Walaupun sentimen negatif global cenderung memicu kenaikan Credit Default Swap (CDS), yakni acuan risiko berinvestsi, namun hal itu tidak menghambat harga obligasi pemerintah untuk terus mencatatkan reli.
Hingga Kamis (20/10) kemarin, indeks Inter Dealer Market Association (IDMA), yang menjadi acuan harga obligasi pemerintah masih ditutup di posisi tertingginya di sepanjang 2011 yaitu 107,85. Angka tersebut naik dari posisi 107,13 pada akhir pekan sebelumnya (14/10).
Sedangkan, CDS bertenor 10 tahun pada periode yang sama, ditutup naik ke posisi 313,62 dari 289,91 atau naik 8,2%. Sementara, CDS bertenor 5 tahun juga naik menjadi 227,01 dari sebelumnya 210.
Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Rabu (20/10) bilang, kenaikan CDS dipicu kabar negatif yang berasal dari zona Eropa. Seperti yang diketahui, kemarin, S&P memangkas rating peringkat utang jangka pendek dan jangka panjang Slovenia menjadi AA-/A-1+ dari rating sebelumnya AA/A-1+ dengan outlook stabil.
"Semenjak krisis finansial yang terjadi di Eropa, negara ini mengalami penurunan kondisi fiskal yang ditandai dengan meningkatnya tingkat utang Slovenia," ujar Tumpal. Dia menambahkan, krisis yang berkepanjangan ini telah mengakibatkan perlambatan perekonomian beberapa negara di kawasan Eropa sekaligus mempengaruhi kondisi global saat ini.
http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1319170254/80604/Meski-CDS-mendaki-harga-obligasi-tetap-reli-
Sumber : KONTAN.CO.ID
... well, gw khan selalu BILANG bahwa gw inves secara DIVERSIFIKASI, berarti gw juga inves @REKSA DANA PENDAPATAN TETAP yang berbasis pada OBLIGASI, berikut dalam 3 bulan terakhir, liat trennya dibandingkan dengan RD Saham yang populer (BNP Paribas Ekuitas/BNPPE dan Schroder Dana Istimewa/SDI):
gw uda masukin juga link ke data NAB SDMP2 dan MONI2 : data harian NAB SDMP2 dan MONI2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar