gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 20 Juli 2011

yang baru dan yang disuspensi @bank commonwealth Indonesia

Commonwealth Bank Indonesia mengakui menjadi salah satu bank yang dihentikan layanan private banking selama satu bulan oleh Bank Indonesia dari 23 bank yang memiliki layanan tersebut.

Hal ini diungkapkan Chief of Wealth Management Services Commonwelath Bank Indonesia, Liliana Gunawan usai kerjasama penjualan Danareksa Mawar Konsumer 10 di Jakarta, Rabu (20/7).

Ia menceritakan semenjak jasa layanan penerimaan nasabah baru dihentikan selama satu bulan otomatis Commonwealth mencari cara agar nasabah yang telah terbina tetap menjadi bagian dari perusahaan. Salah satunya dengan mengembangkan layanan mobile banking dengan tujuan bertransaksi cepat dan efektif.

"Akhirnya, kami pun fokus pada nasabah yang sudah ada," tutur Liliana dengan tenang hari ini.

Suspensi atas 23 bank ini berlaku pada April 2011 dan telah dicabut pada akhir Mei 2011.

Selain memberikan layanan mobile banking, Commonwealth juga menambah varian produk baru reksadana. Produk baru ini sebagai alternatif pilihan investasi bagi investor. Tahun ini saja, Commonwealth telah memasarkan sejumlah reksadana dari berbagai Manajer Investasi antara lain Batavia Prosperindo, Mandiri Ekuitas Dinamis, Danareksa Mawar 10 dan BNP Paribas.

"Kami mengharapkan dengan adanya produk reksadana ini memberikan pilihan bagi nasabah," terangnya.

Hingga Maret 2011, total dana kelolaan Commonwealth mencapai Rp10,2 triliun. Kontribusi terbesar dari total dana kelolaan masih disumbang oleh bank insurance. "Kami mengharapkan total dana kelolaan bisa tumbuh inline dengan industri," ujarnya.

Ia melihat pertumbuhan dana kelolaan tidak akan setinggi dengan tahun lalu. Hal ini dilatar belakangi oleh kondisi global dan domestik. Namun, ia optimis gejolak Eropa menjadi peluang bagi perusahaan untuk menggaet nasabah baru sebab pertumbuhan makro Indonesia cukup kuat.

Tidak hanya itu saja, Commonwealth juga berencana membuka lima kantor cabang yang sebagian besar tersebar di Jakarta. Sehingga total keseluruhan kantor cabangnya mencapai 90 cabang. Seiring dengan pembukaan kantor cabang, Commonwealth juga mengincar pertumbuhan jumlah rekening reksadana sekitar 40%.

"Saat ini, jumlah rekening reksadana kami 57.000 dengan pertumbuhan 46% bila dilihat secara year on year," tuntasnya.


http://www.imq21.com/news/read/38810/20110720/133443/Commonwealth-Bank-Curhat-Selama-Disuspensi-BI.html

Sumber : IMQ JAKARTA

Tidak ada komentar: