gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Rabu, 18 November 2009

2009 emang bukan 2008... seh

NAB Reksa Dana Berpotensi Tembus Rp 120 T
Saat ini, NAB reksa dana sudah mencapai Rp 105 triliun.
RABU, 18 NOVEMBER 2009, 19:02 WIB
Arinto Tri Wibowo, Nerisa

Ilustrasi mutual fund (www.sharemarketbasics.com)
BERITA TERKAIT
2010, Pasar Reksa Dana Tumbuh 20%
Reksa Dana Proteksi Cenderung Dihindari
Industri Reksa Dana Tumbuh 34%
Agustus, NAB Reksa Dana Rp 101,6 Triliun
APRDI: Investasi KPD Rp 1 Miliar Realistis
Web Tools

VIVAnews - Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana berpotensi mencapai Rp 120 triliun hingga akhir 2009. Saat ini, NAB reksa dana sudah mencapai Rp 105 triliun.

"NAB masih ada ruang dari kenaikan indeks (indeks harga saham gabungan) dan subscription," kata Direktur Utama CIMB-Principal Asset Management Justarina Naiborhu usai seminar bertajuk "Understanding Reksa Dana" di Pacific Place, Jakarta, Rabu 18 November 2009.

Hal senada diungkapkan Direktur PT First State Investment Indonesia Putut Endro Andanawarih dan Direktur Utama PT Fortis Investments Eko P Pratomo.

Putut mengatakan, NAB hingga akhir tahun berpotensi tumbuh hingga lima persen dari saat ini.

Hingga akhir 2010, Putut menambahkan, NAB bahkan berpeluang meningkat hingga 30 persen. Sebab, banyak pihak memprediksi IHSG naik 20 persen pada akhir 2010.

"Pertumbuhan NAB reksa dana diproyeksikan lebih dari IHSG," ujarnya.

Sementara itu, Fortis mencatatkan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp 19,8 triliun hingga akhir Oktober 2009. Sebesar 20 persen dari dana kelolaan tersebut merupakan discretionary fund.

Eko mengatakan, pihaknya berniat menerbitkan reksa dana baru pada akhir 2009. Rencana tersebut dipicu oleh kupon obligasi yang masih rendah.

"Kondisi saat ini masih menantang untuk penerbitan reksa dana," kata dia.

Dia menjelaskan, manajer investasi kini terpancing untuk membuat rebalancing karena rendahnya kupon obligasi tersebut.

Meski demikian, Eko menambahkan, reksa dana terproteksi dan nonterproteksi masih menarik bagi investor karena lebih fleksibel. Selain itu, instrumen investasi akan sangat bergantung pada profil investornya.

Sementara itu, CIMB pada awal November 2009 membukukan dana kelolaan sebesar Rp 2 triliun. Pada akhir 2009, perusahaan berniat menerbitkan dua reksa dana terproteksi. Satu produk diharapkan terbit pada pertengahan Desember 2009.

"Reksa dana itu sudah memperoleh pernyataan efektif Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan)," ujar Justarina.

Dia menambahkan, pihaknya berminat menerbitkan dua reksa dana terproteksi dan nonterproteksi pada 2010. "Kami mengkaji tema yang menarik," kata dia.

arinto.wibowo@vivanews.com

• VIVAnews

Tidak ada komentar: