gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Selasa, 07 Desember 2010

sang pengelola RD beraksi korporasi ... 071210

DBS jual anak usaha ke Nikko
Oleh Hendri T. Asworo | 06 December 2010
bisnis

JAKARTA: DBS Bank Ltd melepaskan kepemilikan saham mayoritas anak usahanya, DBS Asset Management (DBSAM), kepada Nikko Asset Management Co Ltd.

Kesepakatan itu tercapai karena kedua belah pihak akan meningkatkan ekspansi di kawasan Asia. Melalui akuisisi tersebut, DBS akan menjadi pemegang saham strategis di dalam Nikko Asset Management, yakni 7,25% saham pada perusahaan yang berbasis di Tokyo.

Transaksi tersebut akan menambah aset dana kelolaan Nikko Asset Management sebesar US$7 miliar dan juga memperluas kemampuan distribusi perusahaan itu di kawasan Asia secara signifikan.

Chairman dan CEO Nikko Tim McCarthy mengatakan kesepakatan itu membentuk aliansi strategis antara Nikko dan DBS dengan menggabungkan dua kekuatan yang saling melengkapi dalam hal produk, platform investasi, saluran serta serta wilayah distribusi.

“Kami akan menantikan kerja sama dengan DBS untuk terus menyempurnakan produk-produk wealth management bagi nasabah perbankan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, hari ini.

Menurut dia, Nikko dan DBS akan terikat dalam kesepakatan distribusi non-eksklusif sehingga produk investasi Nikko bisa ditawarkan melalui jaringan DBS di pasar utama Asia.

DBS juga akan memberikan komitmen kepada Nikko berupa anak perusahaan manajemen asetnya, pertama, kepemilikan saham sebesar 30% di HwangDBS Investment Management Berhad, salah satu perusahaan fund management independen terdepan di Malaysia.

Kedua, kepemilikan saham sebesar 51% di Asian Islamic Investment Management Sdn Bhd, sebuah perusahaan fund management berbasis Islam di Malaysia (49% saham lainnya dimiliki oleh HwangDBS Investment Management).Ketiga, anak perusahaan fund management DBS di Hong Kong.

Melalui akuisisi itu, sebanyak 107 orang karyawan DBS akan dipindahkan ke Nikko. Namun, 33% kepemilikan saham DBSAM di Changsheng Fund Management, sebuah joint venture fund management di Cina tidak akan menjadi bagian dari transaksi tersebut dan tetap dimiliki oleh DBS.

Nikko AM telah memiliki 40% saham di Rongtong Fund Management Company, perusahaan terbesar ke-6 untuk fund management berstatus joint venture Cina dan pihak asing di negara tersebut.

Transaksi itu berlangsung tiga pekan setelah Nikko sebelumnya menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi Tyndall Investments, sebuah perusahaan manajemen investasi terkemuka di Australia dan Selandia Baru, dan membentuk aliansi distribusi yang strategis bersama Suncorp.

Nikko telah mengumumkan keinginannya membangun basis yang kuat di Jepang guna menjadi salah satu perusahaan manajemen investasi terdepan di seluruh wilayah Asia. Dari dua transaksi yang diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama 2011, Nikko akan mempunyai tambahan dana kelolaan sebesar US$32 miliar sekaligus menjadikan total dana kelolaan perusahaan lebih dari US$150 miliar.(mmh)


Nikko Asset Management Akuisisi Manajemen Aset DBS
Senin, 6 Desember 2010 - 17:16 wib
Andina Meryani - Okezone


JAKARTA - Nikko Asset Management Co. Ltd. (Nikko AM) dan DBS Bank Ltd. (DBS Bank) mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi manajemen aset milik DBS, DBS Asset Management (DBSAM).

Dengan demikian, DBS akan menjadi pemegang saham minoritas yang strategis di dalam Nikko AM, yaitu 7,25 persen saham di perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut. Transaksi ini akan menambah aset kelolaan Nikko AM sebesar USD7 miliar dan juga memperluas kemampuan distribusi perusahaan tersebut di wilayah Asia secara signifikan.

Nikko AM dan Bank DBS akan terikat dalam kesepakatan distribusi noneksklusif dimana produk-produk investasi Nikko AM dapat didistribusikan melalui jaringan DBS di pasar-pasar utama Asia.

Sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui, Bank DBS akan memberikan hal-hal berikut ini kepada Nikko AM:

- Anak perusahaan manajemen asetnya di Singapura;
- kepemilikan saham sebesar 30 persen di HwangDBS Investment Management Berhad, salah satu perusahaan fund management independen terdepan di Malaysia
- kepemilikan saham sebesar 51 persen di Asian Islamic Investment Management Sdn Bhd,
sebuah perusahaan fund management berbasis Islam di Malaysia (49 persen saham
lainnya dimiliki oleh HwangDBS Investment Management); dan
- Anak perusahaan fund management DBS di Hong Kong.

Dari akuisisi ini, sebanyak 107 orang karyawan akan dipindahkan ke Nikko AM. Namun demikian, 33 persen kepemilikan saham DBSAM di Changsheng Fund Management, sebuah joint venture (perusahaan gabungan) fund management di Cina tidak akan menjadi bagian dari transaksi tersebut dan akan tetap dipegang oleh Bank DBS.

Nikko AM sendiri telah memiliki 40 persen saham di Rongtong Fund Management Company, perusahaan terbesar ke-6 untuk fund management berstatus joint venture China dan pihak asing di China.

Transaksi ini berlangsung hanya tiga pekan setelah Nikko AM sebelumnya menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi Tyndall Investments, sebuah perusahaan manajemen investasi terkemuka di Australia dan Selandia Baru, dan membentuk aliansi distribusi yang strategis bersama Suncorp.

Nikko AM telah mengumumkan keinginannya membangun basis yang kuat di Jepang guna menjadi salah satu perusahaan manajemen investasi terdepan di seluruh wilayah Asia. Dari dua transaksi yang diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama 2011 ini, Nikko AM akan mempunyai tambahan dana kelolaan sebesar USD32 miliar sekaligus menjadikan total dana kelolaan perusahaan lebih dari USD150 miliar.

Dalam proses ini, Nikko AM juga telah menegaskan kekuatan posisinya di Australia, Selandia Baru, dan Malaysia sekaligus meningkatkan keberadaannya secara signifikan di Singapura dan Hong Kong.

DBSAM telah memperoleh sejumlah penghargaan dan merupakan salah satu perusahaan manajemen aset terbesar dan paling berpengalaman di Singapura dan juga Asia Tenggara, mengelola investasi bagi investor ritel, swasta, dan institusi. DBSAM menawarkan rangkaian solusi manajemen investasi yang lengkap untuk semua kelompok aset, dengan kompetensi utama pada fixed income Asia, saham Asia, dan strategi absolute return.

Berkat transaksi ini dan juga akuisisi perusahaan terhadap Tyndall sebelumnya, sebanyak 30 persen aset Nikko AM akan berasal dari luar Jepang dan hampir 40 persen karyawannya berbasis di luar wilayah Jepang.

“Kami bahagia, bersama DBS untuk mengakuisisi divisi manajemen asetnya yang nomor satu, yaitu DBSAM. Kami menyambut DBS sebagai pemegang saham strategis yang penting di Nikko AM dan amat menantikan kerjasama dengan DBS untuk terus menyempurnakan produk-produk wealth management bagi nasabah perbankan,” ungkap Chairman dan CEO Nikko AM Tim McCarthy dalam keterangan tertulisnya yang diterima okezone, di Jakarta, Senin (6/12/2010).

Aliansi strategis dengan DBS Group akan memperkuat kemampuan kami dalam mendistribusikan produk-pro uk investasi di pasar-pasar Asia yang berkembang.

“Aliansi strategis antara Bank DBS dan Nikko AM ini sangatlah menarik. Bank DBS memiliki visi menjadi bank regional terdepan di Asia, sedangkan kami ingin menjadi salah satu perusahaan manajemen aset nomor satu di wilayah ini, sehingga akan ada banyak ruang bagi kami untuk tumbuh bersama,” tandas Head of Asia and Global Chief Marketing Officer Blair Pickerell.(ade)

Tidak ada komentar: