gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Jumat, 23 Desember 2011

pole$4n akhir taon RDS ... 231211

Jumat, 23 Desember 2011 | 07:34 oleh Sandy Baskoro, Wahyu Satriani IMBAL HASIL REKSADANA SAHAM Window dressing di reksadana saham mulai membuahkan hasil KONTAN JAKARTA. Aksi para Manajer Investasi (MI) memoles portofolio reksadana saham mulai berbuah. Dalam sebulan terakhir, mayoritas produk reksadana saham mencatat imbal hasil positif. Data PT Infovesta Utama, sebuah perusahaan riset pasar modal independen, memperlihatkan 78 dari 82 produk reksadana saham membukukan imbal hasil positif selama periode 30 November 2011 hingga 21 Desember 2011. Hanya empat produk yang mencetak return negatif. Pratama Capital Asset Management menempatkan tiga produknya: Pratama Equity, Pratama Saham dan Dana Pratama Ekuitas, di posisi 10 besar reksadana saham yang mencetak return tertinggi. Padahal, ketiga produk itu dalam setahun terakhir, yakni periode 21 Desember 2010-21 Desember 2011, mencatatkan imbal hasil mengecewakan, yakni minus di atas 7%. Bukan hanya Pratama, produk reksadana saham besutan MI lain seperti OSK Nusadana Asset Management, Sinarmas Sekuritas, dan Danareksa Investment Management juga membukukan kinerja negatif jika diukur dalam satu tahun. Danareksa Mawar Fokus 10, misalnya, mencetak return minus 12,26% year on year. Return Simas Danamas Saham milik Sinarmas Sekuritas minus 10,65% year on year. Tapi dalam sebulan terakhir, racikan portofolio para MI mulai tokcer. Pratama Capital mengantarkan tiga produknya menduduki posisi tiga besar reksadana pemberi return bulanan tertinggi. Alex Nugraha, manajer investasi Pratama Capital mengungkapkan, perusahaannya memilih portofolio saham berkapitalisasi besar, mulai dari sektor perbankan, industri serta otomotif. Saham Astra International, Semen Gresik, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia, adalah aset-aset yang diincar. Pratama juga masuk ke saham Kawasan Industri Jababeka dan Energi Mega Persada. "Porsi kedua saham itu paling besar, masing-masing 9,79% dan 9,68% dari total dana kelolaan produk Pratama Saham yang senilai Rp 562,12 miliar," ungkap Alex, Kamis (22/12). Direktur Sinarmas Sekuritas, Hermawan Hoesein, juga optimistis return produknya terus menanjak. Imbal hasil bulanan Simas Danamas Saham mencapai 3,92%, atau lebih tinggi daripada pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode yang sama, yaitu 2,13% . "Sekarang kami menempatkan portofolio di saham sektor konsumsi, infrastruktur dan memperkecil porsi saham mining," tutur Hermawan. Rudiyanto, Senior Research Analyst Infovesta Utama menduga sebagian MI melancarkan aksi window dressing dengan memoles portofolionya menjelang tutup tahun. Strategi itu mendapat tanggapan yang positif dari investor. Terbukti, ada kenaikan jumlah unit penyertaan di reksadana saham sepanjang November 2011. "Di periode ini, unit penyertaan naik 2,1 miliar menjadi 23,9 miliar dibandingkan Oktober sebanyak 21,8 miliar unit," ujar Rudiyanto. Hermawan memprediksi return reksadana saham di 2012 bisa mencapai 20%-25%, dengan asumsi IHSG mencapai 4.400. Peringkat utang Indonesia yang naik ke level investment grade menjadi satu pendongkrak IHSG.

Tidak ada komentar: