Sekuritas Winston Sual menilai bahwa pergerakan return reksa dana saham yang besar, terutama yang dikelola perusahaan, disebabkan oleh pergerakan beberapa saham emiten yang berkapitalisasi tidak besar.

Saham jenis itu, tuturnya, masih memiliki fundamental yang baik dan harganya masih cukup rendah sehingga masih layak dikoleksi.

"Salah satu contohnya adalah penggerak bursa saham yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang kapitalisasinya besar dan jadi salah satu portofolio utama industri reksa dana. Karena bulan lalu tidak banyak menguat sebagian besar reksa dana saham return-nya tidak besar."

Data Infovesta Utama itu juga menunjukkan rerata return reksa dana saham masih jauh lebih besar dibandingkan dengan rerata return reksa dana campuran yang dibukukan sebesar 3,12% dari sebanyak 114 produk dan reksa dana pendapatan tetap sebanyak 102 produk sebesar 1,44%.

Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), hingga Februari 2010, total dana kelolaan reksa dana mencapai Rp113,27 triliun dengan jumlah unit yang beredar mencapai 70,81 miliar. (Fahmi Achmad) (irvin.avriano@bisnis.co.id)

Oleh Irvin Avriano A.
Bisnis Indonesia

Tidak ada komentar: