Jumat, 22 Oktober 2010 | 09:48 oleh Kun Wahyu Winasis, Dian Pitaloka Saraswati
DANA MACET HAM
HAM sudah kembalikan 60% dana nasabah macet
JAKARTA. Kehadiran investor baru membawa dampak positif bagi Harvestindo Asset Management (HAM). Kesimpulan ini muncul jika melihat return reksadana campuran milik HAM, yaitu Harvestindo Istimewa, yang pada Kamis (21/10) mencapai 355% dalam setahun. Padahal di awal tahun 2010, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana ini minus 84%.
Ivan Ch. Litha, Komisaris Utama HAM menjelaskan, saat ini dana kelolaan Harvestindo Istimewa sekitar Rp 80 miliar. "Hampir 60% dana nasabah yang sempat macet sudah kami kembalikan," kata dia, kemarin.
Menurut Ivan, ketika mengambil alih HAM pada April 2010, dana kelolaan Harvestindo Istimewa mencapai Rp 185 miliar. Namun dana tersebut macet karena underlying produk ini, yaitu promisory notes (PN) yang diterbitkan oleh sejumlah usaha kecil menengah (UKM) tidak terbayar akibat krisis 2008.
Imbasnya, selain nilai pokok investasinya tergerus, para nasabah juga tidak bisa menikmati keuntungan. "Itu yang membuat return Harvestindo Istimewa menjadi minus," ujar Ivan.
PT Askrindo yang menjadi mitra HAM dalam menerbitkan produk reksadana berbasis UKM ini enggan bertanggung jawab terhadap gagal bayar UKM tadi. Padahal, kehadiran Askrindo dalam produk ini adalah sebagai penjamin dari surat utang para UKM. "Apalagi sebagian UKM itu binaan dari Askrindo," jelas Ivan.
Singgih Harjanto, Sekretaris Perusahaan Askrindo, mengatakan, Askrindo tidak menjamin utang kontraktor ke HAM sebagai kreditur. Singgih berkilah Askrindo hanya menjamin kontraktor dalam hubungannya dengan pemilik proyek. "Nilai penjaminan hanya 70% dari nilai kontrak," katanya beberapa waktu lalu.
Meski Askrindo enggan menjamin, Ivan optimis, hingga akhir tahun ini restrukturisasi terhadap surat utang Harvestindo Istimewa yang macet, bakal selesai. Ia juga berjanji akan mengembalikan seluruh dana nasabah, di antaranya Asabri dan Jiwasraya.
Untuk memulihkan keyakinan para nasabah, investor baru HAM menyuntikkan modal baru Rp 15 miliar hingga modal disetor HAM mencapai Rp 20 miliar. "Kami akan menambah modal hingga Rp 25 miliar," kata Ivan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar