gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Senin, 01 November 2010

RD indeks, For Your Information ... 011110

Minggu, 31 Oktober 2010 | 20:13 oleh Avanty Nurdiana
PRODUK REKSADANA
Saat saham melempem, reksadana indeks jadi alternatif

JAKARTA. Hasil investasi reksadana berbasis indeks kian menggiurkan. Pasalnya, reksadana memberikan return yang cukup positif dan tak kalah dengan reksadana saham.

Memang baru ada dua reksadana berbasis indeks yang tercatat di Indonesia. Dua reksadana tersebut adalah reksadana Kresna Indeks 45 dan Danareksa Indeks Syariah.

Reksadana Kresna Indeks 45 misalnya sudah menghasilkan return 37,44% dari sejak awal tahun sampai tanggal 27 Oktober. Reksadana Kresna ini menempatkan dananya di saham-saham yang masuk pada indeks LQ45.

Jika dibandingkan dengan indeks LQ45 reksadana indeks milik Kresna Graha Securindo ini memang berkinerja lebih bagus. Pada periode yang sama, indeks LQ45 hanya memberikan return sebesar 35,03%.

Sedangkan reksadana Danareksa Indeks Syariah milik PT Danareksa Investment Management hanya memberikan return sebesar 28,41%. Padahal kalau menengok hasil indeks LQ45 sebagai portofolio reksadana ini, ternyata hanya memberikan hasil sekitar 29,54%.

Meski hasil kinerja reksadana indeks milik DIM turun. Dyah Sofiyanti, Head Of Marketing DIM, mengatakan permintaan pada reksadana ini masih cukup besar. "Sampai saat ini dana kelolaan kami telah mencapai Rp 200 miliar," ujarnya.

Tak jauh beda dengan reksadana milik Kresna. Menurut Yobel Hadikrisno, Fund Manager Kresna Graha Sekurindo kinerja reksadana indeks miliknya juga terus naik.

Kalau dilihat dari data reksadana Bapepam LK total dana kelolaan reksadana Kresna yang naik menjadi Rp 59,93 miliar. Padahal di awal tahun dana kelolaan reksadana Kresna Indeks 45 hanya sebesar Rp 34,39 miliar.

Diversifikasi Portofolio

Kenaikan dana kelolaan tersebut juga diikuti dengan jumlah unit yang naik dari Januari 15,75 juta menjadi 21,10 juta. Jadi bisa dibilang reksadana Kresna telah naik sebanyak 33,97%. "Kami harap bisa mendekati Rp 100 miliar sampai akhir tahun," tutur Yobel.

Wawan Hendrayana, analis Infovesta Utama mengatakan reksadana indeks bisa berfungsi sebagai diversifikasi portofolio sebab bisa memberikan return yang mendekati indeks dan kalau misalnya rugi pun sama dengan indeks. "Pola investasi reksadana saham di Indonesia rata-rata bisa mengalahkan kinerja indeks," jelas Wawan.

Wawan mengatakan imbal hasil reksadana indeks lebih baik dari reksadana saham. "Tahun ini berbeda dengan sebelumnya," terang Wawan.

Kalau melihat data Infovesta, hanya tiga reksadana saham yang mampu mengalahkan indeks. Mereka adalah reksadana Panin Dana Maksima yang memberikan return sekitar 97,3%. Ada juga Panin Dana Prima sebesar 66,26% dan Syailendra Equity Opportunity Fund memberikan return 49,65%. Return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri hanya memberikan return sebesar 43,01%.

Tidak ada komentar: