gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Selasa, 26 Mei 2009

yang ini... gw ga ikutan dah...

Selasa, 26 Mei 2009 | 08:34

REKSADANA BARU PNM

PNM Rilis Reksadana Penyertaan Terbatas


JAKARTA. Sebuah produk reksadana penyertaan terbatas bakal kembali meluncur ke pasar. Kali ini, PNM Investment Management yang akan merilis produk reksadana khusus itu di akhir semester pertama 2009.
Tjatur Heri Priyono, Direktur PNM Investment, menyatakan, kini PNM tengah menjajakan calon produk itu kepada sekitar 10 calon investor, institusi dan perorangan. "Kemungkinan penerbitannya berlangsung secara bertahap," tuturnya, pekan lalu.

PNM Investment berharap, produk reksadana tersebut mampu menjaring dana Rp 100 miliar-Rp 200 miliar. "Namun, semuanya tergantung minat investor," imbuh Tjatur.

Aset dasar reksadana ini adalah surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) terbitan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), induk usaha PNM Investment. Maklum, PNM butuh tambahan dana segar untuk mengembangkan pembiayaan sektor mikro.

Jadi, investor sebenarnya secara tidak langsung membeli MTN PNM melalui reksadana penyertaan terbatas itu.
Lantaran penempatannya di MTN, masa investasi reksadana ini hanya satu tahun. Namun, PNM Investment menjanjikan imbal hasil lumayan menggiurkan, yakni sekitar 15% setahun. "Ini masih kami diskusikan dengan investor," imbuhnya.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja membenarkan tentang rencana penerbitan reksadana penyertaan terbatas itu yang akan menjadi alternatif sumber pendanaan PNM. Sebab, tahun ini PNM ingin menggenjot pengucuran kredit mikro menjadi sekitar Rp 1 triliun. "Nantinya, kami akan mengeluarkan commercial paper," ujarnya.

Parman mengungkapkan, hingga Mei ini, PNM baru mengucurkan kredit mikro Rp 100 miliar. Sekitar Rp 10 miliar berasal dari hasil penerbitan commercial paper.

Rudiyanto, analis lembaga riset reksadana PT Infovesta Utama menyarankan agar investor lebih mendalami reksadana yang akan diterbitkan PNM Investment tersebut. Maklum, produk reksadana ini memiliki afiliasi dengan induknya.

Jadi, investor harus mengetahui risiko dan seluk beluk proyek yang menjadi aset dasarnya. "Kalau kredibel sih tidak ada masalah," kata Rudi.



Abdul Wahid Fauzie KONTAN

Tidak ada komentar: