gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Selasa, 18 Agustus 2009

saham, pasar uang, dan obligasi jadi andalannya

Porsi Kelolaan Saham Batavia Prosperindo Hanya 8%
Selasa, 18 Agustus 2009 - 14:24 wib

Widi Agustian - Okezone

Foto: Corbis.
JAKARTA - PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen mengungkapkan instrumen saham (equity) yang digunakannnya hanya sebesar 8-10 persen saja. Sementara sisanya, merupakan gabungan dari pasar uang (money market) dan obligasi (bond).

"Per Juli kemarin asset kelolaan kita sebesar Rp5,5 triliun, 8-10 persennya merupakan instrumen saham, sisanya gabungan pasar uang dan obligasi," kata Presiden Direktur Lilis Setiadi, dalam konferensi pers di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (18/8/2009).

Dia menilai, porsi instrumen saham yang digunakan oleh perusahaannya tersebut terlalu rendah. Karena itu, dia menargetkan untuk menaikan porsi instumen saham hingga menjadi sekira 30-50 persen. "Perlahan-lahan akan kita arahkan instrumen saham menjadi 30-50 persen," imbuhnya.

Walau demikian, Lilis mengungkapkan, tidak mau menuruan angka riil bisnisnya di sektor money market maupun obligasi. Dia berharap semua instrumennya dapat mengalami peningkatan secara bersama-sama. "Untuk apa yang sudah tinggi diturunkan, lebih baik dibiarkan tumbuh dua-duanya. Hanya yang di instrumen saham dibuat jauh lebih cepat," ucapnya.

Selanjutnya, diungkapkan pula bahwa perusahaan akan fokus di saham perbankan, automotif dan properti. Pasalnya, tingkat suku bunga rendah dan satu hingga tiga tahun ke depan diperkirakan akan tetap, dan tidak akan naik, Ketiga sektor tersebut merupakan sektor yang senstif terhadap suku bunga sehingga akan diuntungkan.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan npengembangan-pengembangan dalam bisnisnya, yakni dalam produk serta kerja sama yang tepat dengan market serta agen penjualnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan dari angka dana kelolan per Juli sebesar Rp5,5 triliun, ia menuturkan sebanyak Rp2 triliun merupakan dana yang berasal dari investor yang merupakan institusi. "Dari institusi sebanyak Rp2 triliun, sisanya merupakan investor ritel," ucapnya.

Saat ini tercatat, investor yang merupakan isntitusi berjumlah sebanyak 20 institusi. "Kalau yang ritel kita tidak punya datanya," tegasnya.

Sementara itu, dari tujuh bank yang merupakan agen penjual reksadananya, dia menuturkan mengkontribusikan sekitar Rp3,5 dan Rp3,7 triliun dari dana kelolaan yang ada per Juli sebear Rp5,5 triliun.

"Tujuh bank agen penjual menyokong sekitar Rp3,5-3,7 triliun dana kelolaan kita. Kita harapkan bisa meningkat lagi untuk jumlah agen penjual baru kita," imbuhnya.

Tujuh bank yang merupakan agen penjual reksadananya antara lain Bank Mandiri, Bank Permata, Standard Chartered Bank, DBS, Bank Commonwealth, UOB dan CIMB Niaga.

"Sudah ada tujuh perbankan yang masuk. Dan kita akan melakukan penetrasi penjualan dari agen penjual kita, untuk itu kita akan membuka kerja sama dengan agen penjual baru, yakni perbankan. Saat ini masih belasan bank yang belum menjadi agen penjual kita. Kita targetkan dua hingga tiga mitra agen penjual baru tiap tahun bisa tercapai," paparnya.
(rhs)

Batavia Prosperindo Siap Jajakan 4 Produk Reksadana
Selasa, 18 Agustus 2009 - 11:54 wib
TEXT SIZE :
Widi Agustian - Okezone

Foto: Koran SI.
JAKARTA - Sebelum akhir 2009 ini, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen akan meluncurkan empat produk reksadana baru. Produk tersebut terdiri dari dua reksadana terproteksi dan dua reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

"Ada produk sudah efektif, tapi belum diluncurkan, sebelum tutup tahun akan kita luncurkan sekitar empat produk," kata Presiden Direktur Lilis Setiadi dalam konferensi pers, di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (18/8/2009).

Dilanjutkannya, untuk salah satu produk RDPT kemungkinan akan keluar pada akhir bulan ini senilai Rp100-150 miliar. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan lebih jauh mengenai produknya tersebut. Sementara produk RDPT yang satunya lagi tengah masih dalam pembahasan.

"RDPT yang satu akan kita keluarkan bulan ini atau akhir bulan, yang satu masih pembahasan," katanya.

Sementara untuk reksadana terproteksi, akan diluncurkan dalam dua hingga tiga minggu ke depan. "Nilianya sekitar Rp100-150 miliar, tapi kita belum tahu angka tepatnya," imbuhnya.

Dua produk reksadana terpoteksi tersebut adalah Sidana Proteksi Batavia 12 dan Sidana Proteksi USD2. Sementara, untuk returnnya dia menuturkan, sebesar 11 persen.

Dilanjutkannya, perusahaan baru saja close menawarkan dua reksadana terproteksi, yakni Sidana Proteksi Batavia 11 dan Sidana Proteksi USD1 yang rencananya dibelikan obligasi pemerintah korporasi Indonesia Masing-masing nilainya adalah sebesar Rp100 miliar. "Jadi totalnya Rp200 miliar," ucapnya. (rhs)

Tidak ada komentar: