Dana kelolaan reksa dana November naik
Oleh Irvin Avriano A. | 07 December 2010
bisnis
JAKARTA: Dana kelolaan dan unit penyertaan reksa dana sepanjang November naik, mengonfirmasi peningkatan pembelian unit produk investasi tersebut, terlepas dari penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang November terkoreksi dari level 3.638 ke 3.531.
Data Bapepam-LK menunjukkan dana kelolaan reksa dana meningkat 0,84% atau Rp1,13 triliun dari Rp133,58 triliun per akhir Oktober ke level Rp134,72 triliun per akhir November. Jumlah unit penyertaan juga bertambah 2,22 miliar unit dari 78,2 miliar menjadi 80,43 miliar unit.
Tino Robert Henri Moorrees, Direktur Utama PT BNP Paribas Investment Partners (dahulu bernama PT Fortis Investments), mengatakan koreksi indeks membuat nilai awal aset dasar reksa dana terbesar itu menurun. Namun, dengan penambahan unit, dana kelolaan reksa dana meningkat.
"Namun, di perusahaan, dan mungkin secara umum, pembelian reksa dana baru membantu dana kelolaan kami meningkat," ujarnya ketika dihubungi akhir pekan lalu.
Dia mengatakan reksa dana perusahaan yang meraup dana kelolaan terbesar adalah produk pendapatan tetap BNP Paribas Prima USD, reksa dana campuran BNP Paribas Spektra sekitar Rp300 miliar, dan reksa dana saham BNP Paribas Ekuitas sebesar Rp200 miliar.
Berdasarkan data Bapepam-LK, BNP Paribas Prima USD membukukan peningkatan dana kelolaan sebesar US$11,71 juta dolar menjadi US$137,03 juta dan penambahan unit sebanyak 14,04 juta menjadi 138,63 juta unit sepanjang September.
Dalam data itu juga ditunjukkan beberapa peralihan posisi 10 besar dana kelolaan reksa dana. Posisi PT Danareksa Investment Management naik satu level dari posisi ketujuh ke posisi keenam, mengungguli PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang di posisi keenam pada Oktober.
Peningkatan itu ditopang kenaikan dana kelolaan Rp1 triliun dari Rp5,16 triliun menjadi Rp6,16 triliun. Posisi lain yang berubah adalah PT Sinarmas Sekuritas yang menempati posisi kesembilan dalam posisi dana kelolaan reksa dana dengan dana sebesar Rp3,58 triliun.
Sinarmas sebelumnya menempati posisi 10 dengan dana kelolaan Rp3,47 triliun. Perubahan posisi Sinarmas membuat penduduk posisi sembilan sebelumnya, PT NISP Sekuritas, turun ke posisi 10 dengan dana kelolaan sebesar Rp2,81 triliun.
Diah Sofiyanti, Head of Marketing Danareksa Investment, mengatakan strategi penjualan yang didukung oleh 14 bank distributor menjadi salah satu kunci peningkatan dana kelolaan perusahaan. "Inovasi juga menjadi pendorong. Tahun ini kami banyak memperkenalkan produk," katanya.
Namun, hal itu tak terjadi untuk posisi lima besar yang dipuncaki PT Schroder Investment Management Indonesia. Di bawah Schroder ada BNP Paribas, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Bahana TCW Investment Management, dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. (bsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar