gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Minggu, 18 Juli 2010

RDS dicemasi, gw mah RDSANTE :) 180710

Sabtu, 17/07/2010 09:19:40 WIB
Saatnya beralih dari reksa dana saham
Oleh: Rahayuningsih
JAKARTA (Bisnis.com): Memasuki pertengahan tahun ini, pemodal reksa dana disarankan untuk mulai mengurangi berinvestasi pada reksa dana jenis saham dan mengalihkannya pada produk reksa dana campuran, pendapatan tetap atau terproteksi.
... gw mah uda diversifikasi, jadi peringatan seperti ini mah gw cermati aja, aksi mah uda dari kapan-kapan :)... contoh:
fortis ekuitas per tgl 16 Juli 2010: 11.651,43; per
manulife dana saham per tgl 16 Juli 2010: 8.118,09; 7,724.2000(01-07-2010); gain =+5,09%
manulife saham andalan per 16/07/10: 1.306,82; 1,252.14 (01-07-2010) gain =+ 4,36%
manulife sektoral syariah amanah per 16/07/10: 2.395,30;
pnm ekuitas syariah per 16/07/10: 1.385,94;
schroder 90+ equity fund per tgl 16/07/10: 1.086,24;
schroder dana istimewa per 160710: 3.970,61;
schroder dana prestasi plus per 160710: 17.920,64;

Pasalnya, harga saham dinilai sudah ketinggian dan dikhawatirkan suatu saat dapat turun secara drastis. Akibatnya, pemodal yang tidak siap akan buru-buru menarik dananya hingga berujung pada kerugian yang tak semestinya dialami jika memiliki strategi dan horizon investasi yang baik.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan 12 Juli ditutup di level 2.958,79, naik 14,88% dibandingkan dengan posisi pembukaan perdagangan pada tahun ini yaitu sebesar 2.575,41.

Padahal, sebagian besar analis memperkirakan IHSG hingga akhir tahun mencapai level 3.000. Jadi wajar saja, kalau posisi saat ini dinilai sudah terlalu tinggi dan kemungkinan untuk jatuh semakin besar.

Analis riset PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan dengan posisi saat ini, minimal pemodal yang berinvestasi pada reksa dana saham telah menikmati keuntungan sebesar 14,88%, dan tak ada salahnya mulai mengamankan dana yang ada dengan melirik jenis investasi lainnya.

"Reksa dana campuran, pendapatan tetap dan terproteksi tetap masih menjanjikan keuntungan bagi pemodal, meski mungkin nilainya tak semaksimal reksa dana saham," tuturnya.

Berdasarkan data Infovesta, periode Januari-Juni 2010, rata-rata 74 reksa dana saham membukukan keuntungan sebesar 7,21%, reksa dana campuran sebesar 4,79% dari 107 produk yang dipasarkan. Adapun, reksa dana pendapatan tetap berhasil membukukan keuntungan sebesar 5,81% dari 96 produk.

Rerata return reksa dana saham yang lebih rendah dari IHSG itu disebabkan oleh volatilitas saham berkapitasasi pasar kecil dan cenderung bertahannya saham berkapitalisasi besar.

"Volatilitas yang tinggi di saham itu biasanya disebabkan oleh saham berkapitalisasi pasar kecil yang bisa menguat tinggi ketika IHSG terkoreksi," ujarnya.

Saat ini, investor yang menginginkan return yang standar tetapi juga ingin melindungi nilai investasi disarankan untuk masuk ke reksa dana campuran. Dengan produk reksa dana jenis itu, investor berpotensi mendapatkan gain dari kenaikan IHSG sekaligus masih menjaga risiko penurunan return ketika pasar saham terkoreksi.

Return tertinggi

Data Infovesta itu menjelaskan beberapa produk yang memberikan return tertinggi pada periode Januari-Juni 2010. Untuk reksa dana saham dengan gain tertinggi yaitu yaitu reksa dana Panin Dana Maksima 37,48%, Panin Dana Prima 23,26%, Syailendra Equity Opportunity Fund 19,37%, Batavia Dana Saham Optimal 14,45% dan reksa dana Manulife Saham Andalan 13,81%.

Untuk reksa dana campuran yang memberikan keuntungan tertinggi adalah reksa dana Panin Dana Bersama sebesar 30,87%, Panin Dana Unggulan 27,28%, Keraton 26,09%, Pacific Balance Fund 21,47% dan reksa dana Nusadana Kombinasi Maxima sebesar 16,67%.

Adapun, reksa dana pendapatan tetap dengan return tertinggi adalah Tiga Pilar Dana tetap 13,34%, Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 12,84%, Fortis Prima II 12,26%, reksa dana PAPI 12,26% dan reksa dana Rido Dua 11,96%.

Sementara itu, reksa dana yang belum memberikan keuntungan bagi pemodal adalah reksa dana saham Paramitra Premium yang membukukan -21,74%, campuran yaitu Optima Seimbang -86,01%, dan pendapatan tetap Pavilion Dana Anugrah -14,13%.

Menurut Edbert, saat yang tepat bagi pemodal untuk masuk ke reksa dana saham adalah saat IHSG menyentuh level 2.500 karena potensi indeks menyentuh 3.000 hingga akhir tahun sangat besar.

"Melihat kondisi ekonomi saat ini, angka 3.000 itu menjadi level psikologis yang dengan mudah dicapai," ujarnya.

Tingkat kepercayaan pemodal terhadap reksa dana ditunjukkan dengan tingginya pembelian unit reksa dana hingga mencapai 74,10 miliar unit per Juni 2010 melonjak dari posisi Januari 2010 yaitu 69,77 miliar unit.

Akibatnya, total dana kelolaan pun meningkat tajam menjadi Rp123,20 triliun per Juni dari Rp110,38 triliun per Januari.

Data Bapepam-LK menunjukkan total dana kelolaan reksa dana saham Rp35,96 triliun, pasar uang Rp7,39 triliun, campuran Rp15,34 triliun, pendapatan tetap Rp22,74 triliun, terproteksi Rp36,82 triliun, Exchange traded fund (ETF) saham Rp40,11 miliar, ETF Pendapatan tetap Rp423,21 miliar, indeks Rp185,76 miliar dan reksa dana syariah Rp3,67 triliun.

Direktur Utama PT BNP Paribas Investment Partners Tino Moorrees mengatakan saham berkapitalisasi pasar menengah-kecil memang membuktikan unggul pada semester I/2010, dan ada baiknya untuk mendiversifikasi investasi masing-masing investor pada reksa dana saham berbasis saham itu.

"Mengalokasikan lebih banyak di reksa dana berisiko rendah itu bagus, tetapi jangan lupa dengan risiko profil investasi masing-masing yang tentunya berbeda."

Menurut dia, volatilitas harga saham sepanjang semester I/2010 serta negatifnya kondisi perekonomian Eropa dan global tidak banyak berpengaruh banyak terhadap Indonesia. Sehingga, investor tetap disarankan untuk tetap menerapkan kebijakan investasinya, baik jangka panjang, menengah, atau pendek. (htr)

Tidak ada komentar: