saat KEPANIKAN PASAR KARENA INVESTOR GLOBAL RUGI $3T, MAKA gw mah malah BELI saat KOREKSI IHSG YANG CUKUP DALAM, walau pun gw maseh juga berekspektasi terkoreksi hingga 3500, saat BENERAN GW MASUK LEBE GEDE
bwat investor atawa penonton yang GA MAFHUM, sila BOBO taruh duwit di bawah bantal, biarkan pasar liar sendiri, n gw mencari YANG DIBUANG oleh investor laen
ini saatnya gw CUS (cari untung sesaat) di reksa dana saham
gw maseh punya modal bwat beli karena uda sempat jual / redeem sebagian dari laba (potential gain) pada awal taon
transisi ke inflasi tinggi telah menyeret 2 raksasa global, amrik dan china untuk MENGAMBIL KEBIJAKAN YANG SESUAI YAITU MENAEKKAN SUKU BUNGA PINJAMAN dan SIMPANAN bank sentral mereka
SETIAP INFLASI, KENAEKAN SUKU BUNGA, pasti MENYERET TURUN BURSA SAHAM dan KOMODITAS pada AWALNYA, namun setelah TERJADI PROSES EKUILIBRIUMISASI ekonomi global, maka BURSA SAHAM MULAI BERANJAK naek lage, semoga :)
gw pernah membandingkan secara kasar tren pemanfaatan listrik dan pertumbuhan ekonomi serta ihsg: tren UTILISASI LISTRIK dan IHSG
kebetulan 2011 ini ternyata:
Pemakaian Listrik Jawa-Bali Melonjak
"Setahun pemakaian listrik naik 3.000 megawatt."
Senin, 13 Juni 2011, 21:46 WIB
Syahid Latif, Ajeng Mustika Triyanti
VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara memastikan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tidak akan mengakibatkan berkurangnya pemakaian listrik secara drastis. Hal yang menjadi perhatian konsumen justru jaminan ketersediaan pasokan listrik yang dapat disediakan PLN.
"Hal ini merupakan dilema bagi kami, apakah pertumbuhan seperti ini harus ditahan hanya karena kemampuan kita yang terbatas," kata Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 13 juni 2011.
Dahlan mengungkapkan, pengalaman PLN saat mencabut capping TDL pada tahun 2010 menunjukan kenaikan tarif listrik tidak menurunkan kapasitas listrik yang dipakai konsumen. Malah, pemakaian listrik setelah pencabutan capping TDL terus menanjak dan memecahkan rekor pemakaian listrik setiap minggunya.
Kenaikan pemakaian listrik ini terjadi di Indonesia Timur yang pemakaian listriknya naik sebanyak 24 persen padahal awalnya hanya diperkirakan hanya akan naik sebesar 9 persen. Sedangkan Indonesia Barat, pemakaian listrik naik 17 persen dari direncanakan hanya sebesar 11 persen.
"Rekor baru di Jawa-Bali pemakaian listrik mencapai 18.970 megawatt pada bulan lalu. Setahun pemakaian listrik naik 3.000 megawatt," kata Dahlan.
PLN, ujar Dahlan, selama ini berkomitmen untuk menjamin pemerataan energi di seluruh wilayah Indonesia. Tekad untuk mencapai hal itu diupayakan dengan merealiasasikan pembangunan pembangunan listrik tenaga surya (PLTS) di 100 pulau.
Upaya lain adalah merangkai pulau-pulau dengan kabel bawah laut serta pemakaian gas alam yang sudah dikompresi pada saat beban puncak.
PLN juga terus berupaya mendekatkan gardu-gardu induk ke potensi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), penggunaan PLTU sewa untuk mengatasi biaya pokok produksi, mendorong listrik prabayar, serta mengeluarkan kebijakan kenaikan daya listrik secara gratis untuk masyarakat mampu yang menggunakan 450-900 VA, serta menggeser beban puncak ke tengah malam.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar