gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Selasa, 27 Desember 2011

tumbuh baik, ITU mah EKSPEKTASI setiap taon, bo

Inilah Proyeksi Reksa Dana 2012 Oleh: Agustina Melani Pasar Modal - Selasa, 27 Desember 2011 | 07:08 WIB INILAH.COM, Jakarta - Indonesia mendapatkan rating investment grade dari Fitch Ratings pada akhir 2011 diharapkan dapat mendongkrak kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal khususnya ke industri reksa dana pada 2012. Direktur Utama PT Schroders Invemest Management Indonesia Michael Tjoajadi menuturkan, industri reksa dana diharapkan dapat tumbuh baik di masa mendatang. Dengan perolehan investment grade oleh Fitch Rating pada akhir tahun ini diharapkan dapat membuat pasar modal menjadi lebih bagus. "Dengan pasar modal bagus akan mendorong investor lokal berpartisipasi di bursa saham Indonesia khususnya investasi ke reksa dana," tambah Michael saat dihubungi INILAH.COM, belum lama ini. Menurut Michael, perolehan investment grade oleh Fitch Ratings kepada Indonesia tidak berdampak langsung bagi industri reksa dana di Indonesia. Hal ini dikarenakan industri reksa dana ditopang sebagian besar oleh investor domestik. Tapi sisi lain dengan perolehan investment grade tersebut akan mendorong kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia. "Industri reksa dana kita sangat bergantung dengan investor dalam negeri yang tidak tergantung dengan rating. Meski begitu kita berharap dengan investmen grade akan buat pasar modal lebih bagus," kata Michael. Lebih lanjut ia menuturkan, dengan investment grade tersebut, investor asing akan cenderung lebih memiliki langsung investasi ke sagam dan obligasi sehingga tidak melalui reksa dana. Masih banyak kendala investor asing untuk berinvestasi reksa dana di Indonesia. Hal itu dikarenakan ada aturan know your client."Investor asing akan cenderung berinvestasi langsung ke obligasi dan saham karena terkendala aturan di reksa dana. Selain itu, industri reksa dana belum siap untuk menampung dana investasi asing itu," ujar Michael. Sementara itu, ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia Abiprayadi Riyanto menuturkan, status investment grade memang telah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar investasi baik di dalam negeri dan luar negeri. Dengan perolehan rating tersebut ada sisi positif dan negatif. Abiprayadi menilai, dari segi positif Indonesia sekarang menjadi negara layak investasi khususnya bagi dana-dana pensiun di luar negeri yang memang mensyaratkan hanya boleh investasi di instrumen yang minimal investment grade. "Jadi ada potensi-potensi investasi obligasi Indonesia yang mencari pilihan investment grade karena pilihan di negara lain yang masih prospektif tidak banyak di saat kondisi krisis Uni Eropa dan AMerika Serikat seperti sekarang ini," kata Abiprayadi. Tapi sisi lain, Indonesia menjadi rebutan dengan investor-investor tersebut sehingga harga bisa naik dan akibatnya yield jadi makin turun. Selain itu, debitur domestik juga makin mudah dapat akses ke dana asing-dana asing karena kepercayaan Indonesia makin tinggi dengan investment grade sehingga secara langsung dan tidak lamgsung dapat menjadi kompetisi bagi perbankan domestik. Direktur PT Panin Asset Management Ridwan Soetedja menuturkan, bila Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat tumbuh sebesar 15% pada 2012 maka hal itu memberikan sentimen positif untuk industri reksa dana. Meskipun begitu, krisis Eropa memang masih akan menjadi perhatian pelaku pasar. Dengan kondisi krisis di Eropa dan Amerika Serikat, emerging market termasuk Indonesia dapat menjadi pilihan investasi. Diharapkan itu memberikan sentimen positif untuk bursa saham Indonesia. Analis PT Infovesta Utama Rudiyanto menuturkan, kinerja IHSG, kondisi ekonomi Eropa dan Amerika Serikat, serta peraturan mengenai agen penjual mempengaruhi industri reksa dana pada 2012. Sebelumnya tahun ini wealth management sempat dibekukan untuk menjual reksa dana. Hal itu berpengaruh terhadap penjualan reksa dana."Bila regulasi mengenai agen penjualan sudah jelas maka itu dapat mendongrak industri reksa dana pada 2012," kata Rudiyanto. Bagi investor dan calon investor yang tertarik masuk ke reksa dana, Rudiyanto menyarankan, investor dan calon investor melihat kinerja reksa dana tersebut dan melihat jumlah dana kelolaan reksa dana yang sebaiknya Rp25 miliar. Rudiyanto menekankan, investor juga harus mengetahui profil resiko, waktu investasi dan tujuan untuk berinvestasi di reksa dana. Sedangkan Michael mengatakan, reksa dana campuran dapat menjadi pilihan investor pada 2012. Hal itu mengingat krisis utang Eropa masih membayangi pasar modal pada 2012. Dengan reksa dana campuran diharapkan dapat meminimalkan risiko.

Tidak ada komentar: