Jumat, 24/09/2010 17:49:35 WIB
Pefindo turunkan peringkat reksa dana PNM
Oleh: Ratna Ariyanti
JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat kualitas kredit reksa dana Pasar Uang Andalan Saya yang dikelola PT PNM Investment Management menjadi idA+f dari idAA-f. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan portofolio reksa dana per 31 Agustus 2010.
Analis Pefindo Hendro Utomo dan Dimas Aditya, dalam siaran pers pada hari ini, menyebutkan bahwa Pefindo memandang aset dasar reksa dana ini memberikan perlindungan yang memadai terhadap kerugian yang terjadi dari kemungkinan gagal bayar aset-aset tersebut.
"Penurunan peringkat terutama disebabkan meningkatnya porsi aset dengan peringkat BBB dan peringkat yang lebih rendah menjadi 13,8% pada 31 Agustus 2010 dari 9,8% pada 30 Juli 2010,” papar siaran pers dari Pefindo.
Adapun, porsi aset berperingkat AAA dan AA turun menjadi 47,6% dari 48%. Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia termasuk dalam aset berperingkat AAA. Pefindo berpendapat bahwa aset ini memiliki kualitas kredit terkuat di antara instrumen utang yang diterbitkan di negara ini.
Hari ini, Pefindo juga menetapkan peringkat kualitas kredit idA-f untuk reksa dana pendapatan tetap PNM Amanah Syariah berdasarkan portofolio reksa dana per 31 Agustus 2010.
Kendati porsi aset berperingkat AAA naik menjadi 34,7% dari 21,7%, besaran aset dasar dengan peringkat BBB dan yang lebih rendah masih signifikan. Aset berperingkat AAA ditempatkan di surat utang pemerintah.
PNM Investment Management merupakan perusahaan aset manajemen yang 99% dimiliki oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), BUMN yang bergerak dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta koperasi
PNM Investment Management merupakan hasil dari akuisisi PT Rashid Hussain Asset Management oleh PT Permodalan Nasional Madani pada 1999.
Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, nilai aktiva bersih PNM Investment Management pada Agustus lalu mencapai Rp392,71 miliar dengan jumlah unit 255,65 juta. (bsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar