gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Senin, 26 April 2010

sasaran AMBISIUS, dan MUNGKIN ... 260410

Investor Reksa Dana Ditargetkan Tumbuh Jadi 2 Juta
Jum'at, 23 April 2010 - 16:29 wib
TEXT SIZE :
Widi Agustian - Okezone

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) menargetkan jumlah investor reksa dana akan tumbuh menjadi sebanyak dua juta investor pada 2013.

"Tiga tahun lagi kita harapkan jumlah investor akan sebanyak dua juta investor," jelas Ketua APRDI Abipriyadi Riyanto di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (23/4/2010).

Per Februari 2010, dia mengatakan jika jumlah investor adalah sebanyak 364.466 nasabah. Dengan total dana kelolaan Rp113,269 triliun. Di mana reksa dana saham mendominasi sebanyak Rp36,108 triliun dan reksa dana terproteksi sebanyak Rp34,608 triliun.

Sejalan dengan itu, dia juga mematok agar komposisi dana asing yang masuk ke reksa dana agar bisa tumbuh menjadi 20 persen paling tidak selama lima tahun lagi. Sementara sekarang ini jumlah dana asing yang ada sebanyak hanya sekira lima persen. "Paling asing yang ada sekarang ini kurang dari lima persen," paparnya.

Untuk mencapai target-target tersebut, pihaknya akan berusaha untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tergerak untuk menjadi investor reksa dana.

Menurut Abiprayadi, potensi masuknya investor masih sangat besar masih sangat besar. Jika merujuk pada data terdapat dana pihak ketiga sebesar Rp1.800 triliun, 75 persen di antaranya tersimpan di deposito yang jatuh tempo setiap satu bulan.

APRDI juga mengusulkan agar pemerintah menambah instrumen surat utang jangka pendek. "Populasi Indonesia sangat membutuhkan instrumen ini," jelas dia.

Dia menambahkan jika ini terealisasi likuiditas dana deposito akan berpindah ke surat utang. Abi mencontohkan di Amerika Serikat (AS) ada tiga jenis surat utang yang berdasarkan pada tenor. Misalnya treasury Bill misalnya, yang bertenor kurang dari satu tahun sangat mudah didapatkan.

Instrumen seperti ini, menurutnya diminati para investor yang sudah pensiun. "Ketika mereka bekerja setiap bulan mendapatkan gaji, dengan instrumen seperti ini investor tetap mendapatkan pemasukan setiap bulannya, dan likuditas juga menjadi bertambah," kata dia.(ade)

Tidak ada komentar: