gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Senin, 08 November 2010

bursa terbaik, RDS kok ... 081110

Bursa Indonesia Terbaik di Asia
Sepanjang 2010, IHSG meningkat paling tinggi sebesar 43,4 persen.
Senin, 8 November 2010, 08:11 WIB
Heri Susanto
Bursa saham Indonesia (Antara)


VIVAnews - Sepanjang Januari hingga Oktober 2010, bursa saham Indonesia menunjukkan kinerja terbaik dibandingkan dengan bursa lainnya di kawasan Asia. Perkembangan ini didorong oleh kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang cukup positif.

Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia yang baru saja dipublikasikan menunjukkan meskipun sempat bergerak melemah pada awal periode laporan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren penguatan pada akhir Oktober 2010. IHSG ditutup pada level 3.635,2 atau menguat 3,8 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Perkembangan beberapa indikator penting dari sisi makro ekonomi seperti stabilnya nilai tukar serta membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi semakin menambah kepercayaan investor asing untuk menempatkan dananya di pasar saham. Dalam perkembangannya, IHSG bahkan mampu mencapai level tertinggi di 3.654,1 pada 26 Oktober 2010. Pencapaian tersebut terjadi di tengah tren penguatan bursa global yang cenderung meningkat.

"Dengan perkembangan tersebut, secara year to date, IHSG meningkat paling tinggi sebesar 43,4 persen dibandingkan dengan indeks saham beberapa negara lain di kawasan Asia," ujar laporan tersebut.

Bandingkan dengan bursa Philipina yang tumbuh 39,8 persen, Thailand (SET) 33,5 persen, Kuala Lumpur (KLCI) 18,3 persen, India (SENSEX) 14,9 persen, Strait Times (STI) 8,5 persen dan Hong Kong (Hang Seng) 5,6 persen. Apalagi jika dibandingkan dengan bursa Dow Jones yang tumbuh hanya 6,6 persen dan dunia yang tumbuh 3,5 persen.

Secara sektoral, BI mencatat kenaikan IHSG lebih didukung oleh sektor pertambangan, pertanian dan keuangan. Kenaikan saham-saham di sektor pertambangan dan perkebunan terkait dengan meningkatnya harga komoditas, sedangkan sektor keuangan lebih banyak didukung oleh membaiknya kondisi fundamental emiten berupa membaiknya laba perbankan pada triwulan III 2010.

Dari sisi mikro emiten, kondisi fundamental emiten masih cukup terjaga. Kondisi tersebut tercermin pada pergerakan IHSG dan Earning Before Interest and Tax (Ebitda) Index yang relatif sejalan serta membaiknya indikator Return On Asset (ROA) secara sektoral, seiring dengan laporan keuangan semester II 2010 yang membaik.

Dari sisi Return on Equity, posisi Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa ROE di Negara kawasan. Hal itu memberikan competitive advantage tersendiri bagi perkembangan pasar saham domestik.

Investor asing pada Oktober 2010 cenderung wait and see meskipun masih menaruh minat yang relatif besar pada pasar saham domestik. Selama bulan Oktober 2010 net beli asing turun dibandingkan dengan September 2010 menjadi sebesar Rp80 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh aksi profit taking secara terbatas dan antisipasi arah kebijakan Quantitative Easing tahap II oleh The Fed.

Meskipun demikian, investor asing masih menaruh minat pada bursa saham domestik, yang tercermin dalam porsi kapitalisasi saham asing yang mencapai 66,7 persen. Sejalan dengan kondisi tersebut, nilai perdagangan saham pada Oktober 2010 menjadi sebesar Rp5,6 triliun per hari atau sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar Rp5,9 triliun per hari.
• VIVAnews
... baca posting gw soal imbal hasil RDS yang MEMBLE : kok kalah ama ihsg

Tidak ada komentar: