gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Jumat, 14 Oktober 2011

danareksa BERU$AHA bangkiT ... 141011

Jumat, 14 Oktober 2011 | 08:47 oleh Amailia Putri Hasniawati, Ruisa K MODAL SEKURITAS Tak ada injeksi modal untuk Danareksa Share dibaca sebanyak 42 kali 0 Komentar Tak ada injeksi modal untuk Danareksa JAKARta. Harapan Danareksa Sekuritas agar mendapat suntikan modal segar, bertepuk sebelah tangan. Pemegang saham mayoritas Danareksa yakni pemerintah, menilai Danareksa belum perlu mendapatkan suntikan modal segar karena kondisi sekuritas itu tidak genting. Parikesit Suprapto, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, mengatakan, sampai saat ini Danareksa belum masuk dalam daftar entitas BUMN yang perlu direstrukturisasi. "Tidak ada suntikan modal, Danareksa tergolong sekuritas sehat setelah Mandiri Sekuritas," ujar dia ke KONTAN, Rabu (12/9). Parikesit menjelaskan, kondisi modal Danareksa belum mengkhawatirkan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, nilai modal disetor Danareksa Rp 345 miliar. Danareksa memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) per 13 Oktober, Rp 374,9 miliar. Parikesit juga menilai, semua sekuritas pelat merah memiliki tuntutan yang sama yakni mampu bersaing dengan sekuritas lain, terutama sekuritas asing. "Semua sekuritas juga begitu. Tapi, concern kami saat ini bukan Danareksa," lanjut Parikesit. Dia beralasan, saat ini pemerintah masih memfokuskan perhatian ke upaya merestrukturisasi Bahana pembangunan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), induk usaha Bahana Securities. Kesehatan Bahana Securities lebih buruk daripada Danareksa. Hingga akhir kuartal II-2011, Bahana mencatatkan kerugian portofolio efek senilai Rp 213,17 miliar. Alhasil, Bahana menderita kerugian bersih Rp 186,06 miliar. "Target kami, penyuntikan modal bisa kami lakukan tahun ini," tandas dia. Proposal baru Adapun terkait proposal Danareksa menjadi kuasa kuasa pengelolaan saham pemerintah di sejumlah perusahaan, nasibnya kini sudah tamat. Proposal yang sudah diajukan Danareksa sejak beberapa tahun lalu itu kini sudah tidak dibahas lagi. "Kalau Danareksa masih mau, ya silahkan mengajukan lagi proposal ke Kementerian Keuangan," kata Parikesit. Dia menambahkan, penyuntikan modal melalui skema tersebut tidak gampang. "Kajiannya panjang dan peminatnya banyak," tandas dia. Parikesit menyebut Bahana Securities, dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) juga meminati skema itu. Danareksa juga harus memberikan kompensasi ke negara jika menginginkan skema tersebut. Alasannya, pemberian kuasa pengelolaan mengakibatkan dividen yang diterima pemerintah berkurang karena beralih ke si pengelola aset. "Harus ada win-win solution," kata Parikesit. Menghadapi penolakan pemerintah ini, Danareksa memilih bungkam. Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa Sekuritas, tak merespon telepon atau pesan pendek yang dikirim KONTAN. Marciano mengungkapkan, Danareksa membutuhkan tambahan modal untuk mengantisipasi penerapan aturan MKBD yang baru. Danareksa juga perlu dana segar untuk membenahi kinerjanya, setelah menjadi joint lead underwriter di penawaran saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk (Lihat KONTAN, 10 Oktober 2011). n

Tidak ada komentar: