gW suka BANGET ketidakPASTIan

gW suka BANGET ketidakPASTIan

Kamis, 10 September 2009

saat reksa dana saham DICINTAI SEKALI ...

... secara naluri contrarian, maka saat ini adalah saat baik untuk REDEEM SEBAGIAN ... karena psikologi pasar sedang tinggi di saham, itu berarti KECEMASAN sudah mulai teratasi oleh para investor berisiko tinggi ... saat cemas pergi, datanglah contrarian, yaitu menikmati gain manis dari reksa dana ... tapi semua berpulang pada profil risiko setiap investor ... jika investor merasa gain belum cukup, maka tambah lah jumlah reksa dana sampe dengan GAIN maksimum 20% pada Nilai Aktiva Bersih ybs ... itu saatnya redeem bisa dilakukan juga ...
... kenapa harus redeem? itu juga terserah pada investor ... kalo gw liat, selalu ada ketidakpastian dalam investasi reksa dana, sehingga harus berani untuk REDEEM juga demi menyelamatkan aset total investasi ... terutama saat pasar terlalu YAKIN pada investasi berisiko seperti pada saham dan reksa dana ... ini filosofi contrarian yang dianut juga oleh Warren Buffett, sang investor TERKAYA seglobal ...

Reksa Dana Proteksi Cenderung Dihindari
Manajemen investasi cenderung memilih reksa dana saham seiring membaiknya bursa saham.
KAMIS, 10 SEPTEMBER 2009, 07:10 WIB
Hadi Suprapto, Syahid Latif


BERITA TERKAIT
Industri Reksa Dana Tumbuh 34%
Agustus, NAB Reksa Dana Rp 101,6 Triliun
APRDI: Investasi KPD Rp 1 Miliar Realistis
Mandiri Permudah Pembelian Reksa Dana
Reksa Dana Fortis dan Schroder Terbaik
Web Tools

VIVAnews - Membaiknya bursa saham nasional menyebabkan sejumlah perusahaan manajemen investasi mulai meninggalkan produk investasi berbentuk reksa dana terproteksi.

"Sebagian manajemen investasi saat ini banyak yang menghindari reksa dana terproteksi," kata Direktur Utama PT Danareksa Investment Management John D Item di sela buka puasa bersama di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 9 September 2009.

Menurut John, bagi perusahaan manajemen investasi, reksa dana terproteksi terkadang bisa membuat total dana kelolaan atau asset under management meningkat drastis. Namun, perusahaan juga bisa mengalami penurunan seketika total nilai dana kelolaan ketika kondisi pasar modal tidak menguntungkan.

Selain itu, yield yang ditawarkan dari produk reksa dana terproteksi juga seringkali lebih kecil dibandingkan produk investasi lainnya. Akibatnya , masyarakat menganggap jenis reksa dana tersebut tidak cukup menarik.

Kendati demikian, Danareksa berkomitmen akan tetap menerbitkan reksa dana te proteksi. Pasalnya, perusahaan telah memiliki investor yang dekat serta memberikan yield yang menguntungkan. "Bagaimana pun juga, produk ini tetap menguntungkan," katanya.

Data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mencatat nilai aktiva bersih reksa dana hingga 7 Agustus 2009 mencapai Rp 101,68 triliun atau naik 34,10 persen dibandingkan posisi awal Januari 2008 sebesar Rp 75,82 triliun.

Nilai aktiva lima jenis reksa dana pada 7 Agustus 2009 untuk sementara mengalami penurunan dibandingkan posisi akhir Juli 2009. Posisi nilai aktiva kelima jenis reksa dana itu reksa dana pendapatan tetap Rp 14,16 triliun, saham Rp 35,69 triliun, campuran Rp 13,55 triliun, terproteksi Rp 29,74 triliun, dan Exchange-Traded Fund (ETF) Pendapatan tetap Rp 782,69 miliar.

hadi.suprapto@vivanews.com

• VIVAnews

Tidak ada komentar: