Senin, 12/07/2010 17:17 WIB
Data Reksa Dana Bapepam Simpang Siur, Masyarakat Kebingungan
Whery Enggo Prayogi,Indro Bagus - detikFinance
Jakarta - Situs Pusat Informasi Reksa Dana Bapepam-LK yang sudah kembali beroperasi setelah menjalani renovasi selama 2 tahun lebih rupanya belum juga berjalan dengan baik. Data yang disajikan sempat kacau balau dan membuat masyarakat panik.
"Bapepam bagaimana sih, masak data aja bisa ngaco? Padahal dulu sudah direnovasi 2 tahun. Tidak profesional banget sih, bikin panik saja," tegas salah satu pembaca dalam fasilitas komentar detikFinance, Senin (12/7/2010).
Pada situs Pusat Informasi Reksa Dana Bapepam-LK siang tadi, tertulis jumlah unit penyertaan reksa dana per 12 Juli 2010 sebanyak 60,956 miliar unit. Dengan data resmi tersebut, berarti telah terjadi penurunan jumlah unit penyertaan sebanyak 17,74% dibandingkan posisi akhir Juni 2010 sebanyak 74,106 miliar unit.
Hal serupa terjadi pada angka Nilai Aktiva Bersih (NAB) seluruh produk reksa dana. Semula tertulis nilainya sebesar Rp 103,807 triliun, atau turun 15,74% dari posisi akhir Juni 2010 sebesar Rp 123,207 triliun.
Rupanya, Bapepam-LK kemudian merevisi data resmi yang sewajarnya boleh dikutip dan menjadi konsumsi publik tersebut tanpa harus disertai konfirmasi.
Angka unit penyertaan per 12 Juli 2010 diubah menjadi 74,620 miliar unit yang berarti mengalami kenaikan tipis 0,69% dari posisi akhir Juni 2010. Sedangkan angka NAB per 12 Juli 2010 ternyata tercatat sebesar Rp 120,153 triliun, hanya turun 2,47% dari posisi akhir Juni 2010.
Tidak diketahui apakah angka ini sudah final atau masih akan ada revisi susulan. Hingga saat ini, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK, Djoko Hendratto, pejabat yang berwenang atas kekacauan data ini, belum menjawab panggilan telepon, maupun membalas pesan singkat detikFinance untuk mengkonfirmasi mengenai hal tersebut.
Untungnya, Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Abiprayadi Riyanto angkat bicara soal ini. Menurutnya, angka yang tertuang dalam revisi tersebut sudah benar.
"Cuma turun tipis kok, bukan dari Rp 123 triliun ke Rp 103 triliun, tetapi dari Rp 123 triliun ke Rp 120 triliun. Ini juga baru 10 hari kok. Tidak ada isu khusus, memang ada fluktuasi pasar saham serta adanya reksa dana terproteksi yang jatuh tempo. Masih alamiah kok," ujar Abi.
(dro/qom)
12 Hari, Reksa Dana Berkurang Rp19,4 T
Pada akhir Juni, tercatat dana kelola reksa dana menyentuh angka Rp123 triliun.
SENIN, 12 JULI 2010, 14:44 WIB
Hadi Suprapto, Purborini
ilustrasi reksa dana (sharemarketbasics.com)
BERITA TERKAIT
Asosiasi Incar 2 Juta Investor Reksa Dana
Instrumen Surat Utang Jangka Pendek Diminati
Reksa Dana Syariah Bakal Pimpin Pasar
Bapepam Buka Kembali Data Reksa Dana
BNP Paribas-Fortis Terbitkan Reksa Dana
Web Tools
VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menyatakan, selama 12 hari pertama Juli 2010 dana kelola reksa dana berkurang Rp19,4 triliun menjadi Rp103,81 triliun.
Data Babepepam yang dikutip VIVAnews, Senin 12 Juni 2010, pada akhir Juni tercatat dana kelola reksa dana menyentuh angka Rp123 triliun.
Artinya, dana kelola industri reksa dana sebesar Rp103,81 triliun telah berkurang hingga 15,7 persen. Angka ini merupakan yang terendah dalam tahun ini.
Berkurangnya dana kelolaan ini berbarengan dengan penurunan jumlah unit penyertaan sebesar 17,7 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah unit berkurang dari 74,11 miliar menjadi 60,96 miliar unit.
• VIVAnews
Senin, 12/07/2010 15:29 WIB
Redemption Besar-Besaran, NAB Reksa Dana Merosot Rp 19,4 Triliun
Indro Bagus,Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk reksa dana merosot tajam mencapai Rp 19,4 triliun selama periode Juli 2010. Hal itu terjadi dengan penurunan jumlah unit reksa dana sebesar 17,74% dalam dua pekan.
Demikian seperti dikutip detikFinance dari Pusat Informasi Reksa Dana Bapepam-LK, Senin (12/7/2010).
Berdasarkan data tersebut, posisi NAB alias dana kelolaan reksa dana dari seluruh manajer investasi tercatat sebesar Rp 103,807 triliun hingga hari ini. Nilai tersebut mengalami penurunan tajam sebesar Rp 19,4 triliun atau 15,74% dari posisi NAB akhir Juni 2010 sebesar Rp 123,207 triliun.
Penurunan tersebut terjadi beriringan dengan merosotnya jumlah unit penyertaan reksa dana alias terjadi redemption besar-besaran selama dua pekan pertama Juli 2010. Hingga hari ini, jumlah unit penyertaan tercatat sebanyak 60,956 miliar unit, merosot 13,15 miliar unit atau 17,74% dari posisi akhir Juni 2010 sebanyak 74,106 miliar.
Sayangnya data Bapepam-LK tidak menyebutkan secara rinci penurunan NAB dan jumlah unit terjadi pada produk reksa dana mana saja. Namun penurunan ini sangat tajam, bahkan lebih rendah dari NAB dan jumlah unit pada akhir tahun 2009.
Pada akhir 2009, jumlah unit penyertaan reksa dana tercatat sebanyak 69,978 miliar unit dengan NAB sebesar Rp 116,732 triliun. Mengacu pada data tersebut, maka posisi unit penyertaan saat ini telah menurun 12,89% dari akhir tahun lalu. Sedangkan posisi NAB saat ini juga merosot 11,07% dari posisi akhir tahun lalu.
(dro/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar